Penulis : Arleen A
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance
Terbit : Januari 2015
Tebal : 264 hlm
ISBN : 978-602-03-0884-5
Harga : Rp. 59.000
Hidup memang penuh dengan
ketidakpastian. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di esok hari, atau
bahkan di satu jam kemudian dari sekarang.
Dan inilah yang dihadapi
Ally. Sebuah ketidakpastian yang sangat ekstrim. Jauh – sangat jauh,
benar-benar jauh dari kata normal.
Manusia pada umumnya menyadari
tahap demi tahap perubahan yang terjadi pada dirinya. Namun Ally berbeda. Ada
waktu dimana Ally seperti memasuki mesin
waktu yang membawanya ke
situasi berbeda namun pada tempat dan waktu yang sama. Perubahan ini membuat
Ally benar-benar seperti kehilangan sebagian ingatan. Membuatnya terlihat aneh
di depan orang lain.
“Tidak ada kegelapan, tapi juga tidak ada yang
dapat kulihat seolah aku hanya satu-satunya makhluk yang ada di jagat yang luas
ini. Aku berteriak. Tapi aku sendiri tidak dapat mendengar suara teriakanku.” – Ally – hlm. 8
Pertama kali kejadian ini terjadi, Ally
berusia sepuluh tahun. Saat itu Ally sedang di dapur. Dia asyik bercerita
dengan mamanya. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang aneh dengan tubuhnya. Dan
beberapa saat kemudian hidup Ally berubah. Dia punya adik. Padahal, beberapa
saat lalu dia yakin, dia hanya anak tunggal. Dan, semua ini nyata.
Kejadian kedua terjadi saat Ally sudah di
bangku SMA. Jika kejadian pertama membuatnya mendapatkan sesuatu yang sangat
berharga, kejadian kedua membuatnya kehilangan. Dan lagi-lagi, ini nyata, bukan
mimpi atau halusinasi.
“…karena seperti yang kutakutkan, kali ini
Saat Ketidakberadaanku telah mengambilnya dariku.” – Ally – hlm. 17
Ally, bisakah dia pulang
ke kehidupan yang dia inginkan? Hidup yang stabil dengan segala perubahan yang
terasa wajar. Bukan hidup seperti labirin gelap yang tiba-tiba merubah
semuanya.
Ally, sebuah novel karya Arleen A yang terasa
begitu magis sejak bagian pertamanya. Ini seperti novel misteri, namun saat aku
mencarinya di website Gramedia, novel ini masuk kategori roman. Sepertinya, novel ini mempunyai cita rasa yang
berbeda.
Aku memang hanya membaca
bab 1 dan 2-nya saja. Namun, dari dua bab tersebut, aku sudah bisa dibuatnya
penasaran. Bagaimana tidak, jika sejak awal kita disuguhi sebuah kehidupan yang
tampak tidak biasa. Kehidupan yang bisa berubah begitu drastis hanya dalam
hitungan menit.
Memang, mulanya keningku
berkerut saat membaca bagian pertamanya. “Mau
bercerita tentang apa, sih novel ini?” Perlahan, detail kejadian yang
diceritakan Ally lewat POV 1 membuat kerutan di dahiku semakin dalam. “Mana mungkin hal ini terjadi? Rasanya nggak
masuk akal. Horror!”
Namun, detail
penggambaran detik-detik saat Ally mengalami metamorfosis perubahan kehidupannya
dalam waktu sekejap itu – tampak begitu nyata. Imajinasiku langsung
membayangkan kegelapan tak terbantahkan, dengan segala kehampaan yang begitu
membingungkan. Dan, ‘tara’ seperti lampu yang dinyalakan, semua kembali seperti
semula. Tapi, selalu ada hal yang berbeda, sebuah hal yang begitu penting bisa
hilang atau hadir tiba-tiba. Inilah yang menarik.
Intuisiku mengatakan,
novel ini akan membuat aku terus dibuat penasaran. Aku tak akan bisa menebak
sedikitpun bagaimana penyelesaian, dan akhir yang dibuat penulisnya.
Gaya bercerita penulisnya
seperti novel terjemahan yang sukses di alih bahasa-kan. Terkesan sekali ceritanya
bukan bersetting lokal. Dan, penulis benar-benar mewujudkan ceritanya lewat
tulisan dengan cukup detail dan sempurna.
Sepertinya novel ini
memang khas novel terjemahan. Karena saat melihat cover-nya pun, awalnya aku mengira ini ditulis penulis luar.
Ternyata, bukan. Dan, cover-nya cukup
berhasil menggambarkan cerita novel ini – menurutku.
No comments:
Post a Comment