Penulis : Stephanie Zen
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, ChRom, Adult
Tebal : 288 hlm
Terbit : Februari 2014
Harga : Rp. 52.000
ISBN : 978 – 602 – 03 – 0163 – 1
Andrea Faith Siahaan,
gadis beragama Kristiani yang punya tujuan hidup melayani Tuhan-nya secara full time dengan masuk seminari. Namun,
sang ayah mengharapkannya untuk meneruskan bisnis yang sudah beliau rintis.
Tapi, jika Andrea tetap menuruti keinginannya, maka dia jelas tak bisa
mengabulkan impian sang ayah.
“…bahwa Tuhan pasti tidak akan
tinggal diam, bahwa Ia punya maksud di balik setiap hal yang terjadi, bahwa ia
peduli.” – Andrea –
hlm. 30
Sebuah negoisasi coba
dilakukan Andrea. Dia menerima usul ayahnya untuk kuliah, dan Andrea memilih
Singapura untuk meneruskan pendidikannya karena sekolah di luar negeri hanya
butuh waktu dua tahun. Setelah itu, jika pendiriannya untuk masuk seminari
masih sekuat dulu, sang ayah harus merelakan putri satu-satunya menjadi hamba
Tuhan dan full ada untuk-Nya.
“…Jangan batasi Tuhan dengan
keterbatasan kita. Dia mampu melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita
doakan atau pikirkan.”
– Ardy – hlm. 40
Andrea mulai diuji saat
dia bertemu Aaron Darwin Tandiono. Ya, mereka saling jatuh cinta dan akhirnya
berpacaran. Keteguhan hati Andrea mulai goyah.
Dalam kebimbangannya
Andrea masih mencoba untuk mencari jawaban hatinya, mencari apakah dia
benar-benar dipanggil Tuhannya.
Lalu, bagaimana
jawabannya? Akankah Andrea tetap akan mewujudkan impian awalnya? Atau, akhirnya
dia memilih Darwin dan melupakan tujuan hidupnya dulu?
“Ya, aku takut bahwa Tuhan benar-benar
memanggilku. Jika memang seperti itu adanya, aku harus benar-benar masuk
seminari, aku harus meninggalkan Singapura, aku harus meninggalkan Darwin…”
– Andrea – hlm. 198
BETWEEN THE RAINDROPS, novel romance ber-setting
kota Singapura dengan sentuhan Kristiani. Ini genre novel Gramedia yang terbaru
– sepertinya – ChRom “Christine Romance “.
Pada dasarnya, inti
sebuah agama itu sama. Jadi, meskipun aku seorang Muslim, aku tetap bisa
mengambil pelajaran dari novel ini, secara umum maksudku. Karena ChRom tidak
bercerita secara Kristiani kental. Ini semacam novel Islami-romance seperti
Ayat-ayat Cinta. Hanya saja, kisah hidup tokohnya memang diceritakan detail
sesuai agama yang dianutnya. Dan, aku nggak ada masalah dengan semua itu.
Awalnya, Andrea
diceritakan sebagai gadis yang keras kepala dan teguh pendiriannya. Meskipun
tujuan hidupnya adalah full time
untuk melayani Tuhan, dan itu adalah tujuan yang mulia. Ternyata, dia masih
bisa goyah dan begitu lama mencari jawaban tentang panggilannya.
Kemunculan Darwin sebagai
penguji begitu tepat muncul. Dia hadir dengan karakter yang slow namun bisa membuat efek kuat pada
Andrea.
Darwin tipe cowok tenang,
menyenangkan dan dia tak pernah memaksa atau menggurui Andrea dengan segala
pernak-pernik pemikirannya. Dia cowok yang mampu mengeluarkan nasihat yang
tidak membuat hati siapapun yang mendengarnya ‘jleb’, namun lebih terkesan ‘oh,
oke’. Mungkin, itulah yang membuat Andrea tanpa sadar begitu tergantung
pada Darwin. Membuat Darwin bagaikan matahari yang menjadi pusat hidup Andrea.
“What you
see is ultimately you will get. Kamu
harus sudah bisa melihat semua karakternya sebelum menikah, dan bertanya pada
dirimu sendiri : can I live with him as he is?” – Andrea – hlm. 205
Between the Raindrops
juga bercerita tentang persahabatan dan cinta segitiga, dimana awalnya Darwin
berteman akrab dengan Dheeraj Chopra. Tapi, kemunculan Andrea membuat hubungan
mereka–secara tidak sengaja–menjadi retak meskipun tak ada perdebatan dan
permusuhan. Iyap, Dheeraj menyukai Andrea pula. Lalu, bagaimana hubungan
ketiganya? Terlalu spoiler banget kalau semua aku uraikan.
Di novel ini aku suka
cara penulis menggambarkan Singapura. Bahkan banyak pengetahuan yang aku dapat
tentang seperti apa Singapura, bagaimana persiapan kalau harus ke sana, tarif
taksi, tempat makan, dan hal-hal lain tentang Singapura. Ini seperti bonusnya,
dan sangat bermanfaat.
Oh, iya ada juga intrik
perbedaan agama di keluarga Darwin yang juga mempengaruhi hubungan mereka. Bukan
masalah Darwin yang menganut agama berbeda dengan orang tuanya – mungkin,
karena penulis tidak menceritakan secara jelas apa agama orang tua Darwin.
Darwin hanya pernah bilang, dia sudah sangat beruntung bisa mendapat ijin dibaptis
sebagai kritiani. Masalah yang ada di hubungan mereka lebih pada bagaimana ke
depannya Andrea dan Darwin menata rumah tangganya jika mereka menikah.
“…kalau kamu jadi hamba Tuhan dan menikah, apakah nanti jika kamu punya
anak, anak itu harus Kristen juga?” – Mama Darwin – hlm. 200
Novel ini benar-benar
mengajarkan pembaca untuk lebih teliti dalam menentukan pandangan hidup dan
memperhitungkan tujuan ke depannya. Meskipun hati berteriak kokoh untuk satu
tujuan, sepertinya kita juga harus melirik dan menimbang tujuan hidup lain,
sekedar menjadikan pilihan hidup itu sebagai penyeimbang sebelum memutuskan
sebuah pilihan.
“…Bahwa pelarianku selama ini adalah
sia-sia dan bodoh. Aku mengira jika tidak lari aku akan kehilangan segalanya. Nyatanya,
jika aku terus berlari, aku malah kehilangan hal terbesar dalam hidupku…” – Andrea – hlm. 217
Novel ini juga punya
cover yang memikat, dan sejujurnya aku tertarik dengan novel ini karena cover-nya, lalu judulnya. Aku sama
sekali tidak membaca blurd di
belakangnya saat membeli.
Rating novel ini 3 dari 5
bintang.
No comments:
Post a Comment