Monday, June 20, 2016

[Review] I NEED YOU – Yoana Dianika



Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Young Adult, Seri Love Cycle
Terbit : 2015
Tebal : viii + 320 hlm
ISBN : 979 – 979 – 780 – 5
Harga : Rp. 55.000
“Mungkin, hidup itu pada dasarnya seperti permainan catur. Kalau sejak awal langkah yang diambil bagus, ke belakang pastinya juga akan mulus – walaupun terkadang menghadapi rintangan di tengah permainan.” – hlm. 145

Amalia – Amal – dia sangat tahu, hatinya teramat kosong setelah teman masa kecilnya pindah ke Jakarta tanpa berpamitan padanya.
Hingga, tiba-tiba saja, seseorang hadir di hadapannya lagi. Hati Amal bergetar, dia Ivanov –Ivan – temannya yang dulu. Sekarang, dia lebih tinggi dan lebih tampan.
Persahabatan itu berlanjut, masih terasa sama mengasyikannya seperti dulu. Namun, semua berubah saat Izz muncul. Ada sesuatu yang terjadi pada Ivan, sesuatu yang ditimbulkan dari kemunculan Izz.
“Manusia hanya selalu berkomentar pada apa yang terlihat di luar. Mereka tidak tahu, betapa menderitanya aku jika berada di samping Ivan. Aku takut mengharapkan Ivan.” – Amalia – hlm. 104

Amal tidak menyukai perasaan ini, karena Amal menyadari seperti apa posisi Ivan di hatinya. Tapi, dia tak bisa mencegah apapun yang terjadi pada Ivan dan Izz. Amal berusaha menutup perasaannya, namun dia tetap saja merasa sakit.
Dan, waktu membawa Amal bertemu band pujaannya – The Dusk. Seperti sebuah keberuntungan, Amal bisa berada begitu dekat dengan Sev – vokalis The Dusk. Bahkan, Amal bisa mengikuti audisi untuk menggantikan gitaris The Dusk yang keluar dari band.Yang  tidak Amal ketahui, ada sesuatu yang membuat dia begitu mudah dekat dengan The Dusk, sesuatu dari masa lalu yang belum usai.
Lalu, apakah Amal bisa menerima hubungan Ivan dan Izz? Dan, bagaimana reaksi Amal saat tahu hubungan dia dengan salah satu personil The Dusk di masa lalu?
“Yang harus kamu lakukan Amal, saat sulit, hiduplah dengan tegar – dengan begitu kamu akan menjadi kuat.” – Sev – hlm. 273

I Need You, seri kedua dari Love Cycle. Bercerita tentang Amal yang merasa kehilangan sahabatnya. Bisa dibilang, yang terjadi pada Amal bukan sesuatu yang langka. Dan, itulah rumitnya bersahabat dengan lawan jenis. Hanya beberapa orang yang bisa mempertahankan persahabatan itu tetap pada posisinya. Dan aku termasuk yang bisa mempertahankan posisi itu tanpa terganggu dengan rasa cinta. Meskipun, salah satunya tetap hengkang walaupun masalahnya bukan karena ada cinta di antara persahabatan. *Nah, malah curcol*
Aku suka cara bercerita Yoana Dianika, ringan, mengalir, dan membuat kecanduan hingga sulit untuk berhenti membacanya.
Karakter Amal yang mandiri, pemberani, dan energik membuat pembaca ikut bersemangat. Namun, meski Amal terlihat kuat, tetap saja dia menangis saat patah hati, manusiawi sekali.
Nama Amal aku pikir cowok saat pertama membaca novel ini. Karena aku punya saudara bernama Amal, dan dia cowok. Harusnya, Penulis menyebut Amalia diawal cerita. Jadi, pembaca nggak salah tangkap.
Sedangkan Ivan, aku merasa dia itu raja PHP. Dengan santainya dia memperlakukan Amal bagitu manis, seperti memberinya harapan lebih. Tapi, diam-diam dia menyukai Izz. Kalau dia memang sahabat yang baik, dia harusnya tahu posisinya. Kalau dia memang menyukai Izz, harusnya dia bilang pada Amal, minimal dia tak lagi memperlakukan Amal seperti itu.
Aku malah suka karakter Dhamar, teman satu klub catur Amal. Meski dia satu tingkat di bawah Amal, namun damar itu dewasa, bijak, dan pintar. Sosok sahabat yang baik itu sepertinya seperti Dhamar ini. Tak perlu bersikap manis dan perhatian berlebihan, cukup ada disaat susah dan senang, juga mau memberi masukan dan nasihat untuk kebaikan sahabatnya.
Peraturan tidak tertulis dalam bersahabat dengan lawan jenis adalah, jangan sampai bersikap kelewat batas. Perhatian dan sikap yang terlalu manis malah akan memancing rasa lebih untuk sang cewek. Karena, pada dasarnya cewek itu gampang terbawa perasaan. Jadi, hati-hatilah bersikap. Sedangkan untuk yang cewek, jangan gampang ge’er. Kalau tidak, kamu akan membuat persahabatan itu berantakan.
The Dusk, sejak awal aku sudah menebak siapa sebenarnya Sev itu. Dan, aku benar!
Dalam novel ini, ada beberapa part yang mengajak kita kembali ke masa kecil Amal. Di mana dia memiliki teman yang mempunyai panggilan Bos. Bos ini selalu ingin menang, sok kuat, dan suka sekali membuat Amal kesal.
Ngomongin tentang Sev, aku merasa bagian dia sangat kurang. Padahal, kalau melihat sinopsisnya, Sev ini bagian penting dalam cerita. Aku cukup penasaran dengan tokoh ini. Andaikan penulis mau mengeksplor lebih, Sev pasti lebih menarik dari Ivan. Sebenarnya, aku memang nggak suka sama Ivan sih. Aku lebih suka pada Dhamar.
Aku semakin tertarik dengan novel ini karena setting kota tempat Amal tinggal, Ponorogo Jawa Timur. Sebuah kota yang letaknya lumayan dekat dengan kota tempatku tinggal. Dan kota Ponorogo lumayan sering aku singgahi karena belakangan muncul tempat-tempat menarik yang wajib dieksplor.
Mulanya, aku kecewa kenapa Penulis tidak mengeksplor lebih Ponorogo. Ternyata, di bagian belakang, penulis mulai menyebutkan ciri khas kota ini, mulai dari tradisi Grebek Suro dan Reog Ponorogo.
Menurutku, penyelesaian novel ini sangat bagus, tidak bisa ditebak, dan cukup mengejutkan meskipun aku tidak terkejut. Dan, endingnya menuntut pembaca untuk berpikir sendiri bagaiman akhir Amalia.
Rating novel ini 4,3 dari 5 bintang. Yap, aku suka novel ini.

No comments:

Post a Comment