Penebit : Elex Media
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Penjodohan, Wattpad, Le Mariage
Terbit : 2015
Tebal : 231 hlm
ISBN : 978-602-02-7548-2
Harga : Rp. 49.800
“Dia Dylan, lelaki yang membuatku jatuh cinta, tidak pernah ada sebelum
dia, pun setelahnya...” – Nina – hlm. 16
Nina mengagumi Dylan sejak dia masih
SMA. Bukan, Nina sudah jatuh hati pada Dylan sejak masih SMA. Sekarang, setelah
bertahun-tahun, Nina kembali bertemu Dylan. Bukan sebagai teman lama, namun
sebagai calon suaminya. Ibu Dylan menginginkan Nina menjadi menantunya. Dan,
Nina jelas tidak menolak niat itu.
Pernikahan mereka benar-benar
terjadi. Namun setelah itu, Nina tahu, Dylan terpaksa menikahinya demi berbakti
kepada ibunya. Dan, di dalam hati Dylan sudah ada sebuah cinta.
“Nin, kamu tahu bahwa hakikat
pernikahan adalah menggenapkan yang belum genap dan menyempurnakan yang kurang
sempurna. Dylan bukan lelaki sempurna. Tetap bimbing dia, ya...” Ibu Dylan – hlm. 105
Nina terluka, namun dia menerimanya.
Nina tahu Dylan mencintai Winda, tapi dia memilih diam. Karena dia sudah
memilih Dylan menjadi suaminya lebih dulu.
Setiap orang memiliki batas
kesabaran. Kira-kira seberapa batas kesabaran Nina menghadapi masalah keluarga
kecilnya yang baru saja dia bangun? Apakah mustahil bagi Dylan untuk mencintai
Nina?
"Aku berharap kamulah yang
menolak perjodohan ini.
Tapi kamu menerimanya. Bahkan setelah menikah,
berkali-kali aku menyakitimu, tak menganggapmu.
Tapi kamu tak peduli. Kenapa kamu tak
meninggalkanku? Mencari kebahagiaanmu sendiri, kamu
berhak untuk berbahagia, Nin...!"
– Dylan – hlm. 55
"Sebab di dekatmulah aku merasa
bahagia, Mas. Dengan atau tanpa kepedulianmu kepadaku. Bahkan sekalipun pada akhirnya setiap tarikan napasku hanya untuk menghirup luka. Tak apa. Sebab aku terlebih dulu memilikmu. Memilih untuk mencintaimu. Dan semuanya bertambah ketika pernikahan kita, aku hanya perlu taat padamu dengan atau tanpa cintamu." – Nina – hlm 56
Unperfect Marriage, novel bertema perjodohan dan memiliki unsur agama yang sedikit kental –
kedua yang aku baca di bulan ini, setelah Novel Jodoh Untuk Naina
Mungkin, untuk beberapa orang bertemu
cinta pertamanya kembali dan akhirnya menikah itu sangat manis. Namun, jika
cinta kita bertepuk sebelah tangan itu terasa lebih menyiksa, apalagi kita tahu
kenyataan itu setelah menikah dengannya.
Nina berhasil menampilkan karakter
perempuan tabah, solehah, dan istri yang sangat baik. Dia mengajarkan kepada
kita untuk tetap menutup aib keluarga kecilnya kepada siapapun, termasuk pada
keluarganya sendiri.
Untuk Dylan, dia hadir menjadi pria
yang sebenarnya penuh tanggung jawab, meskipun dia tampak sangat jahat saat menerima
Winda menjadi kekasihnya, padahal dia sudah resmi menikah dengan Nina.
Oke, Dylan tampak tidak konsekuen
dengan pilihannya. Namun, sejak awal kita tahu Dylan terpaksa menikah dengan
Nina. Masalah ini malah membuat Dylan begitu manusiawi meski dia sekedar tokoh
fiksi. Jika ini terjadi di dunia nyata, kemungkinan pilihan Dylan akan lebih
banyak terjadi.
Di novel ini, tak ada tokoh antagonis
yang jahat. Mereka hadir dengan masalah-masalah yang saling berkaitan, seperti
hubungan Andika dan Winda di masa lalu, kemudian ada Rara – teman kerja Nina –
yang memberi kejutan di akhir cerita, dan Andika yang diam-diam jatuh cinta
dengan Nina tanpa dia tahu kalau Nina sudah bersuami.
Penulis berhasil membuat cerita yang
berjalan logis, dengan alur cepat. Namun, Aku kurang bisa merasakan atmosfir
yang seharusnya hadir dari masalah-masalah tersebut. Seperti rasa patah hati Nina
saat melihat Dylan bersama Winda, atau saat Dylan bersikap dingin dengannya.
Dylan memang sering hadir di novel
ini sebagai tokoh utama. Namun, aku kurang bisa menangkap kehadirannya secara
nyata. Malah karakter Andika yang lebih menonjol, meskipun kadang aku merasa
Andika itu selayaknya ABG yang sering berlebihan.
Proses Dylan yang tidak mencintai
Nina dan perlahan bisa sedikit demi sedikit menaruh kepedulian pada Nina terasa
sedikit instan. Jadi membuat unsur sweet
di antara mereka sangat kurang. Aku malah merasa hubungan Rara dan Andika lebih
seru.
Untuk masalah sudut pandang yang
terlalu banyak sebenarnya tidak terlalu mengagung. Namun, akan lebih baik jika
penulis memilih menggunakan sudut pandang pertama atau ketiga saja.
Ratingnya 2,2dari 5 bintang.
ReplyDeleteTulisan bagus kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini