Penerbit : Elex Media
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Wattpad
Terbit : 2014
Tebal : 306 halaman
ISBN : 978 602 – 02 – 3101 – 3
Harga : Rp. 34.800
Hidup Viona seperti kereta yang
keluar jalur dan terjun bebas ke dasar jurang – saat Dave hadir di hidupnya,
dan menghancurkan harapan Viona. Tak ada lagi kuliah di Wellington, tak ada
lagi Diaz. Yang ada hanyalah mimpi buruk, mimpi paling buruk dalam hidup Viona.
Sejak awal, Vio tak menyukai sosok
Dave – pacar sepupunya, Ghea. Mungkin ini seperti firasat, karena Dave-lah
manusia yang paling dibenci Vio.
Dave memperkosanya. Vio hamil dan
mengalami trauma sangat parah. Jika boleh memilih, Vio ingin mati saja. Namun,
usahanya pun tak berhasil. Dia tetap hidup meski sudah menggores pergelangan
tangannya di depan Dave.
Vio berusaha untuk berdiri kembali.
Dia memutuskan pergi ke Jogja untuk kuliah, meninggalkan keluarganya di
Jakarta, dan meninggalkan sosok bayi mungilnya yang sangat dia benci – anaknya dan
Dave.
Setelah tujuh tahun tak pernah
pulang, Vio kembali. Namun, di hari pertamanya menginjakkan kaki di rumah, mimpi
buruknya yang dia coba kubur malah menyambutnya. Dave dan putrinya, Daiva.
Bagaimana Vio mengatasi siksaan
batinnya? Dia tak sanggup untuk bertemu Dave. Dan, Daiva, Vio merasakan rasa
pedih saat melihat mata Daiva. Dia begitu menginginkannya. Namun, Vio belum
bisa menyambut tangan mungil itu.
“..Tapi, waktu memang obat yang mujarab untuk semua luka dan
dendam. Gue nglihat kesungguhan, kesabaran, dan ketelatenan dia ngurus Iva dan
menghadapi kami semua..” – Arjuna – hlm. 143
Cinta Masa Lalu,
novel kedua Nima Mumtaz yang aku baca. Mbak satu ini selalu bisa membuat aku
menikmati ceritanya sejak dari awal. Dia tidak membiarkan pembaca bosan. Selalu
menyajikan intrik-intrik yang menghanyutkan, bahkan di novel ini beberapa kali
aku harus merasa terharu kalau Daiva sudah muncul.
Vio membenci Dave, tanpa dikatakan pun
aku bisa menangkap kebencian itu. Sejak awal Vio memang sudah tak respek pada
Dave, itupun juga bisa ditangkap dengan indra perasa.
Vio sangat rapuh, apalagi usianya
yang masih sangat muda 18 tahun dan harus menghadapi keadaan seperti itu. Masih
bagus dia bisa bergerak maju meskipun dia seperti lari dari kenyataan.
Dave yang hidupnya memang berantakan
hadir sebagai pria brengsek yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
apapun yang dia mau. Lalu, seperti kena batunya, dia melakukan kesalahan besar,
memaksakan kehendaknya pada Vio. Dia pikir, setelah bisa meniduri Vio, Vio akan
lari padanya untuk meminta pertangungjawaban.
Semua tidak seperti ekspetasinya.
Hidupnya seperti dijungkirbalikkan. Dave menyesali semua kesalahannya. Dia
berubah menjadi seorang ayah, menantu dan anak yang baik. Dave membesarkan
Daiva – putrinya – sendirian tanpa pengasuh. Dia juga berjuang untuk
mendapatkan maaf dari keluarganya dan keluarga Vio. Aku sangat salut pada Dave.
Sosok Arjuna kakak Vio berperan cukup
besar di novel ini. Dia menjadi sosok kakak yang menyebalkan namun sangat
menyayangi Vio. Interaksinya dengan Vio membuatku sering tertawa. Apalagi saat
dia mulai membicarakan Dave dan Vio. Ada saja cara dia untuk menggoda Vio.
Sayangnya, novel ini tidak
mendapatkan editing yang baik. Ada beberapa kata tidak baku, penulis tidak
konsisten dalam menyebut nama Dave. Seharusnya jika penulis ingin memanggil
Dave, maka sejak awal sampai akhir menggunakan nama itu. Namun, penulis kadang
memanggil Dave dengan nama David.
Di novel ini kadang penulis
menggunakan sudut pandang Vio atau Dave. Belakangan, penulis juga menggunakan
sudut pandang Juna. Bahkan, aku sedikit terkejut saat ada sudut pandang orang
ketiga juga. Dalam perubahan sudut pandang, seringnya penulis tidak memberikan
keterangan terlebih dahulu.
Aku juga merasa kehilangan peran
teman-teman Dave, maksudku Andro, dan kawan-kawannya. Saat Dave menghadapi
masalah pelik mengenai Vio mereka seperti hilang ditelan bumi.
Oh, untuk judul sepertinya juga
kurang pas. Cinta Masa Lalu, tak ada cinta di masa lalu. Yang ada hanya luka
dan kepedihan. Cinta hadir di masa sekarang, bukan di masa lalu.
Rating novel ini 3,2 dari 5 bintang.
Mungkin, kalau editingnya lebih diperhatikan, aku bisa kasih 4 karena aku suka
dengan jalan ceritanya, juga tema yang diangkat.
Saya membaca review ini merasa miris. Entah kenapa pikiran saya justru membayangkan nasib gadis-gadis belia yang jadi korban pemerkosaan. Akhir-akhir ini marak beritanya. Rapuh, merasa tidak punya harga diri, merasa sudah tidak ada masa depan, mereka pasti sangat trauma. MasyaAllah, di kisah ini pasti dijelaskan perjuangan untuk kembali bangkit bukan?
ReplyDeleteRecent post: Artikel Penulis Favorit
Iya, kembali bangkit, belajar memaafkan masa lalu, juga mau menerima dia yang mau berubah. Tapi, sulit jadi orang kayak begitu :D
Delete
ReplyDeleteTulisan bagus kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini