Wednesday, September 7, 2016

[Review] Kastil Es & Air Mancur yang Berdansa – Prisca Primasari



Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Young Adult, Contemporary, Family
Terbit : 2012
Tebal : viii + 292 hlm
ISBN : 979 – 780 – 589 – 1
Harga : Rp. 45.000

Florence mengambil keputusan paling berani dalam hidupnya, kabur dari rumah. Dia tidak ingin dijodohkan dengan pria yang belum pernah dikenalnya. Florence memutuskan menaiki kereta ke Honfleur. Saat itulah dia bertemu seorang pria bernama Vinter yang memberinya tas Channel.
Dari obrolan mereka, Florence tahu, Vinter mengalami kesulitan. Kelompok seniman yang sudah dipesannya memutuskan membatalkan pertunjukan mereka. Dan, Florence berpikir, dia bisa menggantikan mereka. Florence menguasai banyak seni, dari membaca puisi, bermain drama, melukis sampai bermain musik. Dia berharap, bantuannya ini bisa membayar tas yang diberikan pria itu kepadanya.
Vinter membawa Florence kepada Zima, seseorang yang tak pernah ingin menyebutkan nama aslinya. Dia menyebut dirinya sesuai dengan nama musim, dan dia sangat menyukai pertunjukan seni.
Zima bukan orang yang mudah dipuaskan. Dan, itulah tantangan yang harus dihadapi Florence. Dia harus memuaskan Zima dengan segala kemampuan seninya. Jika tidak, dia tidak akan mendapat bayaran.
Kebersamaan Florence dengan Vinter memang sangat singkat, namun sangat membekas di dalam hatinya. Ada sesuatu yang membuatnya enggan menginggalkannya. Namun, Vinter sudah memiliki seseorang yang menunggunya. Dan, Florence harus pulang untuk kembali pada keluarganya, lalu menghadapi perjodohannya.
Apakah mereka menyerah begitu saja? Benarkah mereka tidak ingin mengejar cinta yang sebenarnya? Florence dan Vinter, setidaknya mereka harus bahagia.
“Kau baru bertemu dengannya. Mungkinkah waktu sesingkat itu bisa membuat seseorang sebegitu berarti...?” – hlm. 158


Kastil Es & Air Mancur yang Berdansa, novel ini bercerita begitu syahdu, seperti bait-bait puisi. Penulis benar-benar pandai merangkai kata, memilih diksi, dan menggambarkan tokoh-tokohnya.
Mereka yang di dalam novel ini bukan tokoh biasa, semua spesial dengan karakter-karakter yang sangat kuat. Hal inilah yang menjadikan novel Prisca Primasari yang bertema biasa, jadi terasa luar biasa.
Kisah dimulai dengan konflik perjodohan. Lalu pertemuan dengan Vinter, dan membawa Florence kepada Zima dan beberapa tokoh lainnya. Musik klasik, literatur, dan sebagainya membalut novel ini membuatnya lebih istimewa dibanding novel lainnya.
Aku sangat menyukai tokoh Vinter. Menurutku, dia itu misterius dan dingin di awalnya. Namun, saat sudah mengenalnya, aku merasa Vinter begitu rapuh dan kesepian. Bagian yang aku suka dari Vinter adalah saat Monsieur Leroy ingin memperkenalkanVinter dengan putrinya, dia bertanya, “apa yang disukai olehnya?” “apa yang bisa aku berikan untuknya?” bukan bertanya “bagaimana rupanya?” “bagaimana perangainya?”. Jelas ini menggambarkan kepribadian Vinter yang begitu tulus. Dia memikirkan apa yang jarang dipirkan orang lain. Dan, yang seperti ini sepertinya menyenangkan untuk dijadiakan teman hidup. *kembali berkhayal*
Meski aku bisa menebak akhir ceritanya, aku cukup menikmati kisah ini. Dan, 2,8 dari 5 bintang deh untuk novel ini.

1 comment: