Wednesday, January 7, 2015

Review – ALLY “All These Lives”




Penulis : Arleen A
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance
Terbit : Januari 2015
Tebal : 264 hlm
ISBN : 978-602-03-0884-5
Harga : Rp. 59.000
Hidup memang penuh dengan ketidakpastian. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di esok hari, atau bahkan di satu jam kemudian dari sekarang.
Dan inilah yang dihadapi Ally. Sebuah ketidakpastian yang sangat ekstrim. Jauh – sangat jauh, benar-benar jauh dari kata normal.
Manusia pada umumnya menyadari tahap demi tahap perubahan yang terjadi pada dirinya. Namun Ally berbeda. Ada waktu dimana Ally seperti memasuki mesin  waktu yang membawanya ke situasi berbeda namun pada tempat dan waktu yang sama. Perubahan ini membuat Ally benar-benar seperti kehilangan sebagian ingatan. Membuatnya terlihat aneh di depan orang lain.
“Tidak ada kegelapan, tapi juga tidak ada yang dapat kulihat seolah aku hanya satu-satunya makhluk yang ada di jagat yang luas ini. Aku berteriak. Tapi aku sendiri tidak dapat mendengar suara teriakanku.” – Ally – hlm. 8

Pertama kali kejadian ini terjadi, Ally berusia sepuluh tahun. Saat itu Ally sedang di dapur. Dia asyik bercerita dengan mamanya. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang aneh dengan tubuhnya. Dan beberapa saat kemudian hidup Ally berubah. Dia punya adik. Padahal, beberapa saat lalu dia yakin, dia hanya anak tunggal. Dan, semua ini nyata.
Kejadian kedua terjadi saat Ally sudah di bangku SMA. Jika kejadian pertama membuatnya mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, kejadian kedua membuatnya kehilangan. Dan lagi-lagi, ini nyata, bukan mimpi atau halusinasi.
“…karena seperti yang kutakutkan, kali ini Saat Ketidakberadaanku telah mengambilnya dariku.” – Ally – hlm. 17

Ally, bisakah dia pulang ke kehidupan yang dia inginkan? Hidup yang stabil dengan segala perubahan yang terasa wajar. Bukan hidup seperti labirin gelap yang tiba-tiba merubah semuanya.

Ally, sebuah novel karya Arleen A yang terasa begitu magis sejak bagian pertamanya. Ini seperti novel misteri, namun saat aku mencarinya di website Gramedia, novel ini masuk kategori roman.  Sepertinya, novel ini mempunyai cita rasa yang berbeda.
Aku memang hanya membaca bab 1 dan 2-nya saja. Namun, dari dua bab tersebut, aku sudah bisa dibuatnya penasaran. Bagaimana tidak, jika sejak awal kita disuguhi sebuah kehidupan yang tampak tidak biasa. Kehidupan yang bisa berubah begitu drastis hanya dalam hitungan menit.
Memang, mulanya keningku berkerut saat membaca bagian pertamanya. “Mau bercerita tentang apa, sih novel ini?” Perlahan, detail kejadian yang diceritakan Ally lewat POV 1 membuat kerutan di dahiku semakin dalam. “Mana mungkin hal ini terjadi? Rasanya nggak masuk akal. Horror!
Namun, detail penggambaran detik-detik saat Ally mengalami metamorfosis perubahan kehidupannya dalam waktu sekejap itu – tampak begitu nyata. Imajinasiku langsung membayangkan kegelapan tak terbantahkan, dengan segala kehampaan yang begitu membingungkan. Dan, ‘tara’ seperti lampu yang dinyalakan, semua kembali seperti semula. Tapi, selalu ada hal yang berbeda, sebuah hal yang begitu penting bisa hilang atau hadir tiba-tiba. Inilah yang menarik.
Intuisiku mengatakan, novel ini akan membuat aku terus dibuat penasaran. Aku tak akan bisa menebak sedikitpun bagaimana penyelesaian, dan akhir yang dibuat penulisnya.
Gaya bercerita penulisnya seperti novel terjemahan yang sukses di alih bahasa-kan. Terkesan sekali ceritanya bukan bersetting lokal. Dan, penulis benar-benar mewujudkan ceritanya lewat tulisan dengan cukup detail dan sempurna.
Sepertinya novel ini memang khas novel terjemahan. Karena saat melihat cover-nya pun, awalnya aku mengira ini ditulis penulis luar. Ternyata, bukan. Dan, cover-nya cukup berhasil menggambarkan cerita novel ini – menurutku.

No comments:

Post a Comment