Penulis : Dahlian
Penerbit : Gagasmedia
Tebal : vi + 354 hlm
Terbit : 2011 (Cetakan Pertama)
Genre : Metropop
ISBN : 979 – 780 – 486 – 0
Harga : Rp. 48.000
Waktu boleh membawa masa
lalu menjadi semu. Tapi, namanya semu, berarti tak benar-benar hilang, lenyap
begitu saja.
Kamu ingat siklus musim?
Waktu selalu membawa hujan kembali, waktu pula membawa hujan pergi. Masa lalu
juga begitu. Waktu akan membawanya pergi, waktu juga membawanya kembali.
Fiona merasakannya. Merasakan
siklus waktu membawa kembali kenangan masa lalu. Dia datang, sebenarnya bukan
untuk menyemai luka lagi. Tapi, untuk menyambung cinta yang terputus karena keegoisan
pria muda yang tak terlalu matang menatap dunia.
Evan, dialah masa lalu
Fiona. Dia muncul kembali setelah tiga belas tahun berlalu. Namun, hati Fiona
terlalu sakit untuk mengakui kalau dia masih memiliki perasaan pada pria yang
ternyata, sekarang lebih mempesona dari pada dahulu.
Fiona dan Evan
dipertemukan dalam sebuah proyek. Evan membeli sebuah rumah untuk dirinya
sendiri karena sebentar lagi dia akan bercerai dengan istrinya, Bianca. Dia
ingin merenovasi rumah tersebut. Dan, dengan sangat kebetulan, ternyata
desainer interiornya adalah Fiona.
Disinilah waktu tidak
hanya membawa kenangan Fiona lagi. Dia juga berperan sangat baik untuk
menumbuhkan cinta di kedua hati. Bahkan, menjawab semua teka-teki yang coba
disebunyikan Fiona dari Evan tentang siapa Kejora – Putri kesayangan Fiona –
sebenarnya. Dan, dia juga berhasil memecahkan segala kesalahpahamannya tentang
pria ini di pikiran Fiona
Tapi, ada Bianca yang tak rela melepas Evan. Bianca
adalah artis terkenal yang pamornya mulai redup. Dia terlalu takut kehilangan
kehidupan mewahnya. Maka, sebisa mungkin, dia ingin mencengkram Evan di
sisinya. Karena Evan selalu bisa memberikan apapun yang dia mau.
Promises, Promises, ini novel Dahlian pertama yang aku baca. Meskipun bukan
novel pertama Dahlian yang aku beli. Aku tertarik dengan novel ini karena ada
yang bilang, novel ini mirip dengan novel Dirty Little Secret karya aliaZalea.
Apakah novel ini sama?
Jawabanku tidak.
Oke, memang punya tema
yang sama. Tentang masa lalu, hamil di luar nikah, bertemu kembali, dan
berusaha menghindari. Namun, dua novel ini diceritakan dengan cara yang
berbeda, dan tentu dengan taste yang
jauuuhhh berbeda.
Jana, tokoh cewek di
novel Dirty Little Secret juga mommy yang tangguh dan sangat baik untuk putra
kembarnya. Begitu juga Fiona, dia tak kalah tangguh dari Jana. Tapi,
ketangguhan Jana lebih tereskplor dengan baik. Interaksi Jana dengan
putra-putranya juga membuat cerita makin krispy. Fiona dan Kejora tergambar
sangat dekat. Peran Kejora juga terasa, namun kurang kental jika dibandingkan
dengan DLS.
Berbeda dengan karakter
cowoknya. Ben, tokoh cowok DLS adalah cowok bad
boy yang hot banget. Sedangkan Evan di Promises, Promises adalah cowok
baik-baik yang selalu ada buat Fiona. Keduanya sama-sama kaya raya. Namun, Ben masih
single saat bertemu lagi dengan Jana. Sedangkan, Evan sedang menghadapi
perceraiannya.
Konflik dalam DLS
didominasi konflik batin Jana dan usaha Ben merebut cinta Jana lagi. Dan,
Promises, Promises nggak cuma menampilkan konflik batin Fiona dan usaha Evan
merebut cinta Fiona lagi, tapi ada Bianca yang mencoba merebut Evan kembali. Ah
lagi, persamaan kedua novel ini adalah, tokoh cowok sama-sama harus dipanggil
Om sama anak mereka.
DLS diceritakan dari
sudut pandang Jana. Jelas, emosi Jana mampu dirasakan dengan baik oleh pembaca.
Sedangkan Promises, Promises diceritakan dari sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang seperti ini, mampu membuat kita lebih mengenal semua karakter. Dan bagusnya, Dahlian tak selalu asyik menceritakan satu karakter, tapi dia berusaha untuk adil. Bisa dibilang, fungsi pemilihan sudut pandang orang ketiga bisa dilaksanakan dengan baik. Sayangnya, narasi terkadang sangat panjang, seperti diulang-ulang, dan efeknya
menimbulkan boring. Untungnya, cerita
yang diangkat tetap membuat penasaran.
Cover Promises, Promises tampak
sangat feminim, namun kokoh dan indah. Menggambarkan karakter Fiona yang
meskipun kokoh, tapi dia tetap cantik dan tak kehilangan sisi keibuan untuk
putrinya.
Ending novel ini manis sekali. Tetap menonjolkan Evan sebagai pria idaman para wanita.
Yeah, dan akhirnya aku
memutuskan memberi 2,2 dari 5 bintang untuk Promises, Promises.
Tulisan ini diikutkan dalam Indonesian Romance Reading Challenge 2014
No comments:
Post a Comment