Saturday, May 31, 2014

Resensi - PROMISES PROMISES “Cinta yang Kembali”



Penulis : Dahlian
Penerbit : Gagasmedia
Tebal : vi + 354 hlm
Terbit : 2011 (Cetakan Pertama)
Genre : Metropop
ISBN : 979 – 780 – 486 – 0
Harga : Rp. 48.000
Waktu boleh membawa masa lalu menjadi semu. Tapi, namanya semu, berarti tak benar-benar hilang, lenyap begitu saja.
Kamu ingat siklus musim? Waktu selalu membawa hujan kembali, waktu pula membawa hujan pergi. Masa lalu juga begitu. Waktu akan membawanya pergi, waktu juga membawanya kembali.
Fiona merasakannya. Merasakan siklus waktu membawa kembali kenangan masa lalu. Dia datang, sebenarnya bukan untuk menyemai luka lagi. Tapi, untuk menyambung cinta yang terputus karena keegoisan pria muda yang tak terlalu matang menatap dunia.
Evan, dialah masa lalu Fiona. Dia muncul kembali setelah tiga belas tahun berlalu. Namun, hati Fiona terlalu sakit untuk mengakui kalau dia masih memiliki perasaan pada pria yang ternyata, sekarang lebih mempesona dari pada dahulu.
Fiona dan Evan dipertemukan dalam sebuah proyek. Evan membeli sebuah rumah untuk dirinya sendiri karena sebentar lagi dia akan bercerai dengan istrinya, Bianca. Dia ingin merenovasi rumah tersebut. Dan, dengan sangat kebetulan, ternyata desainer interiornya adalah Fiona.
Disinilah waktu tidak hanya membawa kenangan Fiona lagi. Dia juga berperan sangat baik untuk menumbuhkan cinta di kedua hati. Bahkan, menjawab semua teka-teki yang coba disebunyikan Fiona dari Evan tentang siapa Kejora – Putri kesayangan Fiona – sebenarnya. Dan, dia juga berhasil memecahkan segala kesalahpahamannya tentang pria ini di pikiran Fiona
Tapi,  ada Bianca yang tak rela melepas Evan. Bianca adalah artis terkenal yang pamornya mulai redup. Dia terlalu takut kehilangan kehidupan mewahnya. Maka, sebisa mungkin, dia ingin mencengkram Evan di sisinya. Karena Evan selalu bisa memberikan apapun yang dia mau.
 
Promises, Promises, ini novel Dahlian pertama yang aku baca. Meskipun bukan novel pertama Dahlian yang aku beli. Aku tertarik dengan novel ini karena ada yang bilang, novel ini mirip dengan novel Dirty Little Secret karya aliaZalea.
Apakah novel ini sama? Jawabanku tidak.
Oke, memang punya tema yang sama. Tentang masa lalu, hamil di luar nikah, bertemu kembali, dan berusaha menghindari. Namun, dua novel ini diceritakan dengan cara yang berbeda, dan tentu dengan taste yang jauuuhhh berbeda.
Jana, tokoh cewek di novel Dirty Little Secret juga mommy yang tangguh dan sangat baik untuk putra kembarnya. Begitu juga Fiona, dia tak kalah tangguh dari Jana. Tapi, ketangguhan Jana lebih tereskplor dengan baik. Interaksi Jana dengan putra-putranya juga membuat cerita makin krispy. Fiona dan Kejora tergambar sangat dekat. Peran Kejora juga terasa, namun kurang kental jika dibandingkan dengan DLS.
Berbeda dengan karakter cowoknya. Ben, tokoh cowok DLS adalah cowok bad boy yang hot banget. Sedangkan Evan di Promises, Promises adalah cowok baik-baik yang selalu ada buat Fiona. Keduanya sama-sama kaya raya. Namun, Ben masih single saat bertemu lagi dengan Jana. Sedangkan, Evan sedang menghadapi perceraiannya.
Konflik dalam DLS didominasi konflik batin Jana dan usaha Ben merebut cinta Jana lagi. Dan, Promises, Promises nggak cuma menampilkan konflik batin Fiona dan usaha Evan merebut cinta Fiona lagi, tapi ada Bianca yang mencoba merebut Evan kembali. Ah lagi, persamaan kedua novel ini adalah, tokoh cowok sama-sama harus dipanggil Om sama anak mereka.
DLS diceritakan dari sudut pandang Jana. Jelas, emosi Jana mampu dirasakan dengan baik oleh pembaca. Sedangkan Promises, Promises diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang seperti ini, mampu membuat kita lebih mengenal semua karakter. Dan bagusnya, Dahlian tak selalu asyik menceritakan satu karakter, tapi dia berusaha untuk adil. Bisa dibilang, fungsi pemilihan sudut pandang orang ketiga bisa dilaksanakan dengan baik. Sayangnya, narasi terkadang sangat panjang, seperti diulang-ulang, dan efeknya menimbulkan boring. Untungnya, cerita yang diangkat tetap membuat penasaran.
Cover Promises, Promises tampak sangat feminim, namun kokoh dan indah. Menggambarkan karakter Fiona yang meskipun kokoh, tapi dia tetap cantik dan tak kehilangan sisi keibuan untuk putrinya.
Ending novel ini manis sekali. Tetap menonjolkan Evan sebagai pria idaman para wanita.
Yeah, dan akhirnya aku memutuskan memberi 2,2 dari 5 bintang untuk Promises, Promises.

Tulisan ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos