Flash Fiction ini diikutsertakan dalam Kuis
Primadonna Angela (@cinnamoncherry)
via Twitter #nulisyuk
“7 detik, hanya 7 detik
aku minta waktumu, jangan pergi dulu!” Nesya menatap Arka dengan linangan air
mata yang tak juga berhenti.
Sekejap, Arka menarik
Nesya dalam peluknya, mendekapnya seperti tak rela melepasnya kembali.
“Jangan pergi, Jelek!
Jangan pergi!” bisik Nesya, membuat Arka terpejam menahan perih di hatinya.
“Aku janji, aku akan
kembali, Jelek! Aku akan kembali buat kamu. Aku akan kembali dan tak akan pergi
lagi. Aku janji!”
Arka melepas
pelukannya, dan perlahan beringsut menjauh dari Jeleknya, Jeleknya yang akan
membuat hatinya meronta setiap kali rindu menerpanya.
***
“Jelek, kapan balik?!”
rajuk Nesya, membuat Arka tersenyum di seberang teleponnya.
Sekarang mereka sedang
mengobati rindu itu bersama ponsel masing-masing. Ya, hanya seperti itu yang
mampu mereka lakukan.
“Besok,” goda Arka.
“Ih… seriuuuussss,
JELEEEEKKKK!!!!”
“Serius, besok…besoknya
lagi, besoknya lagi lagi, dan besoknya lagi…lagi..lagiiiiiiii…!!!!!”
“Tuh, kan?”
“Huuuahahahaha,” tawa
Arka bergulir.
“Jangan selingkuh, ya?!
Kamu utang sekeranjang cinta sama aku!”
“Aku akan pulang bawain
sekontainer cinta buat kamu, tenang aja!”
“Huuuaaaa… Jelek
gombalnya keluar!”
Arka tertawa, mereka
tertawa. Tawa rindu yang meluap-luap. Hah, rindu itu cobaan, rindu itu mala
petaka. Rasanya, benci jika rindu menerpa.
***
“Arka!!!” suara itu
membuat Arka menghentikan langkahnya dan berbalik.
“Hai, Mika. Ada apa?”
jawab Arka saat gadis manis itu sudah tepat dihadapannya.
Mika tersenyum, “Kamu
punya waktu nggak?”
“Kenapa?”
“Aku mau ke kos kamu,
ada materi yang nggak aku ngerti.”
“Oh, gitu!” Arka
terdiam sejenak. “Gimana kalau besok sore, kayaknya aku besok free abis pulang dari kampus.”
Wajah Mika berseri
mendengar jawaban sang pujaan hati yang diam-diam mengisi hatinya.
“Ehem…” Mika mengangguk
menyetujuinya.
“Oke, aku harus, pergi!
Ada buku yang harus aku beli, ntar keburu malam lagi,” pamit Arka sebelum
pergi.
“Oke, bye!” Mika mengiringi kepergian Arka
dengan senyum cerah, cerah seperti hatinya yang menggelora.
Besok. Hah…! Kenapa
besok rasanya akan menjadi penantian selama
satu tahun ya? Besok, seperti apa besok yang akan Mika dan Arka lalui?
Mika benar-benar penasaran dengan besoknya. Hem… besok…besok…besok… ayo besok
datanglah lebih cepat, itu doa Mika. Mika yang sedang dimabuk cinta.
***
Besok itu, sekarang
tiba. Besok yang terasa manis buat Mika. Tapi, Mika benar-benar penasaran,
apakah besok yang dia nanti-nanti juga spesial buat Arka? Atau besok itu hanya
akan menjadi hari biasa saja untuknya?
Mika rasanya ingin
meminjam sebentar kekuatan Deddy Corbuzier agar dia bisa
membaca fikiran Arka. Dia ingin tahu, di bagian mana Mika ditempatkan di hati
Arka.
Semua pikiran-pikiran
Mika yang ngalor-ngidul itu akhirnya
berakhir di depan pintu kos Arka.
Setelah menghela nafas,
dan belajar senyum manis dulu, Mika mengetuk pintu kayu berwarna coklat dan ada
tulisannya “Arka Room”.
“Ya, sebentar!” suara Arka
terdengar dari balik pintu.
“Hai, Arka!” Mika
melambaikan tangannya, senyumnya langsung tersungging manis khusus untuk cowok
di depannya.
“Hai, ayo masuk!” Arka
menepi, dan Mika masuk ke kamar Arka yang cukup besar.
“Kamar kamu enak, ya?!”
Mika mengedarkan matanya menyusuri sudut-sudut kamar Arka, kemudian dia
beranjak mendekati rak buku, dan menyentuh buku-buku itu dengan rasa mendamba.
Tapi, sentuhannya terhenti pada sebuah frame foto Arka dan Neysa yang terletak di rak buku itu.
“Ini siapa?” tanyanya
tanpa menatap Arka. Perhatian Mika hanya berpusat pada wajah dan tawa yang
begitu ceria di wajah cewek itu.
“Oh, si Jelek!” jawab
Arka sambil meletakkan kaleng minuman di dekat meja yang akan menjadi tempat
belajar mereka.
“Si Jelek?” Mika
menatap Arka, seperti sinyal meminta penjelasan lebih.
“Si Jelek yang
ngangenin.” Arka tersenyum, senyum penuh arti, senyum yang membuat Mika seperti
dicekam rasa takut, rasa was-was yang tak wajar.
“Pacar kamu?” tanya
yang satu ini hanya mampu di ucapkan Mika tanpa menatap Arka. Dia terlalu takut
menyaksikan ekspresinya.
Arka hanya tertawa, dan
semakin membuat Mika mati penasaran sekaligus didera rasa yang menyiksa. Ah,
Arka kenapa tak katakan iya atau tidak.
Dan, siksaan itu tak
mampu lagi Mika pendam. Tepat satu bulan setelah belajar bersama itu, Mika
nekat pergi ke kos Arka malam-malam. Dia ingin menyerahkan isi hatinya pada
Arka. Dan, Tuhan benar-benar mengijinkan Mika bertemu Arka saat itu juga.
Saat Arka keluar dari
pintu kosnya, Mika langsung menerjang Arka dengan pelukan, membuat Arka
seketika membeku.
“Arka, aku cinta sama
kamu!” bisik Mika di telinga Arka.
Dan, sepertinya kali
ini Tuhan memang membuatkan kejutan buat Arka, karena tiba-tiba Nesya muncul
dengan kue ulang tahun. Yah, hari ini memang ulang tahun Arka ke 21 dan Nesya
ke sini untuk memberikan kejutan. Tapi, sayangnya dia lebih dulu yang diberi
kejutan, kejutan yang menyakitkan.
7 detik, hanya 7 detik
Nesya mampu menatap kekasihnya dalam pelukan wanita lain. 7 detik berikutnya,
Nesya benar-benar pergi, tak kuasa membendung gemuruh dahsyat dalam dadanya.
“Nesya!” Arka melepas
pelukan Mika begitu saja. Dia langsung mengejar Mika yang sudah kabur dari
pandangannya.
“Nes… dengar aku dulu,
Nes!” teriak Arka di pinggir jalan, karena Nesya sudah melaju kencang dengan
mobilnya dan kembali pulang.
***
Malam itu juga Arka
mengemasi beberapa barang yang dianggapnya penting dan pergi menuju rumah
Nesya. Dia tak peduli harus naik motor 4 jam untuk sampai di tempat Nesya
berada.
“Maaf Mika, aku harus
pergi! Maaf juga, aku tak bisa membalas cinta kamu, karena aku mencintai Nesya.”
Hanya itu kata-katanya untuk Mika yang menunduk di dekat pintu kamar Arka.
Empat jam ternyata
terlalu lama, membuat Arka terpaksa menambah gas motornya. Dia tak peduli
dengan padatnya lalu lintas. Yang dia pedulikan hanya bagaimana dia meyakinkan
Nesya bahwa hanya dia yang ada di hatinya.
Ternyata, terlalu
sia-sia usaha Arka karena saat Arka berada di depan Nesya, Arka tak mampu lagi
mengatakan apapun. Dia hanya terdiam, membuat Nesya histeris.
“Jelek…
Bangun…Jelek…Banguuuunnnn!!!!” tangis Nesya, membawa pilu yang dalam.
“Kamu janji bawain aku
cinta satu kontainer, kamu janji Jelekk… Banguuuunnnn!!!!” Nesya meronta di dekat
tubuh Arka yang tak bernyawa.
“Arkaaaa…
Banguuuuunnnnn!!!!”
***
Bagus terimakasih saya suka
ReplyDeletevideo lucu gratis