Friday, March 18, 2016

[Review] OUR STORY “Mencari setitik keindahan dari kepedihan”


Penulis : Orizuka
Penerbit : Autorized Books
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Young Adult
Terbit : 2010 (Cetakan Pertama)
Tebal : 240 halaman
ISBN : 978 – 602 – 96894 – 1 – 9
Harga : 29.000
Yasmine pindah dari Amerika ke Jakarta demi ibunya yang baru saja kecelakaan. Sialnya, orang yang mengurus kepindahan sekolahnya salah memasukan dia ke sekolah yang berisi anak-anak buangan. Harusnya dia masuk ke sekolah internasional yang bagus. Namun, karena ayahnya terlanjur membayar tiga puluh juta, mau tidak mau Yasmine menerima nasibnya.
Hari pertama Yasmine sudah bertemu Nino, si ketua gang sekolahnya yang tampak menyebalkan. Ternyata, mereka sekelas. Tidak hanya dari Nino, Yasmine juga harus menghadapi Sisca yang tidak menyukainya.
Di sekolah penuh anak-anak bermasalah ini Yasmine mengetahui sisi lain kehidupan yang begitu menyedihkan dan kotor. Namun, dibalik hal-hal kotor tersebut Yasmine menemukan banyak hal yang tidak akan pernah dia temui di sekolah normal pada umumnya. Anak-anak penuh masalah itu punya banyak rahasia yang coba mereka simpan rapat-rapat.
Namun, selain Yasmine yang berbeda di sekolah itu, ada Ferris yang tidak seharusnya ada di sana. Dia punya misi untuk seseorang dan sekolah tersebut. Bersama Yasmine, Ferris berusaha mewujudkan mimpinya.
Apakah mampu? Berhasilkan anak-anak penuh masalah itu keluar dari kubang pembuangan sampah itu?
“Dan soal apa gunanya belajar kalo masa depan lo suram, gue rasa lo salah logika. Supaya masa depan lo nggak suram, maka lo harus belajar.” – Ferris – hlm. 121
Our Story, salah satu novel jadul Orizuka yang sudah susah dicari. Berkat kerja sambilanku sebagai penjual novel, aku punya satu untuk dinikmati. Jangan sirik ya penggemar Orizuka yang sedang mencari novel ini.
Aku merasa, cara bercerita Orizuka sangat beda banget dengan sekarang. Ada beberapa bagian yang terasa berlebihan dan agak gimana gitu. Cuma aku suka dengan tema dan karakter Nino. Berbekal hal tersebut, aku niat banget baca sampai habis, dan aku berhasil.
Nino cowok bengal, ketua gang sekolahnya. Ditakuti seluruh penjuru sekolah, termasuk guru-gurunya. Anak seorang napi kasus narkoba. Makanya, Nino membuat aturan bahwa semua anak sekolahnya dilarang menggunakan narkoba. Ketahuan make, dia akan dianggap penghianat. Dan, sebagai penghianat, dia harus siap menanggung hukuman dari sang ketua.
Nino ini mengingatkan aku pada Ari di Novel Seri Jingga dan Senja karya Esti Kinasih. Mereka sama-sama penguasa sekolah, sama-sama punya kehidupan yang kelam.
Awalnya, aku suka dengan karakter Yasmine yang polos, namun punya masa lalu pernah di bully dan juga punya sebuah rahasia tentang dirinya. Cewek polos masuk ke lingkungan sekolah yang penuh anak-anak nakal, lebih dari pada kata nakal sih sebenarnya – tampak bagai malaikat turun ke neraka. Beda banget.
Namun, makin ke belakang, aku malah bosan dengan karakter Yasmine yang terlalu lembut. Aku malah suka dengan karakter Mei, cewek dari keluarga miskin yang bekerja sebagai pelacur. Dia punya cara tersendiri untuk menanggapi apapun yang ada di depannya. Dan, Mei juga terasa sangat dewasa.
Kalau Ferris, dia adalah ketua OSIS sekaligus ketua kelas XII yang berkarismatik. Kehadirannya di sekolah sampah ini tampak janggal di awalnya. Bikin penasaran saja, apa motif dia berada di sekolah itu. Dan, ini jadi teka-teki yang menarik. Termasuk dari mana Nino mendapat uang bulanan juga membuat aku berpikir.
Our Story menunjukkan pada kita bahwa predikat sampah tak selamanya harus jadi sampah. Mereka berjuang untuk bangkit dan tak mau kalah pada nasib. Banyak hal tentang pendidikan yang diselipkan di novel ini.
Dan, kita diajak untuk melihat seperti apa sekolah buangan dan seperti apa mereka menjalani kehidupan sekolah yang tampak ironis.
Novel ini seru, namun aku tidak terlalu suka bagian endingnya. Dan, bagaimana Nino mengatasi ayahnya, sudah aku bisa tebak, dan 100% benar.
Rating untuk novel ini 2,5 dari 5 bintang.

2 comments:

  1. Rating yang biasa untuk novel yang menurut saya "mungkin" bagus. Kenapa mungkin? Sebab saya sudah janggal aja, ada sekolah yang khusus nampung anak-anak bermasalah?

    Tapi sepertinya seru jika kisah ini dibikin serial televisinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya, tema yang diusung emang bagus hehehe... tapi, gaya menulis orizuka yg menurutku belum sekelas dia sekarang :D

      Delete