Penulis : Jenny Han
Penerjemah : Airen Kusumawardani
Penerbit : Penerbit Spring
Genre : Romance
Kategori : Young Adult, Family Drama,
Terjemahan
Terbit : September 2015
Tebal : 356 hlm
ISBN : 978 – 602 – 71505 – 3 – 9
Harga : Rp. 77.000
Setiap manusia mengharapkan
bisa mendapatkan balasan cinta dari orang yang dicintai, selalu menjadi yang
pertama, dan hanya satu-satunya. Itu juga harapan Lara Jean Song Covey pada kisah
cintanya dengan Peter Kavinsky.
Tapi, Lara Jean tidak
yakin bahwa dia hanya satu-satunya untuk Peter. Masih ada Genevieve – mantan
kekasih Peter. Bukannya dulu Genevieve-lah yang menjadi alasan Peter mau
berpura-pura menjadi kekasihnya? Itu sudah menggambarkan seperti apa cinta
Peter untuk Genevieve.
“Aku pantas mendapatkan lebih dari
itu, kau tahu? Aku pantas… aku pantas jadi cewek nomor satu bagi seseorang.” – Lara Jean – hlm. 256
Di tengah segala
prasangka Lara Jean pada Peter, sebuah kejutan datang dari seseorang di masa
lalu Lara Jean. Seorang cowok yang juga pernah mampir di hatinya, John Ambrose
McClaren.
Cowok ini mengirimi Lara
Jean surat. Bisa dibilang, ini surat balasan dari surat Lara Jean tempo waktu
dulu. Surat cinta Lara Jean yang disimpan di kotak topi, lalu tiba-tiba saja
menghilang, dan ternyata surat itu sampai kepada orang yang seharusnya menerima
surat tersebut. Yap, surat cinta itu akhirnya sampai pada John.
“Suatu hari nanti, tidak lama lagi,
kau akan berada di dunia luas. Dan kau akan punya pilihan yang sangat banyak
sampai-sampai kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan dengan semua pilihan
itu. Semua orang akan jatuh cinta padamu, karena kau sangat cantik dan sangat
menawan. Lalu kau akan mengenang kembali masa SMA sebagai titik yang sangat
kecil.” – Lara Jean
– hlm. 195
Bermula dari surat itu,
Lara Jean dan John menjadi sahabat pena. Kemudian, pesta kapsul waktu membawa
John kembali ke hadapan Lara Jean sebagai teman lagi, seperti dulu saat John
belum pindah rumah.
Kehadiran John di tengah
hubungan Peter dan Lara Jean yang mulai retak, membuat posisi Peter dan Lara
Jean seimbang. Lara Jean seperti punya cara untuk membuat Peter merasakan apa
yang dia rasakan.
“Apa ego seorang cowok memang sesuatu
yang sangat rapuh dan mudah hancur? Sepertinya begitu.” – Lara Jean – hlm. 166
Tapi, apakah hubungan
Lara Jean dan Peter hanya sampai di sini? Mungkinkah Peter memang belum bisa
berpisah dari Genevieve? Atau, Lara Jean malah kembali jatuh cinta pada John
yang sangat mempesona?
“Dengar, kalau dua orang memang berjodoh, mereka akan
menemukan jalan untuk bisa bersama.” – Lara Jean – hlm. 138
PS. I Still Love You, adalah novel lanjutan dari To All The Boys I’ve LovedBefore.
Jika di TATBILF kita akan
disuguhi kisah cinta Lara Jean yang terasa seperti cinta sendiri. Di novel
kelanjutannya ini, kita akan merasakan sensasi persaingan tak seimbang antara
Lara Jean dan Genevieve.
Kok, nggak seimbang? Karena Lara Jean ini meskipun cemburu berat sama Gen, dia
tetap saja berpura baik-baik saja di depan Peter. Dia juga nggak berani
menyerang balik Gen. Padahal, nama Lara Jean sudah dibuat hancur dengan
beredarnya video kemesraan Lara Jean dan Peter di pemadian air panas – Lara
Jean tetap saja memendam segala kekesalannya. Aku dibuat geregetan banget sama
Lara Jean.
Memang, sih, Lara Jean
itu bisa dibilang cewek kalem. Dia tak tahu caranya membalas seseorang yang
sudah menyakitinya dengan cara yang sama menyakitkannya. Untuk melindungi diri
sendiri saja, Lara Jean itu nggak mampu. Bayangin, deh, gimana merananya Lara
Jean gara-gara Genevieve yang penuh akal licik itu.
“Kau tidak mungkin bisa melindungi
dirimu sendiri dari patah hati, Lara Jean. Itu bagian dari hidup.” – Ayah Lara Jean – hlm. 275
Peter sebagai kekasih
Lara Jean juga nggak bisa tegas pada keputusannya. Harusnya, kalau dia sudah
memilih Lara Jean, apapun yang terjadi pada hidup Genevieve sudah bukan
urusannya lagi. Mungkin, karena Peter terlalu baik kali, ya. Jadi, dia tetap
saja nggak bisa meninggalkan Genevieve yang sedang terpuruk.
Nah, munculnya John Ambrose
McClaren ini makin bikin runyam. Jelas, dong Peter cemburu. Secara, Peter tahu
betul dulu Lara Jean pernah jatuh cinta pada John.
“Semua terasa seolah akan berlangsung
selamanya, tapi sebenarnya tidak. Cinta bisa pergi atau orang-orang bisa pergi,
bahkan tanpa bermaksud untuk pergi. Tidak ada yang dijamin tidak akan berubah.” –Margot – hlm. 35
Di novel ini ada sebuah
permainan yang dimainkan oleh Lara Jean, Peter, Genevieve, John, Chris, dan
Trevor. Dulu, mereka sering memainkannya. Dulu, saat mereka masih menjadi
sahabat baik.
Permainan itu bernama Assasins. Nanti, pemenangnya berhak
mengajukan permintaan apapun pada pihak yang kalah. Dan, Lara Jean yang dulu
tak pernah menang, bertekat harus menang. Permainan ini bikin cerita makin
seru.
Banyak hal yang bisa kita
temukan di novel ini. Tidak hanya kisah percintaan. Tapi juga tentang
persahabatan dan tentang sebuah hubungan keluarga yang tak sempurna, namun
terasa begitu sempurna.
Yang sudah membaca Novel
seri pertamanya pasti tahu, Ibu Lara Jean sudah meninggal. Tapi, mereka tetap
saja baik-baik saja – sangat baik-baik saja, malahan. Ayah mereka berusaha
menjadi orang tua yang bisa membuat ketiga putrinya bahagia. Dan, hubungan tiga
gadis Song – Margot, Lara Jean dan Kitty benar-benar tampak begitu akrab,
begitu hangat, dan tentu saja mereka begitu saling menyayangi.
Banyak adegan yang
menunjukan kedekatan mereka. Di antaranya, Lara Jean dengan sepenuh hati membuatkan Scrapbook dan syal
untuk Margot sebagai hadiah Natal. Lara Jean juga sering membuatkan Kitty kue
kesukaannya. Bahkan, Lara Jean membantu Kitty untuk mendapatkan anak anjing
sebagai hadiah ulang tahunnya dari sang ayah.
Dari mereka, kita bisa
belajar bahwa ketidaksempurnaan tetap akan sempurna jika kita menjalaninya
dengan sepenuh hati dan diterima dengan ikhlas.
Novel ini juga
memperingatkan kita tentang hubungan sepasang kekasih. Zaman sekarang, gaya
pacaran sudah terlalu kebablasan. Dengan membaca novel ini, semoga kita semakin
tahu batas-batas hubungan asmara, sekaligus berhati-hati untuk tidak melakukan
kesalahan, terutama buat kaum cewek.
“Cowok akan selalu menjadi cowok,
tapi cewek harus selalu berhati-hati – tentang tubuh kami, tentang masa depan
kami, tentang cara orang lain menilai kami.” –Lara Jean – hlm. 73
Di novel ini, aku suka
dengan karakter Kitty. Adik Lara Jean ini memang baru berumur sembilan tahun –
mau sepuluh tahun. Tapi, cara berpikirnya sudah seperti orang dewasa.
Terkadang, Kitty tampak sebaya dengan Lara Jean, dalam cara berpikir maksudku.
Kitty sangat menyukai Peter,
sama seperti Kitty sangat menyukai Josh – mantan kekasih Margot sekaligus
tetangga mereka. Dia jadi pihak pembela Peter saat Lara Jean mulai dekat dengan
John.
Lucunya lagi, saat Kitty
berniat menjodohkan ayah mereka dengan Ms. Rothschild – seorang janda sekaligus
tetangga mereka. Ada saja akalnya untuk mewujudkan niatnya itu. Aku sampai
geleng-geleng dengan tingkah Kitty. Childish
tapi manis dan gemesin, deh.
Di novel ini ada tokoh
bernama Stromy. Dia punya pengalaman cinta bak sebuah novel roman. Kita bisa
belajar tentang hubungan pria dan wanita darinya. Stromy ini meskipun sudah
tua, dia tetap berjiwa muda.
Endingnya boleh juga.
Tapi aku kok merasa masih kurang, ya? Masih mau nambah lagi. Masih berharap
Jenny Han bikin kelanjutan novel ini. Kan, ada beberapa tokohnya yang belum
ketemu jodoh, atau kisah cinta mereka terasa belum menemukan jawabannya.
Lagi-lagi aku sangat
setuju dengan pemilihan cover novelnya. Nggak perlu repot-repot bikin baru,
pakai yang sama dengan cover novel aslinya malah bikin novel ini tambah keren.
Baiklah, sekarang
ratingnya. 4,4 dari 5 bintang untuk novel ini.
Oh iya, ada Good News
dari Penerbit Spring, lho. Sebentar lagi Penerbit Spring bakal menerbitkan
novel baru. Judulnya "Attachments
by Rainbow Rowell”. Nggak sabar ketemu karya Rainbow
Rowell. Kamu juga, kan?
Jangan sampai lupa untuk ikutan GIVEAWAY Berhadiah 2 Novel PS. I Still Love You disini
Apa Peter masih suka sama mantannya sih? Seberapa besar rasa sukanya ketimbang sama Lara??
ReplyDeleteAku jadi lebih tertarik dengan hubungan Song bersaudara juga dengan ayahnya. Interaksi mereka sepertinya menyenangkan sekali yaa...
ReplyDeleteNovel yang juga mengangkat hubungan keluarga itu selalu membuat hati hangat. :)
terkadang saat kita sudah punya dambaan hati yang baru,dia yang dulu pernah ada di hati kita mungkin akan datang kembali,itu adalah ujian untuk hubungan baru kita,tergantungng seberapa kuat kita mempertahankan hubungan kita saat itu karna jika kita tidak cukup kuat,apa yang kita jalani saat ini bisa saja jadi hancur,aku harap lara jean dan peter tetap saling percaya walau banyak cobaan untuk memisahkan mereka berdua.
ReplyDeleteKittyyyy. Dari awal saya penasaran sama Kitty yang disebut-sebut sikapnya udah dewasa meski masih kecil. Lebih penasaran lagi sama Ayah Lara Jean dan sikapnya pada anak-anaknya, dia harus jadi Ayah sekaligus Ibu bagi Margot, Lara Jean, dan Kitty. Selalu terharu sama cerita yang menonjolkan hubungan seorang Ayah dengan anaknya.
ReplyDeleteaaaaaakk penasaran sama cerita lengkapnya saat Lara Jean yang dipermalukan dengan diedarkan videonya di pemandian air panas ituuuuuu..
ReplyDeleteTokohnya banyak juga ya? Pasti rumit nih hubungan Jean-Peter, secara masa lalu datang lagi.
ReplyDeleteDari semua riview ini si Kitty paling banyak yg suka. Karakternya mirip Rafael di seri Audy 21 yah? Duh, emang karakter kayak si 'Kitty' ini emang paling gemesin di sebuah novel, walaupun cuma jadi pemeran pembantu sih hihi
ReplyDeleteMasa lalu emang sulit dilupain, apalagi kalo dia tiba-tiba datang disaat kita sudah lupain dia.. #berabe
ReplyDeleteBerharap sih Lara ttep ama Peter :D
Masa lalu yaa masa lalu aja, cukup untuk dikenang^^
Oh y, suka banget sama model covernya, ccok aja ghitu dgn karakter Lara Jean, pdahal Aku belum baca novelnya >.<
Aish, baca reviewnya aja aku udah gregatan sama si peter. paling gemes liat cowok yg masih merespon berlebihan sama sang mantan. -__-
ReplyDeletethanks reviewnya ^^
suka banget sama quote ini: “Cowok akan selalu menjadi cowok, tapi cewek harus selalu berhati-hati – tentang tubuh kami, tentang masa depan kami, tentang cara orang lain menilai kami.” –Lara Jean – hlm. 73
ReplyDeleteaku setuju banget dengan kalimat itu. bener sih gaya pacaran anak zaman sekarang suka kebablasan dan sering melibatkan fisik. meski Indonesia termasuk budaya timur, tapi gak menampik udah masuk budaya ala kebarat2an gitu. agak miris sih -_-
anyway, aku penasaran sama Kitty. kok bisa sih dia keliatan dewasa gitu? apa sebabnya? jadi pengin baca sendiri biar tau :D
Aku suka dengan penggambaran fisik Genevieve xD Rambutnya pirang, pasti cantik. Kupikir John bakal dibiarin tenggelam, menghilang begitu aja tanpa diungkit-ungkit, tapi ternyata dia muncul lagi. Dan, sampai sekarang, aku masih ngefans alis jatuh cinta sama peter >_<
ReplyDeleteSalut banget dengan keluarga Lara Jean, walaupun ibunya sudah tidak ada, tapi itu tdk membuat keharmonisan keluarga mereka berkurang. Aku juga kagum dgn ayah Lara Jean yg merupakan sosok ayah yg sangat baik untuk ketiga putrinya dan berusaha untuk membuat ke tiga putrinya bahagia. Ditambah lagi sosok kitty yg menggemaskan, pokoknya aku penasaran banget deh sama novel ini dan sdh tdk sabar tuk membacanya.
ReplyDeleteEntah kenapa, setelah membaca review ini aku mengira jika ceritanya seperti film thailand, hehe. Itu, menurutku. Secara keseluruhan, aku suka. Review nggak spoiler, dan tetep bikin penasaran. Sepertinya aku nggak salah kalau memasukkan novel ini ke wishlistku, hehe
ReplyDeleteCewek yang butuh perlindungan dan cowok yang susah menentukan kepastian. Benar-benar cinta yang melelahkan. Tapi keliatannya dikit banget ya penjelasan tentang John. Siapa sih John? >.< Apa Lara Jean beneran cinta sama John atau sekadar suka aja? Berharap banget Lara Jean tetap sama Peter. Mereka manis bangettt
ReplyDeleteKeluarganya Lara Jean juga menarik. Jenny Han beneran rinci banget kayaknya nentuin tokoh" di novel ini.
Aku penasaran sama kata 'gak seimbang' di review mbak. Jadi makin pengen baca ^^
Suka banget sama kalimat yang ini :
ReplyDelete“Aku pantas mendapatkan lebih dari itu, kau tahu? Aku pantas… aku pantas jadi cewek nomor satu bagi seseorang.” – Lara Jean – hlm. 256
Ga akan ada cewek yang mau ga jadi nomor satu bagi seseorang, karena semua orang punya hak untuk itu.
selain John, tokoh yang juga bikin aku penasaran adalah Stormy. siapakah Stormy ini? dari resensi terasa misterius sekali. baru di sini tahu kalau Stormy itu punya pengalaman cinta seperti di novel roman. tapi tetep tergelitik untuk mengetahui apa peran dia di sini? tadinya nggak nyangka kalau ini nama seorang tokoh haha. tapi dari host blog sebelumnya banyak yang nyantumin quote Stormy di resensinya tentang nggak bisa mencintai orang yang sama bersamaan dengan kadar yang sama, dan itu terasa benar. maksudnya, sangat realistis bagi si pembaca.
ReplyDeletesoal Lara-Peter itu justru ngingetin sama kasus pribadi. tapi aku tetap mendukung sikap Lara dengan tetap berbuat baik meski dia "rugi" banyak. Gene semacam tokoh licik di sini, Lara jadi korban, dan Peter jadi tokoh dongoknya haha. seru nih, mainin emosi. kemudian dihangatkan dengan kekeluargaan dari Song Covey family.
semoga bisa jodoh sama buku ini :)
tokoh Kitty di novel ini bisa jadi kelemahan tapi juga bisa jadi kekurangan lho. maksudku Kitty itu kan masih 9 tahun, masih di bawah 12 tahun untuk dikatakan beranjak remaja bahkan punya pola pikir ala orang dewasa. agaknya terasa tidak relevan jika pemikiran Kitty bisa sebaya seperti Lara bahkan Margot. kalau menurutku mungkin lebih baik Kitty tetap saja pada sosoknya yang imut dan polos. atau ini mungkin karena si penulis sendiri tidak terlalu menyelami karakter Kitty sehingga pemikiran dewasanya juga ikut tertuang pada diri Kitty? uhmmm, I dont know. just wondering. ^^
ReplyDeleteDari novel pertama, tokoh Kitty memang dibuat lucu, menggemaskan, dan tidak terduga. Karena pas novel yang pertama, dugaan saya siapa orang mengirimkan semua surat Lara Jean memang Kitty, tapi mengingat dia masih kecil rasanya sedikit mustahil, jadi dugaan itu beralih ke Ayah Lara Jean.
ReplyDeleteWah ... Aku masih ngefans sama Lara Jean nih dan makin ngefans. Aku salut dia gadis yang tangguh sebenere menurutku dan tidak mau membuat masalah. Dia seorang gadis yang butuh pegangan dan sandaran juga.
ReplyDeleteUntuk review agak panjang sih tapi bikin ketagihan bacanya karena hubungan Lara Jean, keluarga dan juga Peter termasuk teman-temannya dibahas secara detail dan akurat. Aku juga baru tahu kalau ibu Lara Jean sudah meninggal.
Apalagi kakak juga memberikan amanat dan pesan dari novel tersebut. Jadi, tambah kereen dan tertarik banget sama novel ini.
Semangat terus ya kak untuk reviewnya.
Quotes paling aku suka :
“Cowok akan selalu menjadi cowok, tapi cewek harus selalu berhati-hati – tentang tubuh kami, tentang masa depan kami, tentang cara orang lain menilai kami.” –Lara Jean – hlm. 73
Akhirnya segera terjawab juga rasa penasaran terhadap kelanjutan kisah Lara di To All The Boys I've Loved Before. Perilisan buku P.S.I Still Love You ini bagaikan air di padang gurun. Bisa menghapuskan rasa dahaga orang-orang yang sudah penasaran. Membaca reviewnya juga rasanya bakal banyak tambahan cerita yang bakal membuat novel ini makin 'surprise'.
ReplyDeleteApalagi covernya juga tidak mengalami perubahan dgn versi aslinya.
Terima kasih Spring.:)
Ohh, jadi yang menyebarkan video skandalnya Lara Jean adalah Gen? Peter tau nggak mbak soal hal ini? Kalau tau, kok dia masih bisa bersikap baik yaa? Kasian banget deh sama Lara Jean, udah menanggung malu tapi nggak tau mesti berbuat apa. *gemes sama Gen*
ReplyDeletePenasaran juga sama permainan asasins. Kangen sama interaksi keluarga Covey dengan 3 orang anak perempuan yang saling mendukung :)
Aku sebenernya agak sedikit ga suka sih kalau hubungan cinta retak gara-gara orang ketiga. Pertama, karena nanti kalau dia mau balik lagi ke pacar nya, gimana sama si orang ketiga ini? Kedua karena yah, orang ketiga itu ngeganggu dan malah bikin runyam suasana. Tapi, ga mungkin kan sebuah hubungan berjalan baik-baik saja sampai akhir nanti, pasti ada aja hambatan. Nah, kaya si Peter dan Lara Jean ini. Karena aku udah baca TATBILB nya, aku makin penasaran apa sih sebenarnya yang membuat Peter cinta mati banget sama itu Genevieve. Toh menurutku lebih baik Lara Jean yang memang baik kemana-mana. Dan permainan Assasins. Pliss ka, aku makin jadi penasaran :(
ReplyDeletewah wah wah~
ReplyDeleteada nama-nama baru yang disebut yang baru saya temukan di review ini. MAKIN PENASARAN DONG GIMANA KELANJUTAN BUKU PERTAMANYA! /digeplak karena kepslok jebol/ Kayanya harapan saya melihat Josh-Margot balikan akan sedikit kemungkinannya ya? /lalu pundung dan numbuhin jamur di pojok kamar/ Pingin lihat mereka kembali bersama nih. Biar nggak cuma Lara-Peter aja yang bahagia :(