Penulis : Retni SB
Penerbit : Gramedia
Genre : Adult, Metropop
Terbit : Februari 2012
Tebal : 288 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 8017 – 3
Harga : Rp. 43.000
Siapa yang tahu seperti
apa hidup kita esok hari? Hanya Tuhan yang tahu.
Begitulah hidup Tita. Dia
yang awalnya hidup bergelimang harta, tiba-tiba menjadi orang yang nggak punya apa-apa.
Papanya masuk penjara karena tuduhan korupsi. Mamanya harus di rawat di rumah
sakit jiwa karena depresi. Adiknya melarikan diri ke rumah neneknya karena tak
kuat menghadapi keadaan. Rumah, mobil,
tabungan juga semua aset keluarganya sudah disita pemerintah.
Tita benar-benar nol
besar.
Untung masih ada Oom Anton
yang berdiri di belakangnya, dan ada Sani juga Butet yang menemaninya.
Sebenarnya, juga ada Jodik si arsitek yang pernah merenovasi taman rumahnya. Si
Jodik yang karyanya pernah dihina Tita. Dia malah memberi Tita pekerjaan.
Sebenarnya Tita nggak
menyukai sosok Jodik yang menurutnya kayak preman pasar, omongannya sinis, dan
nggak pernah ramah dengannya. Namun, mengingat dia masih punya hutang
pembayaran renovasi taman pada Jodik, Tita menerima pekerjaan itu.
“Bukankah cinta bisa tumbuh di hati
siapa saja, tanpa peduli soal predikat dan situasi perang? Siapa bisa mengatur
supaya cinta memilih tempat tumbuh?” – hlm. 101
Sosok Dido muncul. Dia
adalah anak pimpinan papa Tita. Jelas, mengingat siapa Dido, si anak orang yang
ikut andil dalam kehancuran keluarganya, Tita merasa enggan berhadapan dengan
cowok ini. Tapi, Dido selalu hadir membawa angin segar bagi Tita. Termasuk saat
Tita keluar dari kantor Jodik karena pekerjaannya merasa tak dihargai, Dodi-lah
yang menyediakan Tita pekerjaan baru.
Terkadang, yang terasa
lezat belum tentu berakhir menyenangkan. Dan, yang sebaliknya, bisa jadi
membuat terkejut. Dia yang tampak tak membuat berselera, ternyata sesuatu yang akhirnya
membawa kabar gembira. Ya, itulah yang akhirnya Tita temui dalam hidupnya.
“Tak bijak berlaku keras pada orang
yang berusaha bersikap baik pada kita, bukan?” – hlm. 129
Jodik bukan seperti yang
Tita kira. Banyak hal yang tidak Tita tahu tentang masa lalu Jodik dan Papanya.
Masa lalu itulah yang awalnya membuat Tita marah. Tapi, Jodik selalu bisa
mengatasi semuanya. Termasuk mengatasi Tita.
My Partner, novel Retni SB yang bikin hatiku terpelintir nggak karuan.
Serius aja nggak cukup. Tapi, seribu-rius, deh! Aku benar-benar suka dengan
novel ini.
Penulis menyajikan sebuah
cerita yang membangun jiwa untuk tetap tegar menghadapi apapun yang menghadang
kita. Dan, kita juga diajari, jangan cepat menyepelakan hal yang terlihat
tampak remeh. Karena, terkadang hal remeh itu bisa begitu mendobrak dan membuat
kita tak bisa lepas darinya. Itu yang aku dapat dari sikap Tita pada Jodik.
Aku sangat suka sama
karakter Jodik. Penulis benar-benar matang menciptakan tokohnya. Jodik terasa
menonjol. Meskipun sikapnya memang nggak ramah, namun aku tetap merasa begitu
melayang membayangkan gimana cara Jodik memperlakukan Tita. Memang nggak manis,
tapi itu malah terasa awesome.
Omongannya yang
ceplas-ceplos dan kadang bikin tersinggung, membuat Jodik menjadi karakter yang
kuat dan maskulin. Ehm, gimana, ya? Pokoknya, rasanya enak banget bersandar
pada cowok model Jodik gini.
Aduh, jadi bahas Jodik
doang! *Beneran terpesona, sih*
Alur ceritanya mengalir
dan sama sekali nggak membosankan. Yang terpenting, cerita terasa masuk akal
dan mengena banget di hati pembaca.
Sedangkan karakter Tita,
dia cukup kuat. Bukan tipe cewek cengeng dan gampang menyerah meskipun dia
sensitif dan gampang tersinggung. Tita ini memang cocok banget jadi mantan anak
orang kaya. Sisa-sisa gaya borjunya terkadang muncul meskipun dia sudah hidup
susah. Kayak, pas dia agak nggak yakin sama es teh yang diberikan Jodik hanya
karena Jodik bilang tadi kemasukan seledri dan entah apalagi.
Rasanya, aku nggak tahu
lagi mau ngomong apa. Ya, meskipun di novel ini aku nggak terlalu banyak
menemukan quote-quote cantik yang
mendayu. Mungkin karena gaya bahasa Mbak Retni emang langsung der..der… tanpa
perlu a-i-u-e-o dulu.
Dia mau ngasih gambaran nyata
lewat cerita untuk menyampaikan pesannya. Bukan sekedar pakai kata-kata doang.
Untuk ending, ending-nya lebih halus dari pada dua novel Mbak Retni yang kemarin
aku baca. (Pink Project dan His Wedding Organizer) Tapi, romantisnya masih
kerasa, kok. Malah, lumayan bikin aku makin kebat-kebit.
Yang jelas, My Partner adalah
tipe novel yang ngasih kesan lekat banget di hati aku.
Ratingnya, 4,9 dari 5
bintang.
Pengen beli, banyak pesan-pesan yang membuat gue jadi lebih baik :)
ReplyDeletesepertinya menarik bukunya, ratingnya 4.9, btw yang ngasih rating siapa sob??
ReplyDeletesalam kunjungan, salam perkenalan ya sob
Fikri : Beneran bagus, lho
ReplyDeleteBuret : Kalo rating disini aku yang memberi. Berdasarkan bagus tidaknya penilian aku :D
Suka banget sama novel ini, btw masihdijual g novel ini? Aku cr di toko buku di malang g ada
ReplyDeleteKalo toko buku sih jarang lihat. Kemarin aku sempat jual second. Baru bentar, udah langsung sold. hehehehe...
ReplyDeleteAku juga suka banget novel ini. Keren banget tuh si Jodik :D