Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance
Kategori : Adult, Metropop
Terbit : 2015
Tebal : 320 hlm
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1462 – 4
Harga : Rp. 70.000
Jika ada pertanyaan, ‘adakah sesuatu yang paling kau sesali dari
masa lalu?’
Maka, Lucas Ford akan
menjawab, ‘ya’ dengan sangat yakin.
Apalagi saat dia menemukan sebuah wajah yang tak asing lagi di sebuah pesta
pernikahan cucu teman kakeknya. Sebuah wajah yang langsung menyiratkan
kebencian yang amat sangat – saat membalas tatapannya.
“Lagi pula, permintaan maaf tidak
akan mengubah apa yang sudah terjadi. Tidak akan menjadikan semuanya baik-baik
saja.” – Sophie –
hlm. 41
Sophie Wilson, dialah
gadis yang sangat membenci Lucas, dan semakin membencinya saat dia tahu, kakek
Lucas menginginkannya untuk menjadi pasangan cucunya.
Ini mustahil! Bagaimana
bisa, pria paling dia benci tiba-tiba menjadi tunangannya?
“Dia hanya salah satu anak populer menjengkelkan di sekolah
yang hanya merasa bahagia apabila melihat orang lain menderita.” – Sophie – hlm. 41
Namun, Sophie sendiri tak
menyangka, hatinya perlahan luluh pada pembuktian diri Lucas. Ya, Lucas
membuktikan dirinya sudah berubah. Tapi, apakah luluhnya hati Sophie juga
pertanda dia mulai menerima perasaan Lucas? Apalagi ada Miranda, si model
cantik yang selalu menempel pada Lucas. Miranda dia diam-diam mengharapkan Lucas
menjadi kekasihnya.
In a Blue Moon, sebuah novel yang jadi fenomenal sebelum novel ini
nongkrong di toko buku. Beberapa temanku begitu excited sekali saat tahu Ilana Tan melahirkan novel baru,
sampai-sampai mereka rela ikut PO novel ini. Aku? Ah, aku mah santai saja. Cari
novel yang harganya miring-miring mantap dong.
Novel ini mengangkat
dunia kuliner sebagai latar belakang pekerjaan dua tokohnya. Lucas adalah koki
hebat pemilik Ramses, Restoran yang sangat terkenal di New York. Dan, Sophie
adalah Patissier juga pemilik toko
kue A Piece of Cake, yang tartle-nya
sangat terkenal kelezatannya
Hubungan Lucas dan Sophie
memang sudah di awali dengan tidak mulus gara-gara kesalahan Lucas di masa
lalu. Sebuah kisah bulling saat masa
SMA yang dialami Sophie akibat mulut Lucas.
Tapi, novel ini
membuktikan pada kita semua, manusia selalu bisa berbuat salah, namun selalu
ada kemungkinan manusia tersebut mau berubah dan menjadi sosok yang lebih baik.
Dan, akan sangat lebih baik jika kita selalu memberikan kesempatan kedua untuk
mereka yang ingin berubah.
Karakter Lucas itu tipe
cowok yang serius, tak terlalu suka bercanda, professional dalam bekerja, namun
satu yang tidak aku suka dari dia, Lucas tidak tegas pada Miranda. Masak, sih
dia nggak tahu Miranda suka padanya? Dan, kenapa dia tidak mempertegas
hubungannya dengan Miranda agar cewek ini tidak mengharapkannya?
Oh, kalau aku jadi
Sophie, aku bakalan takut sama cowok yang nggak tegas begini. Bisa-bisa, di
belakang hari, dia melakukan hal yang sama pada cewek lain, memberi harapan
palsu.
Sophie sendiri tercipta
untuk menjadi cewek yang menyenangkan, berjiwa sosial tinggi, ramah, sayang
pada keluarga, dan bukan tipe pecemburu. Sophie termasuk jenis cewek yang
berpikiran positif. Tipe cewek seperti Sophie ini, tipe cewek yang menyenangkan
sebagai teman dan kekasih.
Dalam membaca novel ini,
aku membuat beberapa catatan yang menurutku harus dikoreksi lagi.
“Namun, setelah ia melihat sendiri apa kompleks apartemen yang dimaksud,
terlebih…” – hlm.
40.
Coba rasakan penggunaan
kata ‘apa’ dalam kalimat tersebut. Aku merasa penggunaan kata ‘apa’ tidak
tepat. Bandingkan jika ‘apa’ dirubah menjadi ‘seperti apa’, mungkin kalimat
akan lebih terasa enak.
Kasus terjadi kembali di
kalimat berikut :
“Sophie melepaskan jaket dan syal dan menggantungnya di dalam lemari
penyimpanan.” – Hlm.
43
“Dan” dan “Dan”, jika
digunakan secara berurutan seperti itu, aku merasa nggak nyaman saat
membacanya. “Dan” yang aku tebalkan sepertinya akan lebih tepat jika diganti “Lalu”.
“Penarikan kesimpulan yang menarik.” – Hlm. 90
Yah… ini kenapa kayak
nggak ada pilihan diksi lainnya, ya? Dari pada kalimatnya seperti itu, kayaknya
cukup dibuat begini aja, deh, “Kesimpulan yang menarik.” Nah, lebih oke, kan?
Novel In a Blue Moon
punya alur yang cepat. Konflik yang disajikan juga tidak terasa berat dan
berputar-putar kayak benang kusut. Novel ini tidak banyak membuat pembaca
berpikir, sehingga pembaca sangat rileks saat membacanya.
Awal novel ini juga
menyajikan sesuatu yang mengundang selera, dan ending-nya berhasil menutup dengan baik, juga cukup manis.
Ratingnya 3,2 dari 5
bintang.
Dari resensinya. Gue menemukan beberapa part yang sukses buat gue penasaran abis. Kalo ada duit entar, beli ah..
ReplyDeleteApalagi sebagai cowok yg suka hal yg berbau kuliner. patut gue baca ni.
jadi pengen beli
ReplyDeleteYuk pada beli :D
ReplyDeleteAku jadi baper >< Belum kesampaian baca novel ini. Huhuhu
ReplyDeleteEh tapi menurutku, semua novel Ilana Tan itu bikin baper semua. Ceritanya udah kayak CD di otakku.
Penasaran sama yang ini, oh In A Blue Moon. Super pengin baca ^^
Aku jadi baper >< Belum kesampaian baca novel ini. Huhuhu
ReplyDeleteEh tapi menurutku, semua novel Ilana Tan itu bikin baper semua. Ceritanya udah kayak CD di otakku.
Penasaran sama yang ini, oh In A Blue Moon. Super pengin baca ^^