Mungkin tidak seperti dua
tahun yang lalu. Aku menulis rangkuman hidupku selama satu tahun, pas saat
tanggal 31 Desembe. Kali ini, aku menulisnya pas enam hari setelah tahun baru
datang. Nggak papa, deh. Namanya juga ada halangan.
Tahun 2016 disambut sama
nggak enak badan, konflik raga dan batin yang – sudahlah… ini beneran ngeselin
soalnya. Dan, 2015 aku kehilangan salah satu orang yang berarti banget dalam
hidupku, Pakpuh – kakaknya ibukku – untuk selama-lamanya. Mohon doanya, semoga
beliau dapat diterima di sisi-Nya dan diterima amal ibadahnya. Aamiin.
Ngomongin nggak enak
badan, ternyata aku kena maag dan vertigo. Sudah ke dokter kemarin, dan Alhamdulillah
bukan penyakit yang bikin cemas banget. Aku sakit hampir satu bulan dan maunya
sih biarin aja. Ntar juga sembuh sendiri. Ternyata, sakitku kali ini bandel.
Ya, ampun. Untung dokternya nggak pakai suntik menyuntik. Eh, tapi tetep ketemu
jarum juga sih waktu harus cek darah.
Oke, mari kita ngomongin
yang lain di tahun 2015.
Tahun kemarin aku berhasil
mengeskplor beberapa tempat yang deket-deket aja, sih. Biar nggak terlalu
menguras dompet.
Di Bulan Juli aku
mengeksplore Trenggalek. Aku berhasil mengunjungi dua pantai. Salah satunya
masih alami banget karena saking tersembunyinya. Baca ulasannya di Menengok Sempurnanya Alam Trenggalek – Jawa Timur.
Lanjut di Bulan Agustus,
Tulungagung jadi sasaran berikutnya. Wah, pantainya mantap. Meskipun perlu
perjuangan untuk mencapai tempat-tempat eksotis ini. Bahkan, di salah satu
pantainya kita bisa melihat pelangi yang tercipta dari semburan air laut dari
batu karangnya. Baca ulasannya di Berburu Pantai dan Pelangi di Tulungagung.
Iseng-iseng cek lokal, Bulan
Nopember aku mengunjungi sebuah air terjun yang tekstur bebatuannya keren
banget. Air terjun ini masih alami, jarang yang tahu. Baru terkenal di sosmed
doang. Baca ulasannya di Air Terjun Mlaten Ponorogo, Sisi Lain yang Belum Tersentuh.
Serunya, nggak nyangka di
Bulan Nopember juga, aku bisa mengunjungi salah satu destinasi yang keren
banget. Gili Labak, Madura. Wah, ini tempat memang ajib banget, walaupun harus
rela naik perahu nelayan dua jam, PP empat jam. Baca keseruannya di Gili LabakMadura, Pulau Mini Berpasir Putih.
Dan, di Bulan Desember
aku dua kali ke Malang – Jawa Timur. Dua-duanya belum sempat di bikin
postingannya. Juga Cerita-cerita pas ke Kediri – Jawa Timur, mengunjungi Gunung
Kelud di Bulan Juni. Yang ini juga belum – dan kayaknya nggak dibikin
postingan.
Ke Malang kemarin, aku
Rumah Pohon dan Paralayangnya yang menyajikan suasana hutan pinus dan view kota
Malang dari ketinggian. Dilanjut ke Selecta melihat dan berfoto dengan bunga-bunga.
Tapi tenang, kita tertib, kok. Nggak ada acara menginjak dan merusak bunga.
Terakhir ke Museum Angkut. Di sini nggak puas banget, karena pengunjungnya
buanyaknya.
Oke, aku sudah buka
postingan di tahun 2014 yang berjudul Malam Tahun Baru 2015 dan Segelas Kopi Susu. Di sana aku menulis targetku di tahun 2015. Hasilnya memang nggak semua
berhasil diraih. Ada beberapa yang meleset dari target yang seharusnya. Dan,
ada yang gatot – gagal total juga.
2015 bisa dibilang aku
mengalami penurunan di bidang kepenulisan. Nggak ada karya yang terpublikasikan.
Aku lebih sibuk jualan online, baca buku, dan resensi di blog. Hampir nggak
pernah ikut giveaway nulis. Beberapa ikut Giveaway hadiah buku, dan Alhamdulillah
ada beberapa yang menang. Berat badan bukannya naik, atau bisa tetap kayak di
tahun 2014, ini malah turun. Entah sekarang tinggal berapa kg. Ibadah, yah…
beginilah… nggak tahu ini naik atau turun atau begini-begini saja. Yang jelas,
diluar dugaanku, bahkan tahun 2015 kemarin aku nggak berani menargetkannya. Apa
itu? Berhijab. Bukan hijab yang syai sih. Masih begini, pelan-pelan dulu, deh.
Makanya, kalau buka postingan trevelingku, ada satu tuh yang foto-fotonya aku
pas belum berjilbab. Tapi, lainnya Alhamdulillah sudah.
Untuk target tahun 2016
ini, jujur aku agak bingung apa yang ingin aku capai. Isi kepalaku agak nggak
jelas soalnya. Tapi, ada sih beberapa yang sudah bercokol di otak
1. Berhasil
masukin cerpen di antologi Kampus Fiksi Emas 3. Nggak menang nggak papa, yang
penting cerpenku terpilih aja sudah bagus banget.
2. Masih sama seperti poin pertama, semoga
cerpenku masuk di antologi yang diadakan Asmanadia. Ini nggak menang juga nggak
papa, yang penting masuk.
3. Mari kita lebih berani menaruh target. Sudah dua
cerpen yang ditargetkan, aku mau mencoba menarget untuk mengirim novelku. Aku
nggak yakin bisa bikin novel baru. Tapi, menyelesaikan yang ada dulu, deh.
Meskipun aku pesimis bisa diterima penerbit.
4. Mengunjungi destinasi wisata minimal satu
tempat. Yang deket sini juga nggak apa-apa, sih. Yang penting tempatnya keren.
5. Baca novel 40 buku. Memang aku turunin, nih.
Kemarin berhasil selesai 65 buku. Tapi, takut tahun ini ada sesuatu, jadi target
turun jadi 40 saja.
6. Mau lebih baik lagi karena tahun ini aku 27
tahun. Oh, Ya Allah… 27 tahun itu krusial banget… hiks…hiks… tapi kok aku masih
takut nulis target nikah ini. Yah, aku nggak akan nulis target nikah. Tapi,
kalau harus nikah, mari kita menikah. Ini buat kamu yang berani melamarku.
*alah*
7. Makin serius jualan. Ayo semangat Booklaza.
Ngomongin Booklaza, nggak nyangka sekarang followers instagramnya sudah 2K.
Yeewww… makasih buat yang sudah percaya pada Booklaza. Aku akan berusaha lebih
baik dalam melayani.
8. Makin rajin ibadah.
Sudah, deh… sudah banyak,
nih. Kalau kebanyakan, pasti jadi malas bacanya.
Dan, Bismillahirohman
nirohim, semoga 2016 jadi tahun yang mengawali kesuksesanku di dunia dan di
akhirat. Aamiin.
Perjalanan di tahun 2015-nya seru-seru, ya, mba. Turut berduka cita juga untuk Pakpuh, semoga beliau dapat diterima di sisi-Nya dan diterima amal ibadahnya. :')
ReplyDeleteOh ya, saya juga doain supaya segera dipertemukan dengan jodoh pilihan Allah yang sudah siap mengajak nikah. Aaamiin. :D
Salam kenal, mba. :)
Penjaja Kata