Penulis : Ilana Tan, Ika Natassa,
aliaZalea, dkk
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Metropop
Tebal : 232 hlm
Terbit : April 2013
ISBN : 978 – 979 – 22 – 9471 – 2
Harga : Rp. 40.000
Cinta, selalu banyak rasa dan selalu penuh warna. Hadir di setiap lembar kehidupan manusia. Dan cinta tak pernah mati sampai kiamat tiba. Karena itu, cinta punya banyak kisah, dari perpisahan, pertemuan, penghianatan, sampai yang paling menyesakkan.
Autumn
One More, sebuah kumpulan cerpen Metropop yang ditulis oleh pengarang
berkaliber aliaZalea, Ilana Tan dan Ika Natassa. Juga para editor-editor ngetop yang selama ini ikut ambil bagian dalam mensukseskan sebuah novel. Mereka berkumpul, bercerita tentang cinta dalam cerpen metropop yang manis, pahit dan menyenangkan.
Hem, mendengar nama besar mereka,
jelas aku minat banget buat mengambil 1 eksempler untuk dinikmati.
Berawal
dari ketertarikan itu, aku menghambiskan beberapa mingguku yang padat dengan
aktifitas kerja dan menulisku. Dan aku menemukan banyak kisah cinta dari yang
klise sampai bombastic di setiap lembarannya. Ending yang bisa ditebak dan
ending yang memukau jadi bagian akhir yang menarik. Juga, tokoh-tokoh yang
bikin ngiler sampai pingin meluk, semua ada di sini.
So, selamat
menikmati ulasan dariku!
Be Careful What You Wish For (aliaZalea)
Persis
ciri khas aliaZalea. Tokoh cowoknya pasti mempesona. Tema yang diambil juga
lagi jadi fenomena, yaitu men-stalker
cowok yang sedang ditaksir lewat media sosial.
Ceritanya
mengalir. Pastilah, aliaZalea gitu! Diksinya enak. Jelas banget! Endingnya,
selalu happy ending.
Tapi,
aku punya pendapat, mbak satu ini kayaknya cocok nulis novel aja. Bikin cerpen
begini terkesan membuatnya sedikit ditekan. Ada beberapa rasa yang hambar, dan
kurang greget.
Rating : 2,3 dari 5 bintang
Thirty Something (Anastasia Aemilia)
Oke, ceritanya memang klise.
Tentang persahabatan yang masing-masing di antara mereka memendam perasaan satu
sama lain. Tapi..tapi…cerita yang dibangun benar-benar membuat aku terhipnotis
hingga akhir. Dan lagi, kenapa endingnya semenohok itu, sih? Kenapa kadang
cinta bisa sekejam itu?
Rating : 2,8 dari 5 bintang
Stuck With You (Christian Juzwar)
Cerita yang berawal
gara-gara lift sering ngadat dan bikin tokoh utama bertemu dua cowok yang
berbeda karakter. Di sana dia mulai melirik seorang cowok jutek, namun akhirnya
dia malah deket dengan cowok yang ramah. Siapa sangka si cowok jutek sebenarnya
jatuh cinta juga dengannya. Dan, dengan cara yang berbeda, si cowok jutek
memberikan perhatiannya pada si tokoh utama.
Okelah, lagi-lagi tipikal
cerita klise. But, masih oke, kok!
Takaran romantisnya pas dan dapet banget.
Rating : 2,5 dari 5 bintang
Jack Daniel’s vs Orange Juice (Herriska Adiati)
Ini tentang kisah
persahabatan para cowok. Di sini, dihadirkan bagaimana kehidupan cowok dalam
pergaulan dan bagaimana cara berfikir cowok tentang pencarian pelabuhan hati.
Pelabuhan hati di sini bukan sekedar bikin jatuh cinta dan pacaran, namun lebih
ke jenjang pernikahan.
Lalu, mulailah
konfliknya. Si tokoh yang nyoba naksir anak Pak Haji mulai berubah. Tapi, cinta
kadang memang kejam. Dia harus kecewa setelah berusaha menjadi lebih baik. Dan,
itulah makna yang ingin di sampaikan.
“Cewek juga menginginkan cowok
baik-baik buat jadi suaminya, apalagi anak Pak Haji dan Bu Hajjah.” Hlm. 69
Rasanya, aku ingin banget
para cowok di luar sana baca cerita ini. Biar mereka nggak egois, mencari cewek
baik-baik untuk mereka nikahi. Tapi, mereka sendiri belum tentu bisa jadi orang
baik-baik untuk para gadis baik-baik itu.
Ada satu kutipan yang
nohok banget buat cewek.
“Gue heran, kenapa cewek suka banget
ngasih pilihan-pilihan nggak masuk akal. Pilih lembur atau nge-date? Pilih dia tau rokok? Lha, buat bayar nge-date di restoran pakai duit apa kalau nggak pakai honor lembur? Dan kenapa cewek suka merendahkan diri ke
harga sebelas ribu sebungkus? Cowok waras tentu saja pilih yang lebih
berharga.” Hlm. 62
Rating : 3,5 dari 5 bintang
Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku (Hetih Rusli)
Ini tentang kisah cinta
yang posesif, cenderung psikopat karena sebuah trauma masa lalu. Agak ngeri
sekaligus tersentuh. Begitukah cinta yang benar-benar dibangun dengan luar
biasa besar? Begitukah akhirnya jika cinta terlalu diharapkan oleh seorang
cowok yang pernah terluka?
Rating : 1,7 dari 5 bintang
Critical Eleven (Ika Natassa)
Ini pertama kali aku baca
karya Ika Natassa. Sejak dulu penasaran sama cara berceritanya. Dan, wao..dia
emang berkelas!
Sejak awal aku udah
disuguhi berbagai tulisan penuh makna. Sampai aku bingung, nanti yang mau aku
kutip yang mana, ya?
Ceritanya sangat
mengalir, dengan penokohan yang nggak terlalu menonjol namun memikat. Latar
belakang cowoknya juga keren. Dan, endingnya
juga oke banget.
Kutipan yang oke.
“Mungkin karena itu aku suka bandara.
Airport is the least aimless place in the world. Everything about the airport
is destination. Semua yang pergi ke bandara harus punya tujuan. Bahkan tujuan
itu tercantum jelas di sebuah kertas. Boarding pass. Setiap memegang boarding pass itu, aku merasa hidupku punya tujuan,
walau tujuannya hanya berupa tiga huruf. CGK, SIN, ORD, TTE, HKG, LGA, EWR,
NRT.” Hlm. 86
Rating : 4,3 dari 5 bintang
Autumn Once More (Ilana Tan)
Oke, aku jujur saja.
Autumn One More adalah salah satu cerpen yang membuat aku kecewa. Untuk novelnya cukup
menariklah, namun nggak untuk side story-nya.
Huft, terlalu biasa dengan konflik dan jalan cerita yang luar biasa sederhana.
Rating : 1 dari 5 bintang
Her Footprints on His Heart (Lea Agustina Citra)
Kalimat
pembukanya sudah membuatku suka. Latar belakang pekerjaannya pun menjadi bagian
yang menarik. Dan, apa yang ingin disampaikannya pun sangat manis. Ini tentang
bagaimana cara kita menyikapi konflik pasangan, di mana masa lalu pasangan kita
tiba-tiba muncul dengan sangat mempesona. Dan, kita tahu, pasangat kita “dulu”
begitu mencintainya.
Dari
cerita ini, kita disadarkan, jangan selalu menanggap masa lalu jadi bagian yang
mengancam. Itu belum tentu. Rasa percaya harusnya menjadi senjata untuk terus
mempertahankan hubungan cinta itu, seperti Rendy yang dengan caranya sendiri
mampu meyakinkan Aliana kalau dialah satu-satunya penghuni hatinya, saat ini
dan selama-lamanya. Oh, so sweet!
Rating : 2,4 dari 5 bintang
Love is a Verb (Melia Kusumadewi)
Waktu
tahu apa yang bikin konfliknya lahir, aku cuma geleng-geleng kepala. Ada ya
cewek begitu cemburuannya. Cuma gara-gara cowoknya ngelike posting instagram cewek lain dia bisa sekesel itu. Waktu
teleponnya nggak ditanggapi dengan baik karena si cowok lagi rapat, dia bisa
sengamuk itu. Dasar, cewek gila!
Aku
juga cewek, dan aku ngerasa ‘kalau’ beneran ada cewek kayak gitu, oh God, dia
adalah cewek yang lebih mengerikan dari pada nenek sihir!
Tapi,
di sini aku suka sama pembawaan cowoknya. Dia asli tenang banget ngadepin si
cewek. Dan, cara penyelesaiannya juga mulus.
Rating : 2,4 dari 5 bintang
Perkara Bulu Mata (Nia Addenson)
Cerita yang dihadirkan
Nia Addenson mengingatkanku pada sahabat-sahabatku. Kita juga berempat, dua
cewek dan dua cowok. Persis dengan tokoh-tokoh di cerita ini. Dan, konfliknya
kayak nyindir banget, bikin aku ngakak di setiap bagian cerita. (Ehm, yang punya konflik bukan aku, ya. Catet!)
Ini tentang seorang cewek di antara empat sekawan itu. Dia mulai naksir salah satu sobatnya gara-gara bulu mata. Setelah itu konflik mulai memuncak dengan adegan-adegan yang bikin terkejut. Dan, endingnya pun bikin terkejut pula. Hem, bulu mata aja bisa bikin cerita semenarik ini ya? Salut!
Ini tentang seorang cewek di antara empat sekawan itu. Dia mulai naksir salah satu sobatnya gara-gara bulu mata. Setelah itu konflik mulai memuncak dengan adegan-adegan yang bikin terkejut. Dan, endingnya pun bikin terkejut pula. Hem, bulu mata aja bisa bikin cerita semenarik ini ya? Salut!
“Aneh, bagaimana bisa seseorang yang
sudah tahunan yang kita kenal, hampir tiap hari bertatapan wajah dengan kita, tiba-tiba berubah menjadi sosok baru yang
bikin bergetar? Kenapa sekarang? Kenapa nggak setahun lalu, atau bahkan ketika
aku pertama kali kenal dengannya?” Hlm. 174
“Naksir-naksiran di antara sahabat
itu tricky banget soalnya. Kayak nyoba salto di jembatan yang rapuh.” Hlm. 182
Rating : 3,7 dari 5 bintang
The Unexpected Surprise (Nina Andiana)
Untuk
yang ini ceritanya beda. Bukan tentang kisah cinta roman. Tapi, kisah cinta
antara ibu dan anak. Ceritanya seperti mengingatkan semua anak di muka bumi,
kalau apapun yang dikatakan ibumu adalah bukti kasih sayangnya.
Manis,
sih. Tapi, konfliknya agak garing.
Rating 1,7 dari 5 bintang
Senja yang Sempurna (Rosi L. Simamora)
Baiklah,
aku harus jujur, untuk cerita yang ini aku nggak bisa cerita banyak, karena
dengan jahatnya aku men’skip’nya
setelah membacanya kurang lebih 2 halaman. Hehehe… Alasanya simpel, aku nggak
suka sama diksi yang digunakannya. Karena, hampir seluruh kalimat yang
digunakan puitis abis. Dan, itu asli bukan seleraku.
Rating : 0,5 dari 5 bintang
Cinta 2 x 24 Jam (Sandy Tan)
Jika mencari sebuah
cerita yang tak bisa ditebak, kamu harus baca cerita yang satu ini. Dan rasa dari
cerita ini benar-benar kayak minum kopi dengan lambung nggak sehat. Kenapa?
Saat kamu mencicipi bagian awalnya, rasanya benar-benar nagih, bikin mau lagi
dan lagi. Tapi, di akhir cerita kita akan dibuat terkejut karena rasa
menyakitkan di lambung. Namun, dalam cerita ini, hatiku yang sakit.
“Oh, God! Kenapa harus
seperti itu! Kenapa!” Nggak rela pokoknya! Sandy Tan asli, tega banget!
Satu lagi, aku nggak
nyangka kalau cerita ini dikisahkan oleh si dia yang bukan manusia. Siapa dia?
Baca sendiri saja!
Rating : 4,5 dari 5 bintang
Rating keseluruhan dari buku ini 2,5 dari 5 bintang
Tulisan ini diikutsertakan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014 dan #ResensiPilihan @Gramedia
Memang harus begitu ending-nya, Dian. Thanks untuk bintangnya. ^_^
ReplyDeleteSandy Tan : Hahahaha... sama2 Kakak
ReplyDelete