Pernah merasa seperti
ini?
Kamu seperti ingin
mengungkapkan sesuatu, tetapi nggak ada suara yang keluar.
Atau,
Semua tampak sangat
jelas, namun kamu bingung gimana menjelaskannya.
Sebentar, rasanya mudah
sekali mengatakannya. Tapi, kamu merasa ini konyol, ini nggak mungkin, atau lebih
tepatnya nggak mau. Benar-benar nggak mau sampai-sampai kamu harus membohongi
dirimu sendiri kalau kamu nggak bisa mengungkapkan atau menjelaskan semua yang
ada di hatimu.
Rasanya menohok. Sedikit
nggak nyaman, dan pingin banget ngeluarin hati kamu sendiri trus di cuci di
mesin cuci biar bersih, biar nggak ada apapun yang memenuhinya.
Arg,
Serius, saat seperti itu
kayak ngelihat jalan gelap yang dulu pernah kita lalu dan kita berhasil keluar
dari keadaan tersebut. Tapi, sayang sekarang kita balik lagi ke tempat itu.
Kita tahu jalan keluarnya, tapi kita juga tahu apa yang akan kita rasakan saat
menapakan kaki kita di sana.
Aku nggak siap? Serius,
aku perlu rambu-rambu U-Turn tepat di
sampingku.
Hah, aku ingin lari dari
apapun yang ada di depanku, yang sebenarnya aku sadari tapi nggak ingin aku
akui. Aku nggak ingin apapun yang menyangkut bla..bla..bla itu terbuka jelas di
mataku.
Tidak, ini konyol. Iya,
ini terlalu konyol!!!
Tuhan, terima kasih telah
memberiku roller coaster yang membuatku pening. Yah, aku mulai benci dengan
keadaan ini. Keadaan yang harus kuakui karena aku pantang membohongi diriku
sendiri.
Membohongi diri sendiri. Hohohoho…
membohongi orang lain tentang apa isi hati kita masih bisa dimaafkan, tapi
membohongi diri sendiri berarti membuat sebuah rasa sesak menjadi dua kali
lipat lebih menyiksa. Percayalah, aku benci mengakuinya meski hanya untuk
diriku sendiri.
Kenapa harus kamu? Banyak
pria di depanku, kenapa harus kamu? Ini bulshit!
Maybe, ini yang aku harapkan. Hatiku
sedang mengalami error sampai-sampai bisa memunculkan namamu di sini, di
hatiku.
Shit!!!
No comments:
Post a Comment