Wednesday, June 17, 2015

Resensi – BABY PROPOSAL “Karena Cinta tak Membutuhkan Alasan”



Penulis : Dahlian & Gielda Lafita
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance
Kategori : Adult
Terbit : 2009 (Cetakan Pertama)
Tebal : viii + 332 hlm
ISBN : 979 – 780 – 374 – 0
Harga : Rp. 37.500
Waktu selalu membawa kejutan. Kamu tak akan tahu apa yang akan terjadi di depanmu. Dan, Karina terlalu terkejut dengan kenyataan yang harus dia hadapi karena kejadian di sebuah malam, malam yang tak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya.
Positif, ya… Karina positif hamil!
Daniel, pria yang namanya saja baru dia ketahui setelah menghabiskan malam dengannya – adalah ayah dari anaknya. Masalahnya, bagaimana dia mengatakan itu pada Daniel? Apakah dia bersedia bertanggung jawab?
Daniel yang saat itu sedang patah hati karena ditinggal menikah oleh kekasihnya – menawarkan sebuah kesepakatan pada Karina. Dia bersedia bertanggungjawab dan akan mengurus Karina dan anaknya selama Karina hamil.
Keberadaan calon bayi itu membuat Karina dan Daniel sering bertemu. Muncul benih cinta yang tidak pernah mereka sangka.
Tapi, Celline – mantan kekasih Daniel – kembali. Dia menawarkan cintanya lagi. Lalu, apakah Daniel menerima Celline kembali? Atau dia mulai menyadari perasaannya untuk Karina?
Untuk Karina, kenyataan bahwa Daniel masih sangat mencintai Celline membuatnya sangat terluka. Dia memutuskan menjauh dari Daniel karena tak ingin membuat perasaannya semakin melambung tinggi.
“Daniel baik padanya hanya karena saat ini ia sedang mengandung anaknya. Tidak lebih! Ia hanya bagian kecil dari masa lalu Daniel. Masa lalu yang akan segera dibuang, setelah anaknya lahir. Ia hanya setitik debu yang mengganggu kehidupan Daniel dan Celline. Ia tidak akan pernah bisa menjadi bagian dari kehidupan Daniel. Tidak akan pernah!” – hlm. 105


Baby Proposal, novel ketiga dari Dahlian yang aku baca. Sebelum ini, aku sudah membaca Promises-Promises, Andai Kau Tahu, dan Casablanca. Dahlian, seringnya sih aku mengkritik karya dia. Tapi, karena banyak sekali yang mencari novel karya-karyanya, aku jadi penasaran ingin membacanya. Hasilnya? Aku jadi heran, kenapa mereka mencari karya Dahlian, padahal aku nggak pernah puas sama karya dia.
Kali ini Dahlian berduet dengan Gielda Lafita. Secara tema aku menyukainya, karakter tokohnya pun aku cukup puas. Sayang, eksekusinya yang tidak memuaskan – seperti biasanya.
Dalam penuturan narasi, aku  kadang bisa membedakan, mana yang ditulis Gielda Latifa dan mana yang ditulis Dahlian. Karena nggak sekali dua kali mencicipi karya Dahlian, aku cukup peka sama cara berceritanya.
Bab awal sampai dengan hampir separuh cerita aku cukup suka. Meskipun, untuk narasi sering kali aku baca sepenggal-sepenggal, kecuali untuk narasi yang lebih enak dan padat – nggak bertele-tele – aku akan membacanya tuntas.
Daniel di novel ini punya karakter yang superior, dingin, maskulin, tapi dia tak pernah mengingkari janji dan bertanggungjawab pada kewajibannya, meskipun dia tidak menyukainya. Dia juga sangat menyayangi ibunya. Cowok yang menyayangi dan menghormati ibunya adalah salah satu ciri cowok yang tak akan menyakiti perempuan.
Sedangkan Karina, dia cewek baik-baik yang bekerja sebagai chef. Belakangan dia keluar dari pekerjaannya, namun akhirnya dia menemukan kembali dunia dia, kembali menjadi chef di sebuah restoran besar berbintang lima.
Karina cewek yang tangguh. Meskipun bayi itu adalah malapetaka, dia tidak berpikiran untuk membuangnya. Bagaimanapun, dia akan melahirkan bayi itu, walau akhirnya dia memutuskan untuk menyerahkan pada Daniel karena tak sanggup merawatnya.
Yang bikin aku merasa aneh dengan Karina, kenapa dia mau saja diminta pindah ke rumah Daniel. Padahal, tak ada alasan lagi untuk dia bersama pria itu. Kecuali, kalau Karina pindah ke rumah Daniel saat dia hamil, itu masih masuk akal. Kesannya, Karina kayak cewek matrialistis yang menggunakan kesempatan bagus untuk pindah dari kos-kosannya yang sederhana ke tempat yang super mewah.
Penyelesaian setengah cerita berikutnya untuk menuju ke ending sudah bisa ditebak. Ya, begitu deh.
Awalnya, aku sudah niat mau kasih 3 bintang. Karena setengah ceritanya nggak bikin aku minimal mau membaca keseluruhan ceritanya, aku cuma bisa kasih 2,1 dari 5 bintang.



4 comments:

  1. .hai...aku wira..aq suka baca buku salah satunya karya Dahlian...aku ingin punya buku baby proposal..gimana saya bisa mendapatkannya ya...tolong share ke saya ya...trimakasih...

    ReplyDelete
  2. .hai...aku wira..aq suka baca buku salah satunya karya Dahlian...aku ingin punya buku baby proposal..gimana saya bisa mendapatkannya ya...tolong share ke saya ya...trimakasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tips sih follow Booklaza hehehe...
      Soalnya, kadang ada di sana.
      Cuma kudu sabar sih, soalnya susah carinya. Kalau ada, pasti harganya mahal banget

      Delete
  3. suka banget sama Buku karya Dahlian.
    gaya ceritanya itu lhooooo. bikin ga bisa lepas dari bukunya. haha.
    harus sekali baca sampe selesai. ga mau kepotong-potong :3
    cuma kadang emang terlalu mainstream sih gampang ditebak dan ga ada surprisenya

    ReplyDelete