tag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post8640227917585136100..comments2023-11-03T02:08:42.175-07:00Comments on Jejak Langkahku: Giveaway for Quiz Hunterdianputuhttp://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-31643911187732031532013-06-21T01:40:48.889-07:002013-06-21T01:40:48.889-07:00Eh? Badboy tapi romantis? Bagian mana yang romanti...Eh? Badboy tapi romantis? Bagian mana yang romantis? :DNeneng noveshahttps://www.blogger.com/profile/17139597742765699954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-88707976235576111182013-06-20T07:30:00.619-07:002013-06-20T07:30:00.619-07:00Weh, cerita ABG yang seru. Hem! Cowok kamu tuh tip...Weh, cerita ABG yang seru. Hem! Cowok kamu tuh tipe badboy kali ya? Tapi, romatis. Hahaha... Oke2! Makasih ya?! Cukup bikin aku senyum inidianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-71260766969475249312013-06-19T01:53:30.757-07:002013-06-19T01:53:30.757-07:00Kak tha merinding, kisah cinta yang wuaa mengharuk...Kak tha merinding, kisah cinta yang wuaa mengharukan :')<br />Suka suka, jadi penasaran sama 'novel' kakak nih :')Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09487775847551306036noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-47948230220354445772013-06-18T19:25:14.684-07:002013-06-18T19:25:14.684-07:00Aku mengenalnya melalui jejaring sosial facebook. ...Aku mengenalnya melalui jejaring sosial facebook. Dia adalah kakak kelas di kampusku, kami 1 fakultas namun berbeda jurusan. Dia selalu bersikap sangat manis ke padaku. Pernah aku minta dibawakan nasi goreng buatannya, dan dia pun memasakannya untukku, meski terlalu banyak minyaknya.<br /><br />Yang akan selalu aku kenang adalah ketika dia datang seorang diri melamarku ke Salatiga dari Yogyakarta. Padahal dia sama sekali tidak pernah ke luar kota naik bus. Aku menunggu dia di rumah dan ketika dia sms sudah sampai, aku segera keluar rumah. Ternyata dia salah turun, dia turun dari bus jauh dengan tempat yang kuberitahu. Aku lekas mencarinya, dan akhirnya aku menemukannya. Dia tersenyum meski lelah tampak di raut wajahnya.<br /><br />Aku pun segera menggandeng tangannya an mengajaknya kerumah Bapak. Segera aku menyiapkan makan siang untuknya. Setelah dia makan, dia menyampaikan maksud kedatangannya ke bapak. Bapak mengajukan beberapa syarat yang diantaranya tidak akan menyakitiku. Lamaran singkat itupun diterima.<br /><br />Hari menjelang sore, dia harus segera pulang ke Yogyakarta. Aku segera mengantarnya ke depan untuk mendapatkan bus. Sambil menunggu bus, aku dan dia duduk di tepi jalan. Aku sangat berat melepasnya, dia pun juga. Kami berdua menangis di tepi jalan itu. Sampai akhirnya datang bus yang akan membawanya pulang ke Yogyakarta, dia pun segera masuk ke dalam bus. Tak lupa dia melambaikan tangannya kepadaku.<br /><br />Dan kini dia menjadi ayah dari Hana putri kecilku :)<br /><br />id twitter : @arinazulfaaArina Zulfa A.https://www.blogger.com/profile/16160736900811698706noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-76436101943588613392013-06-18T05:16:05.978-07:002013-06-18T05:16:05.978-07:00Kalian akhirnya putus 'kan? Hah, kayaknya itu ...Kalian akhirnya putus 'kan? Hah, kayaknya itu bukan kasihan, tapi menggunakan kesempatan sebaik mungkin. Kalau dia kasihan, dia akan membuat cewek itu berhenti mencintainya, karena dia tidak mencintainya.<br />Itu cuma pendapatku, sih! Hah, cinta itu bagaimanapun alasannya akan tetap 1 hati saja. <br /><br />Oke...terima kasih udah ikutan. semoga kau menemukan satu cinta untuk 1 hati saja, tanpa alasan apapun. :Ddianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-62769737169090514952013-06-18T05:05:25.351-07:002013-06-18T05:05:25.351-07:00Ini semacam cinta saling menyembuhkan ya? Hem... s...Ini semacam cinta saling menyembuhkan ya? Hem... semoga cinta kalian abadi! :Ddianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-27951139576913961392013-06-18T04:58:26.882-07:002013-06-18T04:58:26.882-07:00Hai..hai... ngefans sama kakak kelas ya? Eh, kayak...Hai..hai... ngefans sama kakak kelas ya? Eh, kayaknya aku pernah juga, deh! Tapi, cuma suka lihat dia lewat doang sih, nggak ada perasaan apa-apa. :D<br />Oke, makasih, ya udah ikut GA aku. :Ddianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-75164848746111159142013-06-18T04:52:34.912-07:002013-06-18T04:52:34.912-07:00Eh, iya. Aku lupa! Nanti kalau kamu buat GA lagi a...Eh, iya. Aku lupa! Nanti kalau kamu buat GA lagi aku ikutan deh. Kebanyakan GA beberapa hari ini sampai nggak sadar DL udah dekat. :D<br />dianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-4007007553469520762013-06-17T22:58:48.690-07:002013-06-17T22:58:48.690-07:00This comment has been removed by the author.LNIhttps://www.blogger.com/profile/10675356141604425320noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-77552062221579716362013-06-17T22:55:59.054-07:002013-06-17T22:55:59.054-07:00This comment has been removed by the author.LNIhttps://www.blogger.com/profile/10675356141604425320noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-73004344641463968082013-06-17T15:38:35.188-07:002013-06-17T15:38:35.188-07:00Kak Tha :D
Tulisan ini nih yang bikin Intan "...Kak Tha :D<br />Tulisan ini nih yang bikin Intan "kenal" sama kakak ^^<br />Suka sukaaa.<br />Semoga kakak menang dan aku juga menang. hihiIntan Novriza Kamala Sarihttps://www.blogger.com/profile/18322384782824318898noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-34330274039640597242013-06-17T15:33:50.613-07:002013-06-17T15:33:50.613-07:00Waaaa, dia emang polos pake banget kak :D
Aku paca...Waaaa, dia emang polos pake banget kak :D<br />Aku pacar pertamanya loh *leilee bangga*<br /><br />Oke kak, sama-sama.<br />Kakak nggak ikutan tuh, GA-nya udah tutup. hihi<br /><br />Sukses GA-nya ^^Intan Novriza Kamala Sarihttps://www.blogger.com/profile/18322384782824318898noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-33064881817987324152013-06-17T09:55:54.310-07:002013-06-17T09:55:54.310-07:00Hai, namaku Marisa. Mau coba ikutan cerita ah...Se...Hai, namaku Marisa. Mau coba ikutan cerita ah...Sekian lama menjomblo, ternyata aku 'gerah' juga liat teman-teman yg udah pada punya gandengan dan satu persatu pun melepas masa lajang. So, aku pun bertekad untuk mulai hunting cowok lagi. Kemarin-kemarin sih cuma suka-sukaan gak jelas, yang diam-diam, tak pernah tersampaikan, sekarang ini aku ingin sesuatu yang jelas. Pokoknya aku akan punya cowok (maksa :p)<br /><br />Nah, waktu itu facebook lagi ngetrend bgt, aku pun berpikir untuk memanfaatkan teknologi ini. Bisa lebih gampang memonitor dan mengetahui dia kan..Tapi siapa yang kira-kira bisa dijadikan 'target'? Nah kebetulan temanku merekomendasikan temannya. Aku disuruh meng-add orang ini duluan. Tapi aku pikir, aku kan cewek, aku nggak kenal dia, biarlah dia duluan yg add facebook-ku. Ternyata benar beberapa hari kemudian, cowok ini meng-add fb-ku. Kita pun resmi berteman (di facebook :) <br /><br />Tapi setelah itu tak pernah ada interaksi. Aku pun bingung, kutanya temanku, katanya cowok ini mau kenalan denganku, tapi sedikitpun ia tak pernah menyapa. Padahal aku menunggunya. Temanku bilang, mungkin dia lagi sibuk . Oke. Dan kuputuskan untuk tak menunggunya, aku pun kenalan dengan orang lain juga.<br /><br />Namun ternyata aku masih penasaran dgn orang ini, apalagi setelah kulihat profil fb dan wallnya, bisa dibilang dia ini cowok yg cool, sopan, dan baik. Tapi dia jarang muncul. Jadi kuputuskan untuk mengirimi dia message, apalagi temanku bilang bahwa cowok ini juga tertarik sama aku. <br /><br />Naah, setelah masa penantian yg lama (dia baru balas inbox-ku setelah beberapa minggu) akhirnya ada juga balasan dari dia, setelah itu kita rutin kirim2an inbox. Pokoknya tiada hari tanpa inbox dari dia. Bila FB lagi lemot, kita memilih sms-an (waktu itu dia sudah pakai BB dan aku belum). Terus...kalo udah deket tapi belum kopi darat kan gak afdol ya? Aku mengirim semacam kode biar diajak jalan, hehe. Dia bilang kalo ada waktu nanti dia mau ajak aku keluar. Waah senang benar hatiku.<br />Kencan pertama kita adalah jalan-jalan ke Ragunan. Waktu itu kita belum jadian sih, tapi aku cukup nyaman jalan sama dia. <br /><br />Lalu...beberapa minggu setelah kita jalan ke Ragunan, kita jalan lagi. Kali ini nonton Transformers 3. Yang paling aku inget pas saat itu,saking penuhnya kita kebagian nonton di kursi paling depan. Mataku berasa juling -__-<br /><br />Beberapa minggu berselang, namun cowok ini tak nembak-nembak juga. Padahal aku sudah menunggunya. Aku pun menanyakan pada teman2ku, apa yang harus kulakukan. Rata-rata jawaban mereka adalah, aku harus menanyakannya. Biar jelas. Biar tidak menggantung kayak jemuran. Ok, aku pun mulai mencari momen yg paling tepat untuk menanyakan status hubungan kami.<br /><br />lalu tak disangka momen itu tiba saat bulan puasa tahun 2011 lalu. Selepas sahur, aku BBM-an sama dia, dan aku tak bisa menahan keinginanku untuk menanyakan "sebenarnya kita ini pacaran atau bukan?" dan jawabannya adalah "ya". Pyuhhh...lega sekali aku saat itu. Memang dia ini cowok pemalu yang perlu sedikit di-push kali ya..hehe.<br /><br />Sekian dulu ceritaku. Oya, saat ini dia masih berstatus cowokku dan hubungan kami sudah berjalan hampir 2 tahun. Doain ya biar bisa segera nikah. Aamiin.<br /><br />Aku sudah follow twitter dan blog kamu, bukunya yg So B.It aja deh ya, soalnya yg Saksi Bulan madu udah pernah baca. Thank you :)<br /><br /><br />Marisa<br /><br />justmaylee.blogspot.com<br />@MoodyDandelion<br />justmayleehttps://www.blogger.com/profile/08144632862993467307noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-91257883975467412452013-06-17T07:36:33.330-07:002013-06-17T07:36:33.330-07:00Sampai hubungan kami awet 3 selama 3 bulan.. sampa...Sampai hubungan kami awet 3 selama 3 bulan.. sampaiiiiii kisah itu berulang lagi, kali ini sama mantannya yang bernama Vina. :@<br />Sama cewe yang satu ini aku kesel banget. Dia yang deketin! Waktu itu Alvi lagi Broken Home juga sih.. Terus pas aku kasih saran ini itu, dia malah bilang gini.<br />"aku mau sendiri dlu."<br /><br />Aku pikir dia mauu kita putus. yaudah aku balas<br />"Yaudah gapapa. Makasih buat selama ini yaa :) Jaga dirimu. Love<3"<br />Dia gak bales, Okelah pikirku memang mau putus. ;( sedih banget waktu itu.<br /><br />Pas aku bilang ke teman ku kalo aku putus, termasuk bilang sama alm. Aris. Alm. aris bilang maksud dia bukan gitu, aku nyesel lah, aku masih sayang sama dia itu -_-<br />Ku bilang aja gini, "Kalau maksud dia bukan gitu, mungkin dia bakalan ngajak balikan kok, Ris. :')"<br />Sampe sekarang enggak HAHA ngenes yah? :p<br /><br />Sekarang sampe Maret 2013 lalu aku sudah melupakannya, lalu tiba-tiba dia SMS aku, apalah awalnya aku lupa lah -_- terus sering SMS-an. Ku buat diriku senetral mungkin supaya gak ngarep sama dia. Ga kuat, dia ngasih kode terus. Sampai suatu ketika aku bales kodenya, dia ga respect, disitu aku mikir, mungkin dia lagi kesepian. Ngenes ya larinya ke aku?<br /><br />Sampaiiii, aku liat dia goncengan sama adek kelas, adek kelas itu meluk dia di pinggang ToT Ternyata mereka pacaran yaudah terima nasib.<br />Yang itu aku masih terima, kami masih deket, sebatas curhat aja.<br />Oya, dia pernah bilang, "Kamu terlalu serius, Neng." Itu ketika kedekatan kami, sebelum dia pacaran sama si kuntilanak adek kelas itu *eh<br /><br />Tapi, pas aku dapet info dia itu ternyata.... cuma jadiin aku "taruhan".<br />Disitu aku kesel banget. aku SMS dia :<br />"Makasih, V atas perbuatanmu yang tidak kuketahui. Aku baru tahu kamu sekejam itu menjadikanku barang taruhan."<br /><br />Dia balas. Ada 5 pesan yang dia kirim ke aku, tapi gak kubalas, aku tinggal tidur, sampe 11 pesan. Dia datengin ketempat aku nongkrong sebelum aku pulang, disitu dia marah marah, nanyai aku, dan gak ngedapetin aku disitu, temen ku bilang waktu dia datang dia kalut banget, terus pas mau pulang, dia hampir nabrak orang.<br /><br />Semenjak itu dia selalu SMS aku, ngubungin aku buat minta penjelasan detailnya kenapa aku marah. Sampe pas dia sms gini.<br /><br />"Neng, inget dosa kan lama gak teguran apa hukumannya."<br /><br />"Maaf V. biarin aku kayagini."<br /><br />"Gabisa, Neng. Jelasin!"<br /><br />"Oke, aku mau ketemu sama kamu. Setelah itu lepasin aku."<br /><br />"Hah? Engga, Neng. Engga. Aku ga bisa kita putus hubungan sama sekali. AKu ga bisa ga pu nya teman kaya kamu."<br /><br />"Turutin atau aku ambil keputusan sendiri?"<br /><br />"Okey, oke. satu bulan yaa! Jangan ngingkari. Setelah satu bulan itu, kita ketemu."<br /><br />"Yaaaa"<br /><br />Daaaaann<br />satu bulan itu datang 22 Mei 2013.<br />"V, aku sudah ikhlas. Apapun itu, aku sudah maafin."<br /><br />"Neng, masih kurang 2 hari lhohh."<br /><br />"Gpp, lebih cepat lebih baik."<br /><br />"Nanti kalo ketemu sekolah, kamu harus senyum sama aku yaaa."<br /><br />"Iya."<br /><br />"Janji yaaa :)"<br /><br />"Iya, V :)"<br /><br />"Nenggg..."<br /><br />"Kenapa lagi, V?"<br /><br />"Maakasih yaaa :)"<br /><br />"Iya, kembali kasih. ^^"<br /><br />Besok nya aku beneran senyum sama dia, aku lewat depan kelas dia mau ke kantor guru. Dia negur aku. AKu senyumin deh. Itu akhirnya aku lihat dia senyum lagi. Tapi kakak tahu janji apa yang dia gak tepatin sama aku?<br />Ketemuan setelah waktu satu bulan itu. Aku mau ketemu dia, tapi dia ga pernah ngerti. Pemberian dia yang ada di tubuh ku yaitu .... Malkist Roma yang gula itu. Hehehe.<br /><br />Sekian ceritaku, kak. <br />Aku masih ngarep dia, sepersekian persen.<br />andai R. Alvi S. membaca tulisanku tentang nya. :( Apa responnya yaaa :D HAHA biasa aja kali ya kak?<br /><br />Kalau aku terpilih, aku pilih, Saksi Bulan Madu. Soalnya yang So B. It sudah punya ;) Makasih kak :)<br />Neneng noveshahttps://www.blogger.com/profile/17139597742765699954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-9944913263426866692013-06-17T07:35:25.144-07:002013-06-17T07:35:25.144-07:00Hallo kak. Iseng nih, niat juga sih ikutan #GA1st ...Hallo kak. Iseng nih, niat juga sih ikutan #GA1st nya punya kakak. By the way, congrats ya yang menang di diva pers :)<br />Sesuai nama blog, aku Neneng Novesha Dewi, umur? 16 tahun -_- kelas XI..<br />Aku sudah promote 3x ya kak, check aja di akun @prannc ( https://twitter.com/prannc ) juga sudah follow blog kakak melalui blog ini ( http://nnovesha.blogger.com )<br /><br />Kisah ini tentang seseorang disatu tahun lalu. Namaya, Alvi.<br />Dia mantanku, yang ke-3. Dia orang pertama yang benar-benar menjadi pacarku. Sebelumnya aku backstreet dan yang kedua aku LDR.<br />Alvi adalah seseorang yang berkulit gelap, tingginya kurang lebih denganku. Aku mengenalnya melalui temanku, namanya alm Aris, Aris sahabatku. Saat itu aku dan Aris beda kelas, aku di X-G dan dia X-D, jarak antara ruangan kami terlampau jauh karena ruanganku merangkap menjadi aula sekolah. Sedangkan ruangan mereka dekat dengan kantin. Otomatis kantin jauh dari ruanganku. Hari itu, seperti biasa aku melewati kelas mereka untuk menuju ke kantin. Disitulah awal perjumpaan aku dan Alvi.<br /><br />"Neng, temenku titip salam loh." Alm. Aris mencegatku dan dia mengatakan hal itu, lalu menunjuk temannya. Tentu saja aku kaget. Awalnya gak aku gubris. Tapi makin hari aku penasaran, temannya itu siapa?<br /><br />Aku minta bantuan temanku buat nyari tahu nama dia. awalnya aku dapat informasi namanya Arif. :D HAHA jauh yaaa, pas nanya sama Alm. Aris langsung ternyata itu Alvi. Terus aku lupa sih bisa SMS-an sama dia itu gimana -_-<br /><br />Oiya perkenalan kami di bulan Oktober, waktu itu kan tahun 2011 tuh kan yaa~ ada tanggal cantik tuh 11 November 2011 ya kan?<br />Nah, tanggal 10 November 2011 Alvi SMS aku gini :<br />"Neng, jadi pacarku ya?"<br /><br />"Dibajak ya?"<br /><br />"Ga kok. Besok aja ya jawabnya, hehe"<br /><br />"Eh ko gitu?"<br /><br />"Gpp sih, pokonya besok!"<br /><br />"Iyadeh."<br /><br />Nah, besoknya dia nemuin aku di depan XF, nanyaa keputusannya. Awalnya aku malu malu pasti ya -_- apalagi diliatin temen temen, juga diliatin sama mantan sebelumnya :3<br />Terus pas tementemen ngerti aku perlu privacy, mereka menyingkir dulu, pas itu aku jawab, iya. Dia senyum, indaaaahhhh bingiiiiiittt deh :( penegen meluk *eh bukan muhrim hehe<br /><br />Dia itu pacar pertama yang dateng kerumah pas aku ulang tahun, cowo pertama yang ngedampingin aku pas ulang tahun. Dia kerumah aku pas ulang tahun ga bawa apa2 lhoo, dia cuma bawa badan, duduk. Itu aja. Iya sih, aku kan tetep backstreet dari ortu ;( Aku gak boleh taken ;| Emmm, pas dirumahku, dia gak ngucapin HBD sama sekali, tapi dipaksa temen temen buat supain dia, yaudah aku suapin, tapi gak cuma dia lah, heheh semuanya, tapi dia yang pertama.<br />Malamnya, dia SMS aku, dia ngucapin HBD panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang bingit, dia bilang, "Aku gak mau jadi orang pertama yang ngucapin HBD buat kamu, aku mau jadi orang terakhir yang ngucapin, yang terkahir dihidupmu." Rasanya melting kan tuh yaaaa :D :D itu sih, DULU. 23 November 2011.<br /><br />3 hari setelah itu, nenek ku meninggal, dan aku dapet kabar kalo alvi masih ngarepin mantannya yang bernama Aida, dan tentu aja lah aku kesel. kita putus. <br />Hari itu aku gak sekolah 2 hari, seklaian izin berduka meninggalnya nenek ku.<br /><br />Pas aku sekolah, aku dicegat sama dia pulang sekolah. Dia minta maaf, ngejelasin ini itu, terus dia bilang, "tujuh huruf neng, please."<br /><br />"Apa?"<br /><br />"Balikan." Aku diam, kaki ku dingin (kebiasaan kalo lagi gugup)<br /><br />"Engggg..."<br /><br />"Neng, please, aku minta maaf soal kemarin. Dia itu gila, dia kan yang SMS aku kemarin, bilang ini itu lah."<br /><br />"Engg..."<br /><br />"Neng :("<br /><br />"Vi, Enggg... Iya."<br /><br />"Iya?"<br /><br />"Kita balikan. Jangan ngulangin lagi ya.. Yuk pulang." aku narik tangan dia, jaketnya aja kok..<br />Neneng noveshahttps://www.blogger.com/profile/17139597742765699954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-189133053681209512013-06-17T07:34:29.726-07:002013-06-17T07:34:29.726-07:00This comment has been removed by the author.Arina Zulfa A.https://www.blogger.com/profile/16160736900811698706noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-37424762361478551292013-06-16T07:01:54.621-07:002013-06-16T07:01:54.621-07:00Mencintai itu tidak mudah, tapi melupakan lebih ti...Mencintai itu tidak mudah, tapi melupakan lebih tidak mudah lagi..<br />Ku dipertemukan dia di sebuah kelas yang sama selama satu semester. Aku mengenalnya sebagai seseorang yang cuek dan menyebalkan. Kami tidak pernah akur kalau bertemu #yah bisa dibilang begitu. Gak di media sosial, di manapun kita bertemu pasti berantem. Padahal hanya memperebutkan hal yang sepele. Satu bulan aku mengenalnya ternyata dia orangnya hampir sempurna. Cakep,Pinter, taat ibadah, aktif berorganisasi, tapi IPK tetep cumlaude. IP yang lebih baik dari aku. Dia memang seseorang yang berkharisma. Meski bukan terlahir dari keluarga yang biasa, tapi dia selalu bersikap sederhana. Selama ku mengenalnya dia benar-benar berbeda dari yang lainnya hingga suatu saat cinta itu datang. Mencoba merebut hatinya, ya itu yang bisa kulakukan., sampai suatu saat dimana ku tiba – tiba dekat dengan adiknya lewat media sosial juga, rasanya aku memiliki keluarga baru. Bahkan dia juga menjadi salah satu motivasi aku, yang aku tahu aku harus tampil sempurna di depannya. Tetapi seiring berjalannya waktu aku merasa semua tetap sama, bahkan mungkin dia tak pernah melihatku. Padahal aku tlah menganggapnya bagian dari hidupku, dia orang pertama yang mampu meluluhkan hatiku selama lima tahun aku gak move on. Sulit untuk meyakinkan diriku bahwa ini cinta. Tetapi seiring waktu berlalu perasaan itu semakin kuat dan ku yakin bahwa ku mencintainya. Hanya hal – hal terbaik yang selalu ku lakukan untuk meluluhkan hatinya. Tapi kita berbeda, aku tahu dia terlalu sempurna untuk ku miliki. Ku sibuk dengan kegiatan- kegiatan fakultas, sedangkan dia sibuk dengan dunia internasional. Kita tlah berbeda, harusnya ku menyadarinya sejak awal. Aku berusaha untuk selalu mengimbanginya yang jauh melangkah di depanku, tapi ku selalu terjatuh dan akhirnya mencoba dan mencoba lagi, aku selalu melakukan itu. Tapi lagi dan lagi dia tidak pernah menyadari perasaanku yang sejauh ini. <br />Mungkin satu hal yang mungkin bisa membuatku meluluhkan hatinya adalah merebut hati keluarganya. Sedikit mengenal adiknya mungkin adalah satu langkah terbaik. Adiknya yang telah ku anggap adikku sendiri telah menjadi bagian dari hidupku meskipun kita belum pernah dipertemukan:) Hingga hari yang tak inginkan itu datang, dia menegurku karena dia merasa aku membuat gerakan bawah tanah melalui adiknya, dan dia secara langsung bilang bahwa apa yang tlah aku lakukan MENJIJIKKAN dan dia harap aku tidak mengulanginya. Hal yang benar – benar ingin aku lupain pada saat itu juga, hal yang tak seharusnya ku dengar. Pengorbananku selama ini hanya dia anggap sampah. Benar – benar pada saat itu aku merasa kehilangan harga diriku. Dan bodohnya, aku hanya diam dan tidak bisa berkata apa – apa. Hal yang paling menyakitkan dalam hidupku. Baru pertama kali aku digituin ma cowok. Rasanya hari itu adalah hari dimana petir menyambar, hujan lebat disertai angin kencang datang padaku. Hanya kepadaku. Benar – benar sakit, bahkan sangat sakit. Bahkan sampai saat ini aku tidak bisa melupakan hal itu. Meskipun ku mencoba melupakannya, tapi hal itu tak mudah. Tak semudah itu. Sampai akhirnya aku tahu dia bisa tetap tertawa, sedangkan di lain keadaan aku mencoba untuk menutupi lukaku sendiri. <br />saat ku berusaha untuk mengobati hatiku, di sisi lain aku mendengar kabar bahwa dia sudah punya pacar beda keyakinan. Hal baru yang membuatku lebih sakiiiittttt. Aku terus meyakinkan diriku untuk bangkit dan memulai kehidupan yang baru. Ku selalu mengingatkan diriku bahwa masih ada banyak hal yang harus ku pikirkan. <br /><br />#Makasih ya, dg. ngeshare my love story, setidaknya bebanku tlah berkurang:’)slam kenal dan semoga kita bisa jadi temen ya, kakak :)<br />#Buat bukunya terserah deh yg mana, yang menurut kakak bagus.hehe<br /><br />twitter: ikeokta_chaa<br />email :oktacha27@gmail.comIke Oktaviana Khttps://www.blogger.com/profile/06157440965150484251noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-9940365486023542442013-06-14T01:20:29.415-07:002013-06-14T01:20:29.415-07:00Dia ituuu selalu sederhana, apa adanya, jadi buat ...Dia ituuu selalu sederhana, apa adanya, jadi buat ngungkapin rasa yang ada di teks rahasia itu aja, enggak pake acara gombal-gombalan, rayurayuan, tapi dalem, kesannya dapet :)) *yahcurhatlagikan* hihi. Masalah klasik sih, tapi ribet, hem.<br />Ya, semoga aku lekas mengerti clue-clue rumit itu untuk menemukan jawabannya ;) Terimakasih, Dian :DAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-70619237356356077122013-06-12T08:48:13.636-07:002013-06-12T08:48:13.636-07:00Oh, ya!!! Happy Birthday buat kita, deh!!! Hahahah...Oh, ya!!! Happy Birthday buat kita, deh!!! Hahahaha... andaikan kita tetanggaan kayak Niki ama Nata di Refrain pasti bisa ngerayain bareng, ya?! :D<br />Eh...aku udah ikutan GA kamu lama, lhO! :D<br /><br />Oke, balik ke cerita!<br />Aku kenapa kasihan sama cowok itu ya?! dianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-70118975661181086292013-06-12T08:40:20.822-07:002013-06-12T08:40:20.822-07:00Hem, di komen yang pertama itu lho, kenapa aku lan...Hem, di komen yang pertama itu lho, kenapa aku langsung senyum ya? Apa karena kamu nyebutin jadian gara-gara sindrom 12-12-12, lucu juga sih. Tapi, itu keterlaluan banget ngajakin jadian cuma sms "Intan, besok kita jadian yukk." Huahahahaha.... tapi, itu tandanya dia terlau polos. *krik...krikk...krikkk...*<br /><br />Makasih, ya udah ikutan. Eh, iya GA itu udah ikutan belum ya aku? Hehehehedianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-42197516128907856312013-06-12T08:19:29.269-07:002013-06-12T08:19:29.269-07:00Jadi penasaran sama isi teks yang dikirimin bareng...Jadi penasaran sama isi teks yang dikirimin bareng lagunya :D *Kepo time!!! Hiraukan!*<br />Tapi, lebih penasaran kenapa kalian berpisah, *ini juga hiraukan :D*<br />Hem, cinta itu bisanya bikin teka-teki yang nyusahi, ya? dan sekarang dia lagi ngasih kamu tebakan itu. Lewat mata, hati dan rasa, cinta mengirimkan clue-clue untuk menemukan jawabnya. Dan, semoga kamu segera menemukannya. Semangat!!!<br />dianputuhttps://www.blogger.com/profile/16714697544817796667noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-71867248155382938082013-06-11T11:00:36.179-07:002013-06-11T11:00:36.179-07:00Kegelapan menyelimuti. Aku merasa Allah kembali me...Kegelapan menyelimuti. Aku merasa Allah kembali mengujiku. Mungkin Ia ingin melihat seberapa kuat aku di ujian kedua ini. Apakah aku akan terjatuh di lubang yang sama -terbelenggu dengan patah hatiku- ataukah aku sudah lulus dengan berani menata hati dan memilih pilihan yang tepat? Allah sutradara terbaik. Aku yakin Ia pasti sedang menuliskan cerita yang indah untukku. Yang jelas, saat itu hidupku masih di episode awal. Ujian ini masih kecil, belum klimaks. Masih banyak orang yang lebih menderita. Aku bersyukur masih punya orang yang menyayangiku selalu, Mama.<br /><br />Siapa sangka baru 48 jam terpuruk, Nuri mendekatiku dan mengulas senyumnya. Senyum manis yang kurindukan. Goresan indah di wajahnya yang kupikir tidak akan terlihat lagi. Pun sebuah uluran tangan tanda perdamaian yang kujabat ragu.<br /><br />“Kemarin ada pertemuan penting. Aku, Galih dan para sahabat SMA kami berkumpul, membicarakan tentang kita.” Aku menelan ludah mendengarnya. Baru kali ini kualami sebuah hubungan yang memerlukan banyak persetujuan dari orang lain, orang yang bahkan tidak kukenal. Nuri melanjutkan, “Aku menyadari kesalahanku. Maaf, ya. Semoga kamu bahagia dengan Galih.”<br /><br />Diam, kami terdiam cukup lama. Aku masih kaget. Sungguh!<br /><br />Belum hilang kekagetanku, sebuah telepon dari Galih membuatku bergegas menemuinya di ruang tamu asrama. Aku terbengong melihatnya yang ditemani beberapa orang yang tidak kukenal. Ternyata merekalah yang Nuri maksud dengan ‘para-sahabat-SMA’. Dengan debaran jantung tak menentu, aku melenggang bersama mereka ke sebuah tempat makan. Kami makan bersama dengan suasana santai. Beberapa candaan melumerkan kekalutanku. Sebuah kejutan, aku bisa tertawa lagi.<br /><br />“Mereka menyetujui kita,” bisik Galih di sela keriuhan. “Aku menyayangimu.”<br /><br />Jemarinya erat merengkuh jemariku. Aku menunduk malu.<br /><br />“Aku juga menyayangimu,” kataku lirih.<br /><br />Sejak saat itu hingga 4 tahun ini, kami tetap memgang komitmen kami untuk selalu bersama, insyaAllah hingga pelaminan nanti ^^<br />doakan yaaa<br />trims :)<br /><br />oiya, saya suka "saksi bulan madu" :pArtha Amaliahttps://www.blogger.com/profile/12218070355798148702noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-37593297650318912292013-06-11T10:59:45.301-07:002013-06-11T10:59:45.301-07:00Menurut salah satu teman lain kamar, sebenarnya Nu...Menurut salah satu teman lain kamar, sebenarnya Nuri menaruh hati pada Galih. Memang sebelum itu Galih hanyalah sahabat tempatnya berbagi kisah dan pujian tentang Risky, lelaki yang disuka Nuri. Semenjak Risky menolaknya secara halus, Galih sering menghiburnya. Nuri merasa Galih memberikan ‘sinyal’ suka padanya. Namun karena benteng persahabatan, hubungan itu akhirnya ‘menggantung’ begitu saja.<br /><br />Kudekati lagi Nuri yang agak menjauh denganku sejak Galih hadir di antara kami. Kusebutkan bagaimana hubungan kami, tidak ada yang spesial. Sempat pula terucap janji bahwa walau bagaimanapun aku tidak akan ‘jadian’ dengan lelaki yang saat itu merupakan mahasiswa salah satu PTN daerah Surabaya Timur. Wajah Nuri cerah kembali. Ia sangat senang mendengarnya. Sayangnya, kemudian aku menjilat ludahku sendiri.<br /><br />Perhatian Galih meluluhkanku. Ia terus mengingatkanku agar kembali dekat dengan Allah, tidak terus menyalahkan takdir-Nya. Ia juga menyemangatiku untuk kembali mendapatkan IP tertinggi. Mengetahui aku paling susah makan dan minum teratur, setiap ada waktu luang dia datang ke asrama sekedar membawakan pengisi perut atau mengajakku makan di luar. Agar Nuri tidak mengetahuinya, aku sempat bermain ‘kucing-kucingan’, pergi saat dia tidak ada di kamar. Pun menjadi munafik, manis di hadapannya tetapi menusuknya dari belakang. Secara tidak langsung, aku kejam padanya.<br /><br />Di kala Galih menawarkan hatinya, aku dilanda dilema. Bila kuterima, secara perasaan aku jelas menyakiti Nuri. Namun nalarnya, hal itu sah saja sebab semasa SMA Nuri sempat menolak lelaki jangkung itu walau kini giliran dia yang jatuh hati. Namun bila kutolak, aku yang ‘sakit’. Tidak dipungkiri lagi, sedikit demi sedikit rasa cinta tumbuh. Rasa itu menguatkanku untuk kembali menatap masa depan dan merangkai kembali mozaik impian yang dulu pernah kubangun. Jika aku mau mengerti perasaan orang lain, mengapa aku mengacuhkan perasaanku sendiri? Simalakama.<br /><br />Aku menjadi egois. Kuterima Galih untuk masuk di kehidupanku. Kukira aku akan bahagia, tapi ternyata perang baru saja dimulai. Hampir seluruh teman seangkatan membenciku. Berhari-hari aku mereka diamkan. Bagai alien, aku diasingkan. Memang aku tetap menjalankan aktivitas normalku –kuliah di pagi hari, makan siang dan istirahat di kamar, sore hingga malam aku keluar asrama dan menikmati pesona Surabaya–, tetapi aku tidak berkawan. Faktor ‘keluarga’ runyam.<br /><br />Selama dua minggu, aku bertahan. Bak tarzan, aku hidup sendiri di asrama. Bila raja hutan itu masih bisa berbincang dengan para hewan, aku hanya mampu memainkan boneka, buku dan ponselku. Selebihnya aku diam, sadar pada posisiku yang salah.<br /><br />Aku menangis. Bukan takut pada kesepian, namun rasa bersalah telah mebuatku juga membenci diriku sendiri. Harusnya aku bisa menjadi sahabat yang baik. Harusnya aku tidak mementingkan ego. Harusnya aku konsisten dengan komitmenku untuk tidak memikirkan hal selain nilai kuliah. Bila Mama tahu aku berebut lelaki, tentu beliau akan mengasihaniku.<br /><br />“Stok lelaki masih banyak. Bila kau sudah mapan nanti, akan ada lelaki terbaik yang meminangmu!” kembali kuingat pesan Mama ketika mengantarkanku kembali ke asrama seusai liburan.<br /><br />Kubulatkan tekad. Kembali kuhapus impian yang mulai terangkai apik. Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku mampu menjalankan keputusanku. Pilihanku sudah tidak dapat ditawar lagi. Demi kebaikan bersama, aku harus melepas Galih. Harus. Walau itu artinya aku kembali ‘jatuh’.<br /><br />***<br /><br />Entah apa itu cinta monyet. Katanya cinta monyet hanya menjangkit mereka yang masih labil. Bukan hanya para remaja, wanita dewasa awal –usia kepala dua– sepertiku saat itu mungkin juga terjangkit virus mematikan logika tersebut. Cinta monyet hanyalah cinta antara dua orang, cinta yang tidak memedulikan orang lain yang entah terluka ataupun sengsara karenanya.<br /><br />Aku ingin dewasa! Karena itu kulepas cinta monyetku. Kuakui aku memang menangis semalaman, mataku bengkak bagai disengat lebah. Resiko yang harus kutanggung demi menyelamatkan persahabatanku. Walau terlambat, itu lebih baik daripada menjadi pecundang yang memikirkan diri sendiri.<br />Artha Amaliahttps://www.blogger.com/profile/12218070355798148702noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-45294025876842817222013-06-11T10:58:50.342-07:002013-06-11T10:58:50.342-07:00Beberapa minggu aku terpuruk dalam duka. Mungkin b...Beberapa minggu aku terpuruk dalam duka. Mungkin berlebihan, namun inilah perasaanku. Secara logika harusnya aku berbangga bisa putus dengannya. Siapa sih dia? Hanya seorang play boy kelas teri. Toh Mama tak pernah merestui hubungan kami. Bahkan dia sempat pula membuatku malas menggapai segudang ilmu dikarenakan asyik menikmati waktu dengannya. Tetapi … dia cinta pertamaku, cinta yang kata orang tidak terlupa sepanjang masa.<br /><br />Dia, sebut saja namanya Yusri, adalah orang yang pertama kali mengenalkanku dengan asmara. Dia yang pertama kali membuatku berdebar oleh suatu rasa saat pandangan kami bertemu. Dia yang pertama kali mengajariku bagaimana menjadi ‘gadis manis’, mengubah style cuek menjadi sedikit modis. Dia yang pertama membuatku bermimpi tentang masa depan, tentang bagaimana bila aku nantinya menjadi istri dan ibu dari buah cinta kami. Dia … juga yang pertama kali menghancurkan istana angan yang kususun begitu indah. Membuatku trauma berhubungan dengan kaum Adam, karena takut terluka sekali lagi.<br /><br />Melihatku kian terpuruk, para sahabat mengajakku menonton film komedi. Film-nya Raditya Dika, “Kambing Jantan”, yang mereka pilih. Aku sebenarnya tak bergairah untuk pergi, rasanya ingin mengurung diri, berkawan dengan gelapnya sudut kamar. Tetapi mereka kemudian memilihkan baju yang pantas, menata rambut dan wajahku, menyemprotkan parfum harum ke seluruh tubuhku, membuatku berbinar akan tingkah keempat sahabat sekamar asramaku itu.<br /><br />Kami jadi pergi, aku tak mau mengecewakan mereka yang juga ingin melepas penat dari mata kuliah Kebidanan. Aku, Santi, Alvi dan Dian sepakat naik taksi, mengingat Delta Plaza lumayan dekat dengan asrama. Sedangkan Nuri, dia dijemput seorang kawan lelaki yang katanya sahabat semasa SMA. Sesampainya di 21 Delta Plaza, Nuri mengenalkan ‘ojek’-nya pada kami.<br /><br />Aku menjabat tangannya, menyebutkan nama dan mencoba tersenyum. Entah bagaimana parasnya, aku tidak menengok sama sekali.<br /><br />“Ingat, Tha. Itu gebetan Nuri, jadi haram dilirik!” batinku.<br /><br />Lagipula, aku juga tak berani lagi mengenal lelaki dan jatuh cinta. Ingin segera kutuntaskan kuliah dan membanggakan Mama dengan prestasiku. Sebagai permintaan maaf, tentunya. Sebelumnya, aku tak pernah menghiraukan beragam petuahnya tentang lelaki. Harusnya dulu kudengarkan beliau. Harusnya dulu kukenalkan siapa saja lelaki yang dekat denganku dan meminta persetujuannya agar aku tak salah pilih. Harusnya … begitu.<br /><br />***<br /><br />“Tahu gak kenapa Doraemon punya pintu ke mana saja?”<br /><br />Sebuah isi SMS membuatku tertawa. Penting ya pertanyaan seperti itu dilontarkan? Kudiamkan saja, tidak kurespon. Lagipula itu dari nomor yang tidak kukenal. Orang iseng barangkali.<br /><br />Beberapa saat kemudian, ada SMS lagi.<br /><br />“Soalnya Doraemon gak punya kaki, jadi dia gak bisa lompati jendela.”<br /><br />“Lalu?” terpaksa jawaban itu kukirim. Maksudku, biar dia tahu kalau isi pesannya tak ‘berisi’.<br /><br />“Namaku Galih.”<br /><br />“Ya?”<br /><br />“Aku temannya Nuri. Kita kenalan di bioskop. Masih ingat, kan?”<br /><br />Aku mengerjapkan mata. Jadi namanya Galih? Jujur, saat perkenalan kami tempo hari, pikiranku melayang entah ke mana. Aku hanya merasa terpaksa tersenyum, menjabat tangannya dan menyebutkan namaku. Tentang siapa namanya dan bagaimana sosoknya, aku tak tahu.<br /><br />Sejak saat itu, kami sering SMS-an. Niatku hanya untuk menambah teman, juga mengikis rasa takut mengenal lelaki sedikit demi sedikit. Aku sadar, jika terus membentengi diri dengan makhluk yang satu itu, bisa-bisa aku jadi lesbian. Mama akan syok! Aku tak mau membuatnya sedih karenaku lagi.<br /><br />Yang tidak kusadari adalah … aku membuat sedih Nuri, sahabatku sendiri.<br /><br />Artha Amaliahttps://www.blogger.com/profile/12218070355798148702noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2518459735985585793.post-36208753781962705172013-06-11T10:57:52.457-07:002013-06-11T10:57:52.457-07:00haiii... @argalitha di sini
udah follow twit dan b...haiii... @argalitha di sini<br />udah follow twit dan blog kamu ^^<br /><br />mau mendongeng yaaa :p<br /><br /><br />Dalam menjalani hidup, aku percaya bahwa ada tiga faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi kebahagiaan. Keluarga, kekasih, dan pekerjaan. Tidak selalu ketiganya sesuai harapan. Kadangkala, harus mengorbankan salah satu hal agar dapat bahagia dengan dua hal lainnya. Atau mengorbankan dua hal agar bahagia dengan hanya satu hal. Sama seperti yang pernah kujalani, bahkan kini pun demikian. Tapi … Itulah garis hidup.<br /><br />Soal Ketuhanan, tidak kusebutkan. Sebab sudah jelas ini suatu kewajiban tentang hubungan privasi dengan Sang Pembuat Kehidupan. Sebagai makhluk sosial, aku hanya ingin memaparkan tentang hubungan antara sesama manusia.<br /><br />***<br /><br />Empat tahun lalu, aku pernah ‘jatuh’. Andai itu jatuh cinta, tentu sungguh indah. Namun yang kuhadapi adalah jatuh, terluka parah dan remuk redam. Hatiku hancur berkeping-keping. Penyebabnya satu, kekasih yang telah kupacari selama tiga tahun … berselingkuh. Tega! Padahal baru saja aku menyandang predikat peraih nilai IP tertinggi untuk semester genap dan Mama yang baru pulang dari tanah suci. Keluarga dan pekerjaanku sebagai mahasiswi berjalan dengan baik, sedangkan hubunganku dengan kekasih … berantakan!<br /><br />Bagaimana kemudian aku bisa semudah itu melupakan kenangan bertahun-tahun bersamanya? Bisakah aku hidup tanpa senyum dan tiap ucapannya yang meletupkan jiwa? Bisakah aku makan teratur tanpa makan berdua dengannya? Bisakah aku tidur nyenyak tanpa memimpikan dirinya? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu kontan menderaskan air mataku. Roma kesedihan meliputi diri. Berbagai bujukan dan candaan teman-teman kuliah tak mampu membuatku tersenyum. Sedikitpun.<br /><br />Artha Amaliahttps://www.blogger.com/profile/12218070355798148702noreply@blogger.com