Penulis : Fenny Wong
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance
Kategori : Young Adult, Jepang,
Yakuza, Family Drama
Terbit : 2012
Tebal : vi + 450 hlm
ISBN : 979 – 780 – 582 – 4
Harga :Rp. 53.000
“Aku begitu sedih kemarin ketika tahu
mungkin Ayah telah membuangku… Namun dalam pelukan Keigo tadi, aku sadar, untuk
apa mengejar orang-orang yang tidak menginginkanku… ketika yang begitu
menyayangiku ada tepat di hadapanku.” – Sakura – hlm. 53
Nishikado Sakura, dia tak
pernah tahu siapa ayahnya, siapa ibunya. Di dalam hidupnya, hanya ada satu
sosok yang sangat mempengaruhi hampir keseluruhan hidupnya, Kawaguchi Keigo.
Dialah sosok kakak sekaligus orang tua baginya. Namun, sebenarnya Kaigo tak
punya hubungan darah sedikitpun dengan Sakura.
“….Kau melarangku ini, menjagaku agar
tidak melakukan itu. Kau membuatku jauh dari teman-temanku., seakan
menginginkanku untuk dirimu sendiri, sementara aku bahkan tidak tahu kau itu
siapa.” – Sakura –
hlm. 28
Hidup tak akan terasa pas
tanpa mengetahui asal-usul kita berada di dunia ini. Karena itulah Sakura
berkeras mencari siapa keluarganya yang sebenarnya.
Sakura meyakini, Keigo
mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Tapi, Keigo tak pernah membuka mulutnya.
Dia hanya memberi Sakura sebuah foto. Dan, dia berkata, wanita itu adalah
ibunya.
Ternyata, waktu
mempertemukan Sakura dengan seorang wanita tua. Dulu, di toko dango wanita
tersebut, ibu Sakura pernah bekerja. Wanita itu pulalah yang menceritakan
tentang sekelumit hidup ibu Sakura dan saat itulah Sakura mendengar nama
Sakamura Jin disebut.
“…Aku tidak percaya ada kebetulan semacam ini. Aku mengajakmu
ke dalam dan membiarkanmu menggunakan telepon karena kau mirip sekali dengan
Tsubaki. Ternyata, kau memang benar-benar anaknya…” – Nenek Inoue – hlm. 17
Kemudian, tanpa bisa
ditebak, kebetulan membawa Sakura bertemu Jin. Tanpa dia tahu, Jin yang lebih
dikenal dengan nama Silver adalah sosok yang dia cari selama ini, yang dianggap
Sakura sebagai kakak tirinya. Jin membawa Sakura semakin mengenal kisah-kisah
pahit di masa lalunya. Sekaligus menorehkan perasaan yang tak pernah dia duga.
“Karena aku tahu segalanya tak pernah
baik-baik saja, jadi untuk apa aku menyesali segalanya? Kenaifan itu yang membuatku
bertemu dengan Jin-nii. Karena itu aku tidak membencinya… karena
walaupun aku begini, Jin-nii ada di
sini di sampingku.” – Sakura – hlm.180
Ternyata, saat Sakura
dekat dengan Jin, ada sebuah hati yang pedih, hati Keigo.
Sakura dihadapkan pada
dua pilihan yang sulit. Keigo atau Jin? Belum cukup masalah ini, kenyataan
pahit tentang ibu dan ayahnya membuat Sakura merasa sulit menerima masa lalu
itu. Padahal, dulu dia bersikeras ingin mengetahuinya.
“Terkadang, ketika kau mencari
sesuatu begitu lama, lalu kau tiba-tiba diberi jawabannya, dengan cara yang
sama sekali tidak terduga, kau akan menolak kenyataan itu.” – hlm. 291
Hanami, novel penuh teka-teki di setiap sisinya. Kita diajak menemani Sakura
untuk mencari jawaban dari masa lalu, bertemu satu persatu tokoh yang ingin dia
temui namun kadang mereka berhasil menimbulkan pilu dalam hati Sakura.
Tak ada pertemuan yang
sia-sia, mungkin bisa dibilang seperti itu. Pertemuannya dengan seorang wanita
tua membuat satu kunci terbuka, kemudian
petemuannya dengan Sakamura Jin yang membawanya berlari menembus pintu jaman
dahulu kala.
Kisah Yakuza dalam novel
ini tidak hadir sebagai bagian dari pusat cerita, dia lebih seperti status
saja. Pusat cerita adalah Sakura yang mencari masa lalunya, juga kisah cinta
segitiga antara Sakura, Jin dan Keigo.
Sakura meskipun tumbuh
tanpa orang tua, dia tetap menjadi sosok yang kuat, ceria, dan punya tekat pantang
menyerah, namun dia cukup keras kepala. Sedangkan Keigo hadir sebagai laki-laki
dewasa yang berusaha menjadi kakak yang baik, sekaligus bisa berperan sebagai
orang tua untuk Sakura. Sedangkan Jin, hidup membuat karakternya menjadi lebih
keras.
Jin menjadi seorang
bartender karena baginya menjadi Silver terasa misterius dan sendiri, membuat
dia bisa menghindar di pojokan. Sebagai bartender, dia merasa bisa membawa
orang-orang kabur dari masalahnya.
Namun, setelah bertemu
Sakura, Jin teringan mimpinya dulu, dia ingin menjadi patisserie, membuat kue-kue manis agar hidupnya juga bisa semanis
mereka. Dan, dia bertekat mewujudkannya.
Menurutku, novel ini
punya adegan kebetulan yang cukup banyak. Untungnya, penulis bisa
menyamarkannya dengan jalan cerita yang mengalir dan cara bercerita yang
ringan, sehingga aku cukup bisa menikmatinya. Meskipun, kadang cerita terasa
berputar-putar dan tak segera berkembang ke babak selanjutnya.
Endingnya aku suka.
Penulis seperti menuliskan rangkupan cerita dari sudut pandang Sakura.
Rating 2,7 dari 5
bintang. Terima kasih sudah membuat narasi yang tidak menjenuhkan.
No comments:
Post a Comment