Penulis : Orizuka
Penerbit : Autorized Books
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Young Adult
Terbit : 2010 (Cetakan Pertama)
Tebal : 240 halaman
ISBN : 978 – 602 – 96894 – 1 – 9
Harga : 29.000
Yasmine pindah dari
Amerika ke Jakarta demi ibunya yang baru saja kecelakaan. Sialnya, orang yang
mengurus kepindahan sekolahnya salah memasukan dia ke sekolah yang berisi
anak-anak buangan. Harusnya dia masuk ke sekolah internasional yang bagus.
Namun, karena ayahnya terlanjur membayar tiga puluh juta, mau tidak mau Yasmine
menerima nasibnya.
Hari pertama Yasmine
sudah bertemu Nino, si ketua gang sekolahnya yang tampak menyebalkan. Ternyata,
mereka sekelas. Tidak hanya dari Nino, Yasmine juga harus menghadapi Sisca yang
tidak menyukainya.
Di sekolah penuh
anak-anak bermasalah ini Yasmine mengetahui sisi lain kehidupan yang begitu menyedihkan
dan kotor. Namun, dibalik hal-hal kotor tersebut Yasmine menemukan banyak hal
yang tidak akan pernah dia temui di sekolah normal pada umumnya. Anak-anak
penuh masalah itu punya banyak rahasia yang coba mereka simpan rapat-rapat.
Namun, selain Yasmine
yang berbeda di sekolah itu, ada Ferris yang tidak seharusnya ada di sana. Dia
punya misi untuk seseorang dan sekolah tersebut. Bersama Yasmine, Ferris
berusaha mewujudkan mimpinya.
Apakah mampu? Berhasilkan
anak-anak penuh masalah itu keluar dari kubang pembuangan sampah itu?
“Dan soal apa gunanya belajar kalo
masa depan lo suram, gue rasa lo salah logika. Supaya masa depan lo nggak
suram, maka lo harus belajar.” – Ferris – hlm. 121
Our Story, salah satu
novel jadul Orizuka yang sudah susah dicari. Berkat kerja sambilanku sebagai penjual
novel, aku punya satu untuk dinikmati. Jangan sirik ya penggemar Orizuka yang
sedang mencari novel ini.
Aku merasa, cara
bercerita Orizuka sangat beda banget dengan sekarang. Ada beberapa bagian yang
terasa berlebihan dan agak gimana gitu. Cuma aku suka dengan tema dan karakter
Nino. Berbekal hal tersebut, aku niat banget baca sampai habis, dan aku
berhasil.
Nino cowok bengal, ketua
gang sekolahnya. Ditakuti seluruh penjuru sekolah, termasuk guru-gurunya. Anak
seorang napi kasus narkoba. Makanya, Nino membuat aturan bahwa semua anak
sekolahnya dilarang menggunakan narkoba. Ketahuan make, dia akan dianggap
penghianat. Dan, sebagai penghianat, dia harus siap menanggung hukuman dari
sang ketua.
Nino ini mengingatkan aku
pada Ari di Novel Seri Jingga dan Senja karya Esti Kinasih. Mereka sama-sama
penguasa sekolah, sama-sama punya kehidupan yang kelam.
Awalnya, aku suka dengan
karakter Yasmine yang polos, namun punya masa lalu pernah di bully dan juga
punya sebuah rahasia tentang dirinya. Cewek polos masuk ke lingkungan sekolah
yang penuh anak-anak nakal, lebih dari pada kata nakal sih sebenarnya – tampak
bagai malaikat turun ke neraka. Beda banget.
Namun, makin ke belakang,
aku malah bosan dengan karakter Yasmine yang terlalu lembut. Aku malah suka
dengan karakter Mei, cewek dari keluarga miskin yang bekerja sebagai pelacur. Dia
punya cara tersendiri untuk menanggapi apapun yang ada di depannya. Dan, Mei
juga terasa sangat dewasa.
Kalau Ferris, dia adalah ketua
OSIS sekaligus ketua kelas XII yang berkarismatik. Kehadirannya di sekolah
sampah ini tampak janggal di awalnya. Bikin penasaran saja, apa motif dia
berada di sekolah itu. Dan, ini jadi teka-teki yang menarik. Termasuk dari mana
Nino mendapat uang bulanan juga membuat aku berpikir.
Our Story menunjukkan
pada kita bahwa predikat sampah tak selamanya harus jadi sampah. Mereka
berjuang untuk bangkit dan tak mau kalah pada nasib. Banyak hal tentang
pendidikan yang diselipkan di novel ini.
Dan, kita diajak untuk
melihat seperti apa sekolah buangan dan seperti apa mereka menjalani kehidupan
sekolah yang tampak ironis.
Novel ini seru, namun aku
tidak terlalu suka bagian endingnya. Dan, bagaimana Nino mengatasi ayahnya,
sudah aku bisa tebak, dan 100% benar.
Rating untuk novel ini
2,5 dari 5 bintang.
Rating yang biasa untuk novel yang menurut saya "mungkin" bagus. Kenapa mungkin? Sebab saya sudah janggal aja, ada sekolah yang khusus nampung anak-anak bermasalah?
ReplyDeleteTapi sepertinya seru jika kisah ini dibikin serial televisinya
Pada dasarnya, tema yang diusung emang bagus hehehe... tapi, gaya menulis orizuka yg menurutku belum sekelas dia sekarang :D
Delete