Sunday, January 31, 2016

[Review] PERFECT CHEMISTRY – Reaksi Kimia Merubah Segalanya





Penulis : Simone Elkeles
Penerjemah : Angelic Zaizai
Penerbit : Laluna and Friends
Genre : Roman, Fiksi
Kategori : Young Adult, Family Drama, Gangster
Tebal : 455 hlm
Terbit : Juli 2013
ISBN : 978 – 602 – 971 – 974 – 1
Harga : Rp. 59.500
Alejandro ‘Alex’ Fuentes, terpaksa menjalani hidupnya sebagai anggota Gang Latino Blood untuk melindungi keluarganya setelah ayahnya meninggal. Dia mengorbankan dirinya, agar adik-adiknya tak perlu menjalani apa yang dia alami. Dia ingin, adik-adiknya mempunyai hidup yang lebih baik.
“Kadang-kadang orang baik terpaksa melakukan hal-hal yang tidak baik. Iya kan?” – Luis Fuentes

Brittany Ellis, dia berusaha menampilkan kehidupan yang sempurna, karena menurut Brittany itulah yang diharapkan dari keluarganya. Namun sebenarnya, apa yang tampak dari luar tak sesuai dengan diri Brittany yang sebenarnya. Dia lemah, dia sangat butuh sandaran, dan dia tak sempurna.
“Kita ini aktor dalam hidup kita, berpura-pura jadi pribadi yang kita inginkan untuk dilihat orang lain.” – Alejandro Fuentes – hlm. 190

Kemudian, Kelas Kimia mempertemukan mereka dalam satu kelompok belajar. Jelas, Brittany tidak menyukai kehadiran Alex di dekatnya. Brittany yang menginginkan nilai sempurna, tampak tidak yakin pada patnernya. Dan lagi, Alex sangat senang menggodanya. Mereka bukan patner yang cocok.
“Awalnya mereka semua juga mengatakan seperti itu. Jangan biarkan kehidupan di luar sekolah menentukan masa depanmu.” – Mrs. Peterson – hlm. 86

Kata siapa? Beberapa hal di dalam diri manusia tidak bisa dikendalikan dengan mudah oleh otak, terutama hati. Apa yang tidak mungkin, mungkin saja akan terjadi.
Apakah Brittany Ellis sisempurna akan takluk pada anak dari dunia gelap, Alejandro Fuentes?
“Sejujurnya, apa pendapatmu tentang aku dan Alex?” – Brittany Ellis
“ Sejujurnya, mungkin kau adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada hidupnya.” – Paco – hlm. 303


Perfect Chemistry adalah seri pertama dari Perfect Chemistry. Novel ini dibawakan dengan sangat ringan meskipun tema yang diusung cukup berat dan gelap. Gangster, narkoba, bahkan pembunuhan. Kemudian dicampur dengan kesempurnaan, kecantikan dan konflik perbedaan strata sosial.
Aku menyukai novel ini sejak kalimat pertamanya. Penuh intrik dan konflik. Tak pernah ada bagian yang tidak menegangkan dan menyenangkan. Kedekatan Brittany dan Alex benar-benar membuat aku tak bisa berhenti membacanya.
Brittany Ellis, dia gadis yang cantik, berambut pirang, dengan mata biru. Dia ketua cheerleader dengan rumah mewah, mobil keren dan baju bermerk. Namun, kesempurnaan Brittany hanya kedok belaka. Dia menyembunyikan banyak hal dalam hidupnya. Dia tak ingin orang luar tahu seperti apa dirinya yang sebenarnya.
Alejandro Fuentes, seorang Mexicano berkulit dan berambut gelap. Dia tampak sempurna dengan gambaran tubuh memikat dan paras yang menggoda. Alex tampak seperti bad boy, namun dia laki-laki yang baik. Dia menyayangi keluarganya, sampai-sampai rela menjadi anak gang.
Konflik di antara mereka benar-benar seru. Aku sangat suka setiap kali mereka berinteraksi. Termasuk kejadian-kejadian yang mereka alami, kadang bisa sangat sweet, kadang sedikit menyakitkan.
Brittany punya keluarga yang penuh konflik. Awalnya, dia berusaha untuk meredam konflik itu dengan menjadi sempurna. Tapi, bersama Alex membuat Brittany lelah bersembunyi. Dia mulai berani menunjukkan siapa dirinya.
Sedangkan Alex, dia harus diuji antara memilih cinta atau kehidupan gangsternya. Dia sangat mencintai Brittany Allis, tapi jika dia berkhianat, maka konsekuensinya adalah nyawa. Dia juga mempunyai pertanyaan besar, siapa pembunuh ayahnya?
Ending novel ini tidak menggantung meskipun ada seri-seri berikutnya. Dan, aku suka endingnya.
Yang sedikit mengganggu adalah adanya beberapa kata dalam bahasa Maksiko yang dibiarkan – tidak diterjemahkan langsung, namun menggunakan catatan kaki. Sebenarnya, akan lebih enak jika semua langsung di translate.
Rating untuk novel ini 4,5 dari 5 bintang.

Monday, January 25, 2016

[Master Pos] READING ROMANCE 2016



Rasanya, rugi bener nggak ikut challenge yang ini, Reading Romance 2016.
Kenapa?
Karena – bisa dibilang – 100% novel yang aku baca bergenre romance. Meskipun fantasy, harus ada bau romance-nya.
Karena itu, aku nggak takut buat pasang level langsung Hopeless Romantic : lebih dari 30 buku
Nah, untuk tema aku merasa nggak bisa memenuhi semuanya. Karena beberapa tema sangat sulit dipenuhi, salah satunya tema Native Language. Aku ini cuma bisa Bahasa Jawa sama Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris-ku payah (bisa, tapi nggak fasih). Jadi, kayaknya yang ini nggak janji bisa dipenuhi. Jadi, ada beberapa tema yang aku kasih 0(nol) untuk target jumlah buku yang aku baca.
Makanya, dari 15 tema aku cuma memilih 4 saja. Bagaimana nanti, mari kita lihat sikon saja.
Ini tema yang aku pilih :
Your Opposite Perspective
Jika kamu peserta laki-laki carilah buku yang diceritakan melalui POV cewek. Jika kamu peserta perempuan, carilah buku dengan POV cowok. POV harus merupakan POV orang pertama (menggunakan 'aku'). [Edit] Mengingat beberapa buku punya alternate POV yang diceritakan bergantian, alternate POV diperbolehkan.

Trip to Europe
Buku dengan setting tempat di Eropa. Di negara mana saja asal di benua Eropa

Enemies Turn Lovers
Buku yang kedua tokoh utama (hero dan heroine) awalnya bermusuhan/berlawanan sisi, kemudian jadi pasangan (contoh: Serial Neighbor from Hell - R.L. Mathewson)

School's Day
Buku yang masuk adalah buku dengan latar belakang di sekolah/kampus, atau tokohnya anak-anak sekolahan.

Review - SABTU BERSAMA BAPAK “Video Kenangan Bapak”

Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Fiksi, Roman
Kategori : Parenting, Drama Family
Terbit : 2014 (Cetakan Pertama)
Tebal : X + 278 hlm
ISBN : 979 – 780 – 721 – 5
Harga : Rp. 53.000

Sebuah keluarga akan sempurna jika ada ayah, ibu, dan anak. Namun, keluarga Garnida tetap lengkap meskipun sang ayah sudah berpulang ke pangkuan Tuhan.
Gunawan Garnida sudah tahu bahwa dia tak akan punya waktu banyak untuk keluarganya. Dia yang tercipta sebagai pria perencana yang matang, menyiapkan puluhan video yang bisa ditonton anak-anaknya nanti, saat dia sudah meninggal.
“Bapak minta kalian bermimpi setinggi mungkin. Tapi mimpi tanpa rencana dan action, hanya akan membuat anak istri kalian lapar.” – Pak Gunawan – hln. 151

Dari video-video itu, sang anak dan istrinya bisa mengenang, sekaligus mendapat petuah-petuah, juga cerita dari sang ayah. Harapan sang ayah, anak-anaknya tak akan kehilangan sosok ayah jika dia meninggal nanti.
Dalam perjalanan hidup Satya dan Cakra Garnida, video-video dari sang ayah sangat mempengaruhinya. Di saat Cakra yang tak juga menemukan belahan hatinya, dan saat dia berusaha mendapatkannya, petuah dari sang ayah begitu membantunya.
“Apa yang bikin jadi suami itu berat? – Ayu
“Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah, laki-laki itu meminta banyak dari perempuan. Saya pilih kamu. Tolong pilih saya, untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu. Percayakan hidup kamu pada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan batin. Pindahkan baktimu. Tidak lagi baktimu kepada orang tuamu. Baktimu sekarang pada saya.” – Cakra – hlm. 220-221  

Untuk Satya yang dituntut untuk menjadi ayah dan suami yang baik, kata-kata ayahnya menyadarkan dan mengatarkan dia menuju sosok yang begitu dirindukan anak dan istrinya.
“Laki, atau perempuan yang baik itu, gak bikin pasangannya cemburu. Laki, atau perempuan yang baik itu… bikin orang lain cemburu sama pasangannya.” – Cakra – hlm. 227-228

Itje, sang ibu begitu berusaha survive karena kata-kata suaminya. Dia tetap bungkam dengan keadaannya juga mengingat suaminya. Bagi Ibu Itje, dia tak ingin menyusahkan anak-anaknya.
Video-video itu sangat berati. Mungkin, juga akan berarti bagi kita.
“Menjadi panutan bukan tugas anak sulung – kepada adik-adiknya. Menjadi panutan adalah tugas orangtua – untuk semua anak.” – Pak Gunawan – hlm. 106
Akhirnya, aku menemukan sebuah novel yang cocok buat kado nikahan. Sabtu Bersama Bapak, novel edukatif yang bercerita tentang keluarga, dan perjuangan cinta.
Edukatif memang cocok disematkan di novel ini. Karena selain menghibur, Sabtu Bersama Bapak menyajikan banyak ilmu, dari parenting, tips mencari jodoh, sampai tips berumah tangga.
“Ka, istri yang baik gak akan keberatan diajak melarat.” – Ibu Itje –
“Iya, sih. Tapi Mah, suami yang baik tidak akan tega mengajak istrinya melarat. Mamah tahu itu. Bapak juga gitu, dulu.” – Cakra – hlm. 17

Banyak sekali ilmu yang aku petik dari novel ini. Bahkan, beberapa hal baru aku pahami saat membacanya. Aku belajar banyak bagaimana cara menjadi istri yang baik, juga menjadi ibu yang baik. Yang terpenting – karena aku sedang mencari suami – tips mencari suami yang dapat menjadi perhiasan dunia akhirat sangat pas sekali denganku. Terima kasih Adhitya Mulya, jenius…ih! Kok, bisa bikin novel kayak begini? Top…top…top!!!
Aku suka karakter Cakra, atau biasa dipanggil dengan nama kecilnya oleh beberapa orang, Saka. Dia tipe cowok yang siap lahir batin untuk menjadi seorang suami. Meskipun, dia ini fakir cinta. Nggak papa, deh. Pada akhirnya, dia mendapat hadiah dari kenelangsaannya.
Cakra ini bos yang baik, anak yang super duper baik pada orang tuanya, khususnya sang ibu. Sebenarnya, dia cukup humoris meskipun kadang garing. Bukan tipe cowok yang suka merayu, bukan pula tipe cowok yang suka ngelirik cewek cantik lewat. Cakra tahu betul bagaimana dia bersikap sebagai calon suami yang baik. Kisah dia mengejar Ayu meski tidak romantis manis, tapi begitu mengena di hati.
Satya, kakak Cakhra. Awalnya, dia muncul sebagai suami dan ayah yang menyebalkan. Namun perlahan, dia berubah. Satya menjadi sosok suami dan ayah yang menyenangkan. Para calon bapak dan calon suami harus baca bagaimana Satya memperlakukan anak dan istrinya.
Cara Satya dan Rissa – istri Satya – mendidik ketiga bocah laki-laki mereka sangat menginspirasi. Banyak ilmu parenting yang mereka ajarkan pada pembaca. Banyak hal yang tidak kita sadari, kita lakukan pada anak-anak kita, ternyata punya pengaruh besar pada pembentukan karakter mereka.
Ibu Itje, si mamah yang hebat. Dia berhasil jadi juragan warung makan yang penghasilan sebulannya mengalahkan si Bankir Cakra dan si tukang minyak yang harus rela kerja jauh dari keluarga karena harus berada di kilang minyak tengah pantai, Satya. Si mamah tak pernah mau merepotkan anak-anaknya. Dia mandiri, sampai-sampai saat sakitpun, dia menyembunyikannya dari anak-anaknya.
Dia juga istri yang baik. Meskipun hidup dengan suami yang sakit keras, dia tetap tabah dan sabar mendampingi suaminya. Love you, Ibu Itje.
Pak Gunawan Garnida, si bapak yang sangat tahu apa yang harus dia tinggalkan untuk anak-anaknya selain harta benda yang akan mencukupi hidup mereka. Dari video yang dia tinggalkan, aku belajar banyak tentang segala hal. Pak Gunawan ini tipe perencana yang begitu matang, tipe laki-laki yang dewasa dan tak pantang menyerah. Video Pak Gunawan sangat berhasil membentuk kedua anaknya menjadi orang-orang yang berhasil.
Tadi aku menulis, kalau novel ini cocok untuk kado nikahan. Kenapa? Ya dari semua yang aku ceritakan di atas, harusnya kita bisa merasakan seperti apa kisah keluarga Garnida, begitu menginspirasi.
Aku mau, teman yang aku kasih buku ini bisa memetik ilmu dari mereka semua. *Tapi, mau dikasih ke siapa? Yang mau nikah hobinya main game sama bikin corah*
Malah, rasanya aku ingin calon suamiku membaca novel ini. Meskipun dia tak bisa melaksanakan semua yang ada di sana, setidaknya dia tahu bagaimana cara menjadi suami yang baik. **Duh ngomongin calon suami, emang siapa? Yang nulis aja belum tahu! ABAIKAN!!!**
Endingnya, nyentuh banget. Kayak naik ke gunung, sampai puncak disodori pemandangan yang bikin puas lahir batin.
Rating 4,5 dari 5 bintang.


 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos