Penulis : Choi Yun Kyo
Penerjemah : Krisnadiari
Penerbit : Haru
Genre : Romance
Kategori : Adult, Terjemahan
Terbit : Desember 2014
Tebal : 300 halaman
ISBN : 978 – 602 – 7742 – 43 – 7
Harga : Rp. 65.000
Beberapa di antara begitu
banyak manusia di bumi ini memilih untuk hidup sendiri, sampai matipun sendiri
bukan sebuah masalah, itu hanya pilihan hidup, dengan berbagai alasan yang
mendasarinya. Entah karena terlalu patah hati, masa lalu yang membuat trauma, atau
terlalu mencintai pasangannya yang telah pergi, sehingga memilih terus setia
dengan hidup single selamanya.
“Aku hanya tidak ingin menikah, jadi aku tidak perlu mengikuti
apa yang dilakukan orang lain. Mau bagaimanapun hidup berdua agar tidak
kesepian dan hidup dengan meminta pertolongan dari orang lain itu sama saja,
kan? Apalagi suatu saat kita akan menjadi tua. Pengakuan secara finansial cukup
untuk diri kita sendiri. Toh, pengalaman melahirkan dan membesarkan anak
bukanlah hal yang harus disyukuri.” – Im So Young – hlm. 84
Jeong Mi In, putri
konglomerat kelas atas – Pendiri Single Ville sekaligus penghuni rumah nomor
satu – mempunyai alasan sendiri kenapa dia memilih mendirikan Single Ville,
dimana penghuninya harus mematuhi peraturan yang dia buat, tidak boleh ada
percintaan di kawasan Single Ville.
Awalnya, para penghuni
menyetujui syarat tersebut, karena beberapa diantara mereka memang berniat
bersembunyi dari apapun di luaran sana, termasuk bersembunyi dari cinta.
Apakah itu akan berhasil?
Choi Yun Seong – seorang
penulis yang menempati rumah nomor dua – berharap dia benar-benar aman dari
para penganggu. Dia yang terlalu penyendiri harus menghadapi Im Seong Yeong –
penghuni rumah nomor tiga – yang sering mengetuk pintunya untuk berbagai
masalah yang menimpanya.
Im Seong Young merasa
dikuntit dan di terror seseorang. Karena tak tahu lagi minta tolong ke siapa,
dia selalu berpura-pura datang ke rumah Yun Seong dengan alasan yang dia
buat-buat.
“Cinta yang spesial biasanya memang
seperti itu. Dimulai dari kebetulan sepele yang terjadi berkali-kali, hingga
akhirnya semua berubah menjadi kebetulan yang dinamakan lingkaran takdir
raksasa. Inilah yang nantinya akan menimbulkan benih-benih cinta antara seorang
laki-laki dan wanita.” – Hlm. 190
Jeong Geon Woo – Penghuni
rumah nomor empat – dia merasa curiga pada Im Seong Young. Dia menduga, Im
Seong Young, bukan dia yang sebenarnya. Memang benar, yang menempati rumah
nomor tiga memang bukan Im Seong Young, tapi seorang illustrator yang baru saja
patah hati karena tunangannya tiba-tiba pergi – Kang Hyeon Ah.
“Kita harus berterima kasih kepaa mantan kita untuk hubungan
cinta yang kita miliki sekarang. Sebab, berkat putus dengannyalah kita bisa
bertemu dengan orang yang baik, seperti kekasih kita sekarang.” – Kang Hyeon Ah – hlm. 271
Go Seong Min – penghuni
rumah nomor lima – adalah seorang mantan detektif yang masing mengejar
buronannya. Dia mencurigai salah satu penghuni Single Ville sebagai buronannya
tersebut.
Lee Jeong Hyeok –
penghuni rumah nomor enam– dia mencoba menghasut penghuni lain untuk memprotes
aturan tidak boleh jatuh cinta di kawasan Single Ville. Jeong Hyeok datang ke
Single Ville bukan karena dia mau hidup sendiri selamanya. Tapi, untuk
menyembunyikan kisah cintanya yang tidak wajar.
“Mereka yang berpacaran adalah
orang-orang yang menimbulkan gangguan kepada manusia lainnya hanya dengan
bernapas saja. Apa kau tahu? Itulah yang dipikirkan orang lain terhadap mereka
yang memiliki sesuatu yang begitu hebat, yang disebut cinta.” – Choi Yun Seong – hlm. 137
Para penghuni Single
Ville memang orang-orang penuh masalah. Namun, masalah itulah yang
menghubungkan mereka dan mendekatkan mereka. Ada sebuah hungungan tak kasat
mata di antara mereka. Dan, pada akhirnya, saat hubungan itu terungkap, banyak
sekali yang terkejut.
Mampukah mereka tetap
mematuhi aturan Single Ville, atau mereka harus rela menanggung konsekuensi
karena melanggarnya?
“Pikirkanlah apa yang tidak dapat kau
lepaskan, serta apa yang bisa kau korbankan. Sebab untuk memperoleh apa yang
kau inginkan, kau harus segera melepaskan yang lainnya. Dan hal itu berlaku
untuk semua orang, baik untuk yang masih lajang maupun yang sudah menikah.” – Lee Jeong Hyeok – hlm 147
Single Ville, sebuah novel terjemahan Korea Pemenang Kyobo Purple Romance Competition 2013. Novel ini
menyajikan setting sebuah cottage
yang sangat indah. Membuat aku merasa ingin ke sana untuk jalan-jalan di atas
salju, dan menikmati hamparan hutan pohon birch putih yang memagari tempat
tersebut. Pas sekali tempat ini jika disebut tempat persembunyian.
Di novel ini memang
sangat banyak tokohnya. Awalnya, aku sedikit merasa kesulitan untuk fokus pada
cerita karena dipusingkan dengan nama tokohnya. Tapi, Penerbit Haru sudah
menyiapkan sketsa dan keterangan masing-masing tokoh di halaman depan.
Sehingga, saat aku mulai bingung karena lupa, siapa tokoh ini? Aku bisa
langsung melihat ke depan, dan langsung paham.
Di dunia ini selalu ada
kebetulan, namun dalam novel Single Ville ini sangat banyak sekali kebetulan.
Mereka seperti ditakdirkan di kumpulkan dalam satu lingkungan untuk mengetahui
kenyataan yang menjadi awal mereka memutuskan untuk tinggal di Single Ville.
Seperti Kang Hyeon Ah,
dia sangat membenci penulis dongeng yang ilustrasinya dia buat. Karena dia,
Hyeon Ah perpisah dari tunangannya. Di sini juga Hyeon Ah mengetahui alasan
sebenarnya kenapa tunangannya memutuskan pergi meninggalkannya.
Lalu, hubungan Im Seo
Young yang asli dengan dua pria penghuni Single Ville cukup menarik juga.
Kenyataan yang muncul di akhir cerita sedikit membuat aku bilang ‘lho’. Aku
nggak menyangka Seo Young mempunyai hubungan dengan pria tersebut.
Kalau masalah kekasih Lee
Jeong Hyek, aku sedikit bisa menebak siapa dia, dan ternyata benar.
Jujur, aku agak nggak
suka dengan banyaknya kebetulan di novel ini. Namun, karena cerita yang
dibawakan cukup enak, dengan kisah yang penuh teka-teki, aku cukup
menikmatinya. Meskipun, ada beberapa hal yang belum terpecahkan, seperti
masalah buronan yang di kejar Go Seong Min, juga beberapa hubungan asmara yang
aku juga belum tahu bagaimana akhirnya.
Endingnya, sedikit
menggantung. Memang dibuat begitu, karena novel ini ada sekuelnya, Single Ville
II.
Rating novel ini 2,8 dari
5 bintang.
No comments:
Post a Comment