Penulis : Rainbow Rowell
Penerjemah : Sofi Damayanti
Penerbit : Phoenix Publishing House (Ufuk)
Genre : Romance
Kategori : Young Adult, Terjemahan
Terbit : November 2013
Tebal : 422 hlm
ISBN : 978 – 602 – 7689 – 49 – 7
Harga : 59.900
Pernahkah kau ingin
tampak tak terlihat? Tidak diperhatikan sekelilingmu, maksudku. Dan, itulah
yang sangat diinginkan Eleanor.
“Tidak setiap orang memiliki kehidupan sepertimu, kau tahu,
atau keluargamu. Dalam hidupmu, banyak hal terjadi karena adanya alasan.
Orang-orang masuk akal. Tapi itu bukan hidupku. Tidak ada sesuatu dalam hidupku
yang masuk akal…” –
Eleanor – hlm. 139
Sayangnya, fisik yang dia
punya membuat Eleanor tampak begitu menonjol. Tubuh cukup besarnya, rambut kriting
merahnya, juga pakaiannya. Sepertinya, apapun yang berada di tubuhnya adalah
kekonyolan, kira-kira itulah penilaian semua orang, termasuk Park, cowok yang
duduk sendirian di kursi nomor dua dari belakang di dalam bus sekolah. Park
yang berdoa dalam hati, agar anak baru itu – Eleanor – tidak akan
menghampirinya untuk duduk di sebelahnya.
Suara olok-olokan untuk
Eleanor membuat Park tak tega. Dia memilih bergeser ke dekat jendela dan
memberikan kursi di sampingnya untuk Eleanor. Tak ada kata-kata setelah itu. Tapi,
kebiasaan Eleanor yang tampak ikut membaca comic yang dibaca Park, membuat
cowok berparas Asia ini menaruh simpati. Diam-diam dia selalu meminjamkan comic
pada Eleanor. Bahkan, dia dengan senang hati merekamkan beberapa musik
untuknya.
“Tidak ada alasan kita untuk berhenti
mencintai satu sama lain. Dan ada semua alasan
untuk berpikir kita tidak untuk berhenti mencintai.” – Park – hlm. 308
Perlahan mereka mulai
dekat. Park awalnya tak ingin semua orang tahu si ‘Merah Besar’ – julukan
Eleanor – adalah kekasihnya. Tapi, Park
adalah pria sejati. Semakin lama dia semakin tidak tahan dengan kata-kata
cemoohan teman-temannya.
Park mulai tak peduli
dengan apapun yang dikenakan Eleanor. Cewek itu tetap saja sangat mempesona di
matanya. Apalagi saat Park tahu seperti apa kehidupan Eleanor, seperti apa
keadaan keluarga Eleanor, dia merasa selalu ingin melindungi dan berada di
dekatnya.
Eleanor, dia gadis yang
kuat, yang berusaha tidak mengeluh untuk sekedar keluar dari kungkungan rumah
Ayah tirinya yang kejam.
“Aku hanya tidak bisa percaya bahwa
hidup telah memberi kepada kita satu
sama lain, dan kemudian mengambilnya kembali.” – Park – hlm. 396
Eleanor and Park, novel terjemahan yang punya cerita cukup seru. Apalagi
disaat interaksi Eleanor dan Park. Sayang sekali, terjemahannya benar-benar
merusak ceritanya. Benar-benar kacau.
Aku dibuat pusing dengan
beberapa dialog. Ini siapa yang bicara? Eleanor, kah? Atau Park, kah? Beberapa
kalimatnya juga seperti diterjemahkan dengan google translate saja. Tampak
begitu rancu.
Tapi, aku masih bisa
menangkap karakter masing-masing tokohnya. Eleanor, diciptakan untuk menjadi
gadis yang kuat. Dia bisa menerima hidupnya, dengan segala kekacauan
keluarganya. Oh, demi Tuhan, jangan pernah membayangkan hidup menjadi Eleanor,
pasti sangat-sangat tidak mudah, dan menyakitkan.
Dia yang harus menghadapi
ayah tirinya yang kejam, masih harus menghadapi teman-temannya yang begitu
jahat dengannya. Tapi, Tuhan tak pernah membiarkan makhluk ciptaan-Nya berjuang
sendirian. Tuhan mengirimkan Park. Eleanor seperti menemukan setetes air di
tengah gurun yang luas.
Berbeda dengan Eleanor,
Park mempunyai keluarga yang sempurna, orang tua yang saling mencintai, dan
rumah yang nyaman. Meskipun Park agak membenci wajah Asianya yang membuat dia
berbeda.
Park tipe pria sejati.
Yah, dia diajarkan seperti itu sejak kecil oleh orang tuanya. Dia bukan cowok
yang mudah mencela seseorang dengan mulutnya, meskipun di awal pertemuannya
dengan Eleanor, dia juga ikut-ikutan mencelanya meskipun secara tidak langsung.
Tapi, aku selalu suka
kata-kata Park untuk Eleanor. Aku juga menyukai Ibu Park, Ayah Park, juga
suasana rumah Park yang nyaman di dalam kesederhanaan.
Novel ini memang
diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga. Namun, penulis membuat dua versi,
satu dari sudut pandang Eleanor, dan berikutnya dari sudut pandang Park. Jadi,
seperti apa perasaan mereka, kita bisa tahu secara gamblang.
Endingnya, seperti
menggantung. Apakah novel ini ada sekuelnya? Ah, atau penulis hanya ingin
pembaca mengarang sendiri akhir berikutnya?
Ratingnya 2,9 dari 5
bintang. Andaikan terjemahannya lebih baik, mungkin akan jadi 4 dari 5 bintang.
Jika minat, Booklaza ready novel ini. Kondisi Second 90% bagus. Cek Ig booklaza
ReplyDeleteEleanor, menurutku gadis yang tidak berlebihan. Kalau di pasangkan dengan Park aku rasa mereka bisa jadi pasangan yang menarik. Aku malah jadi tertarik pengin baca bukunya, walaupun tadi kamu bilang kualitas terjemahannya buruk -,-
ReplyDeleteTerjemahan nya bener-bener ngejatohin:(
ReplyDelete