Saturday, June 27, 2015

Resensi – Heart and Soul “Kau hadir untuk menjawab pertanyaanku”



Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance
Kategori : Young Adult
Terbit : 2014
Tebal : viii + 336 hlm
ISBN : 979 – 780 – 750 – 9
Harga : Rp. 54.000

Luka yang paling sulit untuk disembuhkan adalah luka hati. Meskipun tampak baik-baik saja, luka hati tak akan pernah benar-benar hilang. Bekasnya selalu mengingatkan kita pada masa lalu. Kemudian, tanpa disadari menjadi bagian yang sangat berpengaruh untuk masa kini, dan mungkin saja masa depan.
“… Tapi kau lupa, kalau semua manusia itu sama dan semua manusia pantas dicintai bagaimanapun dia. Jadi, belajarlah mencintai dirimu sendiri dan menerima cinta dari orang-orang di sekitarmu.” – Tante Flora – hlm. 89

Erika punya masa lalu yang cukup kelam. Dia ditinggalkan ayahnya. Kemudian sang ibu harus banting tulang untuk hidup mereka berdua. Sayang sekali, ibu Erika tak bisa bertahan selamanya. Beliau meninggal, dan tersisa Erika sebatang kara.
Erika cukup beruntung karena tetangganya menawarinya tempat tinggal, bahkan menyekolahkannya. Mereka menganggap Erika seperti anak sendiri.
“Bukan karena aku ingin dibenci atau ingin disukai orang lain. Aku juga tidak bermaksud menutupi siapa aku sebenarnya karena aku yang seperti inilah diriku yang sebenarnya.” – Erika – hlm. 58

Kasih sayang keluarga barunya ternyata tidak bisa membuat Erika sembuh dari luka masa lalu. Dia terlanjur tercipta menjadi gadis yang anti sosial, ketus, dan bermulut pedas. Sehingga, meskipun Erika menjadi siswa paling pintar di sekolahnya, dia tidak punya banyak teman. Hanya ada Aro, anak laki-laki keluarga baru Erika, dan Linda, sahabat cewek Erika satu-satunya.
Dunia penuh benteng Erika perlahan diketuk oleh kedatangan Leo. Erika merasa terusik. Dia tak menyukai sikap Leo yang seperti mendekatinya.
“Ditambah kengototanmu untuk menjadi temanku serta rasa ingin tahumu tentang kehidupanku. Itu semua adalah hal yang kubenci dari seseorang dan semua itu ada padamu. Itu sebabnya aku tak mau jadi temanmu. Tidak akan pernah!” – Erika – hlm. 35

Leo tak pernah menyerah untuk mengambil hatinya. Karena Leo punya sesuatu untuk Erika. Sebuah misi, sebuah jawaban yang selama ini Erika cari.
Cinta tak pernah sederhana. Untuk Erika, kehadiran Leo sudah cukup menjadi beban. Apalagi kenyataan yang perlahan diungkap Aro, juga Linda.
Persahabatan itu sudah cukup sempurna untuk Erika. Namun, tak ada yang sempurna di dunia ini. Tuhan punya sesuatu untuk mereka.
“Apa kau takut terluka? Karena cinta memang datang dengan luka. Mereka satu paket. Itu sebabnya kita harus mencari orang atau penyebab yang layak atas luka itu.” – Aro – hlm. 275

Heart and Soul, novel bertema luka masa lalu, kemudian cinta segitiga, dibalut kisah remaja yang ringan. Membuat novel ini tidak berat. Mudah saja untukku menyelesaikannya.
Sama seperti novel Windhy Puspitadewi yang pernah aku baca Morning Light. Novel ini menawarkan tentang teladan-teladan yang sangat patut dicontoh. Bisa dibilang, novel ini seperti materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam bentuk cerita.
Karakter utamanya, Erika, tidak dibuat sempurna. Banyak kekurangan yang dia punya. Mulai dari sikap sinisnya, dinginnya, dan kata-kata sadisnya malah membuatnya menjadi menarik.
Begitu juga dengan Aro. Tipe cowok yang kadang-kadang blo’on ini punya pesonanya sendiri. Sikapnya pada Erika membuat dia begitu manis. Sedangkan Leo, dia tercipta seperti malaikat. Dia adalah yang paling sempurna. Tapi, kehadirannya yang membawa misi – langsung sudah aku tebak apa yang ada dipikirannya, apa kabar yang dia bawa, dan bagaimana hubungannya dengan Erika kemudian.
Sebenarnya, aku tidak mengharapkan adanya cinta segitiga. Cuma, apa boleh buat, seperti itulah adanya. Dan, ending-nya, aku kurang suka. Mati. Duh, itu ending yang menurutku malah bikin cerita jadi turun setengah level. Cuma, dilihat juga sih matinya gimana dan bagaimana penulis menutupnya. Tapi, untuk yang ini, aku kurang suka. Begitu juga monolog Erika di akhir cerita. Aku berasa ingin melewatinya saja.
Menurutku, covernya juga terlalu dewasa untuk ukuran novel young adult. Kalau cover, mungkin hanya selera saja, sih. Tapi, jujur, pas pertama lihat covernya, aku pikir ini novel dengan tokoh yang sudah dewasa, bukan anak SMA.
Diksi yang dipakai memang terasa baku. Bagusnya, kebakuannya tidak membuat cerita jadi kaku. Tetap enak dan asyik, kok. Alurnya kadang bisa cepat banget, tapi ada juga yang lambat.
Ratingnya 2,9 dari 5 bintang.

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Minat sama novel ini? Mampir aja di Instagram Booklaza atau cek updatenya di http://booklazashop.blogspot.com/

    Novel ini ready
    Harga 48.000
    Segel

    ReplyDelete