Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance
Kategori : Adult, Kuliner, Pastry
Terbit : 2012
Tebal : xii + 316 hlm
ISBN : 979 – 780 -533 – 6
Harga : Rp. 45.000
“Bahagia hanya ada dalam hidup orang lain, tidak pernah ada
dalam hidupnya.” –
hlm. 7
Memang, pengalaman guru
paling baik dalam hidup. Namun, ternyata untuk Saskia, pengalaman bisa menjadi
sesuatu yang menakutkan. Pengalaman hidupnya membuat Saskia takut mengecap
cinta lagi. Meskipun, cinta yang menghampirinya begitu tulus, manis dan
menggoda.
“Ia tidak mau bersama-sama seseorang
yang akhirnya membuat dirinya sendirian – lagi.” – hlm. 25
Harsa, laki-laki ini
muncul sebagai chef di toko kue milik
Saskia. Dia mempunyai rekam jejak yang hebat di dunia pastry. Beberapa kali Harsa memenangi kejuaraan kuliner. Namun,
Harsa malah melamar sebagai chef di
toko kue milik Saskia daripada menerima pekerjaan sebagai chef di hotel besar milik keluarganya.
Kenapa?
Karena Harsa begitu
tertarik dengan Saskia. Bahkan, sejak pertama kali bertemu, Harsa sudah berani
menggoda Saskia dengan cukup terang-terangan.
“…nggak ada yang bisa mengubah
keputusan saya untuk fight sama hal yang saya yakini itu yang terbaik.”
– Harsa – hlm. 62
Sebenarnya, Saskia
sendiri tak kalah tertarik pada Harsa. Namun, Saskia merasa takut akan jatuh
cinta padanya. Sehingga, Saskia lebih sering terkesan ketus dan dingin dengan
Harsa.
Namun, hati memang tak
bisa berbohong. Tanpa bisa Saskia cegah, tubuhnya merefleksikan apa yang ada di
hatinya. Bibirnya boleh berkata pedas, namun jantungnya terus saja berdebar
setiap ada di dekat Harsa. Dan, matanya selalu mencari keberadaan laki-laki
ini.
Sebuah kejadian membuat
Saskia menyerah. Dia menerima cinta Harsa. Tapi, pengalamannya yang menyakitkan
dulu, membuat Saskia gamang.
Bisakah dia percaya pada
Harsa? Laki-laki yang usianya jauh di bawah Saskia, laki-laki yang belum punya
pengalaman sama sekali untuk berumah tangga.
“Langkah pertama untuk move on adalah memaafkan, kan, mbak? Kita mungkin susah buat lupain, tapi
seenggaknys kita udah maafin. Ikhlasin.” – Amira – hlm. 89
Bisakah Harsa menjadi
ayah yang baik untuk kedua anak Saskia? Bisakah Harsa terus mencintainya dan
tak pernah berubah? Bisakah Saskia membahagiakan Harsa? Mampukah dia menjadi
pilihan yang tepat untuk Harsa?
Saskia dihantui
ketakutannya sendiri. Membuatnya semakin tak yakin dengan hubungannya dengan
Harsa. Apalagi, setahu Saskia, Harsa cukup punya pesona yang kuat untuk menarik
perhatian para wanita yang lebih segalanya dari dirinya.
“Cinta mungkin tidak bisa dicegah,
tapi bukan nggak mungkin secara nggak sadar, cinta juga berubah.” – Saskia – hlm. 204
Sweet Nothings, ini novel yang mengingatkan aku pada – maaf – Raffi Ahmad
dan Yuni Shara. Yap, kisah janda dan brondong. Dimana si laki-laki usianya muda
dari si perempuan dan si laki-laki punya pesona yang besar di kalangan para
perempuan.
“Tapi, kadang hidup lucu, babe. Saat lo merasa nggak mungkin, justru itu hal yang terbaik.” –
Indira – hlm. 243
Membaca novel ini, aku
mau-nggak mau membayangkan perasaan Yuni Shara saat masih bersama Raffi Ahmad.
Tapi, mungkin dilema yang dirasakan Yuni Shara lebih berat dari pada yang
dirasakan Saskia.
Saskia yang dihantui masa
lalu, harus menghadapi ketakutannya sendiri. Namun, Yuni Shara yang notabenenya
adalah seorang selebritas, dia jelas disorot publik, dong. Juga – pada saat itu
– hubungan mereka tidak direstui keluarga Raffi, ditambah adanya mulut-mulut
jahil yang mengganggu hubungan mereka.
Ups, malah nge-gossip.
Tapi, memang novel ini lekat banget sama kisah nyata dua artis ini. Walaupun,
ini cuma kebetulan, karena novel ini lahir lebih dulu. Namun, namanya novel
memang jadi lefleksi dunia nyata, kan?
Di awal kisah, aku dibuat
gemas sama Saskia yang berusaha membohongi diri sendiri – mungkin lebih tepat
mensugesti dirinya untuk tidak jatuh cinta pada Harsa. Ini membuat sikap Saskia
jadi keterlaluan sadis padanya.
Harsa sendiri, yang
ternyata punya modus saat masuk ke Sweet Sugar – nama toko kue Saskia – membuat
pilihannya menjadi chef di sini
tampak masuk akal.
Penggambaran fisik Harsa
sejak pertama di perkenalkan pada pembaca sudah sangat memikat dan menggiurkan.
Dia tampak lebih keren dari pada Raffi Ahmad.
Persamaan Raffi Ahmad dan
Harsa adalah, mereka sama-sama menerima kedua anak pasangan mereka dengan
sangat tulus. Bahkan, sebelum pernikahan mengikat mereka, keduanya sudah
menganggap anak pasangannya sebagai anaknya juga.
Ini manis sekali. Nggak
semua orang bisa seperti ini. Jadi, kesan badboy
yang awalnya merekat pada Harsa maupun Raffi Ahmad tampak semu kalau dilihat
dari sisi ini.
“Aku ingin mengajarkan anak-anakku
untuk nggak berharap – sama siapa pun. Aku mau mereka kuat – bahkan saat nggak
punya siapa-siapa.” –
Saskia – hlm. 115
Dunia pastry sepertinya keren, ya. Setelah
baca Walking After You karya Windry Ramadhina, trus baca Sweet Nothings ini,
aku jadi pengin belajar bikin kue. Apalagi penggambaran dunia pastry di novel ini lumayan detail,
termasuk pas bikin kue-nya.
Namun, penggambaran setting Sweet Sugar kurang detail.
Narasinya pun cukup panjang dan konflik batin Saskia yang terus menerus diulang,
seperti stuck pada masalah ini – sedikit bikin jenuh.
Sebenarnya, aluran novel
ini lumayan cepat. Tapi, karena narasi yang panjang, aku seperti diajak berlari
sambil menggendong beban lima kilo beras.
Aku menikmati bagian awal
dan akhir novel ini. Namun, bagian tengahnya tidak terlalu nendang.
Rating untuk Sweet Nothings
2,4 dari 5 bintang.
Minat sama novel ini?
Aku punya 1 eksempler novel Sweet Nothings kondisi second yang bisa di order.
Kalau beneran minat, mention @dianputuamijaya aja.
Minat sama novel ini?
Aku punya 1 eksempler novel Sweet Nothings kondisi second yang bisa di order.
Kalau beneran minat, mention @dianputuamijaya aja.
Paling suka sama genre Romance :)
ReplyDeleteWaah, jadi pengen belanja novel ini mah haha
ReplyDeleteSalam kenal (www.tandapetik.com)
Fikri : Sama, dong. Aku juga suka romance
ReplyDeleteMudzir : salam kenal juga. Kalau mau belanja novel murmer di booklaza aja :D