Penulis : Dahlian
Penerbit : Gagasmedia
Terbit : 2014
Tebal : viii + 336 hlm
Genre : Romance
ISBN : 979 – 780 – 712 – 6
Harga : Rp. 57.000
Masa lalu yang membatu.
Membawa dendam di antara cinta yang kembali mekar. Membohongi hati demi
melegakan diri. Hasilnya, bukan terlepas dari lara, tapi malah menambah luka.
Lazuardi (Laz), berada di Casablanca hanya untuk
mengejar cintanya, Nadia. Tapi, wanita itu menampik cintanya. Dia lebih memilih
pria lain, mungkin karena lebih kaya.
Laz patah hati, pasti. Di
saat itulah seorang wanita dari masa lalunya, yang dulu pernah membuatnya terluka,
muncul di depan matanya. Wanita itu bernama Vanda.
“Aku tahu, cinta memang nggak selalu
menyelesaikan masalah, tetapi cinta yang dalam membuat kita saling mendukung di
masa-masa sulit.” –
Lazuardi – Hlm. 209
Vanda sendiri datang ke
Casablanca untuk menghindari tunangannya. Beberapa waktu yang tak lama lagi,
dia harus menikah dengannya. Sayang, Vanda merasa pernikahan itu adalah kesalahan.
Dia perlu berpikir kembali, apakah dia benar-benar menginginkan pernikahan ini?
Apakah dia benar-benar mencintai Rommy? Atau, bisakah dia belajar mencintai
Rommy?
Laz muncul di depan Vanda
sebagai pengganggu, penguntit, dan orang yang sangat tak ingin ditemui Vanda di
Casablanca. Namun, Laz malah selalu hadir di manapun Vanda berada. Bahkan,
Laz-lah yang selalu menyelamatkan Vanda dari kejadian tidak menyenangkan di
Casablanca.
Casablanca memang kota
yang berbahaya untuk wanita yang pergi sendirian. Dan, Vanda tak tahu soal itu.
Awalnya, dia menganggap nasihat Laz hanya alasan untuk mendekatinya. Tapi,
setelah beberapa kali mengalami kejadian tidak enak, dia mempercayainya.
Bahkan, mereka semakin dekat. Cintapun mulai bersemi di antara mereka. Dan Laz,
demi mewujudkan ambisi balas dendamnya, dia menjadi pendorong agar Vanda
membatalkan pernikahannya.
“Kadang, kita harus berdiri untuk
keentingan kita sendiri, Van. Memang kedengarannya egois, tapi itulah hidup.” – Lazuardi – Hlm. 208
Lalu, apa yang harus
dilakukan Vanda? Siapa yang dipilihnya? Rommy, kah? Atau Laz, kah? Dan, siapa
sebenarnya Laz? Kenapa dia ingin mendekati Vanda untuk balas dendam? Apa
hubungan Vanda dengan Laz di masa lalu?
“Aku suka kamu Rom. Tapi sayangnya,
cuma sebatas itu. Cintaku nggak cukup besar untuk bisa bertahan menghadapi
berbagai masalah yang akan muncul di kemudian hari.” – Vanda – Hlm. 262
Casablanca, melerai cinta
yang tak benar-benar cinta. Dan, mengembalikan cinta yang sebenar-benarnya
cinta.
Casablanca adalah novel
kedua Dahlian yang aku baca. Sebelumnya, aku membaca Promises, Promises.
Aku berharap, di novel
terbarunya, ada kejutan dalam cara berceritanya. Sayang, aku belum mendapatkan apa yang aku cari. Meskipun
tema yang diambil cukup menarik, tapi penulis masih menyajikan novelnya sama
seperti yang dulu, didominasi narasi yang membuat boring. Mungkin, ini karena kurang disisipkan twits yang membawa pembaca merasa ditantang.
Dalam novel ini, penulis
lebih banyak memaparkan beberapa kejadian, bukannya memberi misteri agar
pembaca juga ikut berpikir. Untungnya, beberapa setting lokasi digambarkan dengan dialog, sehingga lebih terasa
menyatu dengan cerita.
Kelemahan lain novel ini
adalah banyaknya kebetulan yang mulai tak wajar. Untuk pertemuan pertama Laz
dan Vanda, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi, tidak untuk kejadian pertemuan
mereka di Casablanca.
Saat Laz menyebut nama panjangnya, dan saat
Vanda mengingat masa lalunya, aku sudah bisa menebak hubungan di antara mereka. Ini kurang seru.
Keunggulan penulis dalam
novel ini terletak pada penggambaran Casablanca yang menurutku cukup
menggiurkan. Meskipun rasa ‘Setiap Tempat Punya Cerita’ masih kurang ketal.
Namun, detail tempat-tempatnya mulai bisa di eskplor dengan cukup baik.
Aku suka covernya. Cocok
dengan tempat settingnya.
Rating novel ini 1,4 dari
5 bintang.
Tulisan ini diikutkan dalam Indonesia Romance Reading Challenge
No comments:
Post a Comment