Saturday, December 20, 2014

Resensi – THIS GUY IS MINE



Penulis : Gunan Ariani
Penerbit : Stiletto Book
Genre : Romance, Drama
Kategori : Adult, Chicklit
Terbit : Nopember 2014
Tebal : 272 hlm
ISBN : 978 – 602 – 7572 – 34 – 8
Harga : Rp. 47.000

Menghadapi segala bentuk simpang siur yang menyakitkan telinga. Dan, perasaan seperti tak mungkin untuk bersamanya. Adalah segala rasa yang berkecamuk di hati Raisa saat dia menyadari, dia mencintai Bastian, cowok yang dikabarkan sebagai gay.
Raisa, seorang cewek usia 25 tahun yang bekerja sebagai arsitek di La Belle Interior Design. Dia masih saja tak peduli bahwa cowok dambaan hatinya adalah seorang gay. Cintanya tetap saja meluap-luap.
Sayangnya, sang cowok tampak tak menaruh perhatian dan ketertatikan padanya. Ya, mungkin karena gosip itu benar. Atau, Bastian memang tak menyukai tipe cewek sepertinya?
Apa yang tampak tak selamanya sesuai dengan yang sebenarnya. Bastian, anak pemilik La Belle Interior Design sebenarnya menyukai Raisa. Dia sudah tertarik pada cewek ini sejak pertama kali bertemu. Tapi, Bastian tak bisa mendekati Raisa karena gosip yang menerpanya.
“Karena aku tahu kamu seorang wanita dengan reputasi yang baik dan dari keluarga yang baik juga. Sedangkan aku, menjadi pacarmu dengan reputasi seorang…” – Bastian – hlm. 130

Namun, karena Bastian diancam akan dijodohkan oleh orang tuanya jika dia tak mempunyai seorang kekasih saat ulang tahun pernikahan orang tuanya, membuat Bastian meminta bantuan Raisa untuk menjadi kekasih pura-puranya.
Sejak saat itu, perasaan keduanya seperti tak bisa ditutupi lagi. Mereka memang pacar pura-pura, namun mereka seperti menjalani dengan sepenuh hati. Bahkan, Bastian sempat mencium Raisa dengan penuh perasaan.
Tapi, Raisa tak mau terperangkap. Dia selalu mengingat, Bastian adalah gay, Bastian tak mungkin mencintainya. Apalagi, seorang cowok yang sangat mencintai Bastian muncul saat mereka sedang mengerjakan proyek di Bali.
Bagaimana ini? Sebenarnya Bastian itu gay atau tidak? Dan, apakah Raisa akan kalah oleh cowok gay yang mengejar-ngejar Bastian?
Cinta selalu punya jalan untuk menemukan jawabannya.
“Kamu, sama sekali nggak bisa menyangkal, Sa. Apa yang barusan terjadi itu bukti ketertarikan kita berdua.” –Bastian – hlm. 204
 
This Guy is Mine, novel chicklit yang berani mengangkat dunia gay meskipun tidak secara luas. Mencoba menampilkan sedikit problema para cowok yang terperangkap di dunia yang tak seharusnya mereka huni.
Novel ini dibangun dengan narasi yang menggambarkan secara cukup detail tentang tokohnya, juga bagaimana hubungan mereka. Namun, apa yang aku rasakan tentang hubungan Bastian dan Raisa tidak sama dengan yang disebutkan penulis.
Penulis bilang, mereka sering bertengkar. Tapi, aku merasa mereka cukup akur. Ketegangan di antara mereka sama sekali tidak terasa. Aku malah merasa mereka punya hubungan yang manis sejak awal bertemu.
Kepura-puraan mereka saat menjalin hubungan sebagai pasangan palsu juga tidak tampak palsu, sejak awal. Mereka menjalaninya seperti pasangan kekasih yang sebenarnya. Kita tahu, di awalpun penulis sudah menyebutkan, Bastian sudah tertarik pada Raisa, dan Raisa jatuh cinta setengah mati pada Bastian. Namun, harusnya tetap ada sedikit perbedaan kan dengan pacaran betulan dengan pura-pura?
Namun, perlahan interaksi mereka yang semakin dekat selayaknya pasangan sebenarnya malah  menjadi bagian yang sangat menarik. Sikap Bastian pada Raisa benar-benar menggambarkan dia cowok super so sweet, dan bertanggung jawab. Dia tak pernah menganggap Raisa nggak penting. Raisa seperti selalu menjadi prioritasnya.
Sedangkan Raisa, terkadang dia bisa jadi egois dan nggak peka. Dia bahkan bisa bersikap sangat bodoh dan memalukan dirinya sendiri di depan Bastian. Dia seperti hadir sebagai ujian terbesar untuk hidup Bastian.
Yang jelas, aku suka cara penulis menceritakan bagaimana Raisa dan Bastian setelah jadi sepasang kekasih pura-puranya. Aku juga suka adanya konflik baru saat munculnya Sammy, si cowok gay yang cinta banget sama Bastian. Oh, aku juga suka dengan tokoh Jessi, kakak Bastian yang transgender.
 Novel ini sepertinya juga bertujuan untuk mengenalkan Bali pada pembaca, ya? Karena penulis menyelipkan keindahan Bali lewat narasi setting-nya. Great! Sebuah cara baru untuk memajukan pariwisata Indonesia.
Ending-nya, em..so hot! Bolehlah untuk sebuah penutup. Biar pembaca bisa tersenyum puas.
Rating untuk novel ini 2,7 dari 5 bintang.

No comments:

Post a Comment