Tuesday, August 11, 2015

Resensi – AKU TAHU KAMU HANTU "Kisah dibalik tembok sekolah"



Penulis : Eve Shi
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Horror, Thriller, Romance
Kategori : Young Adult, Family Drama, Bullying
Terbit : 2013
Tebal : iii + 269 hlm
ISBN : 979 – 780 – 652 – 9
Harga : Rp. 39.000
“Nggak usah nonton film horror juga kita tahu, muka makhluk halus nggak ada yang cakep. Gila banget kalau gue mesti tunggu kuntilanak atau apa pun itu di kamar mandi sekolah menunjukkan mukanya. Gimana kalau tulang hidungnya bolong? Pipinya sobek sampai kelihatan gigi? Atau kulit mukanya terkelupas? – Olivia – hlm. 32

Olivia – Liv –  mendapatkan kemampuan melihat makhluk lain setelah berulang tahun ke tujuh belas. Baginya, ini bukan kado yang patut dia syukuri, ini mimpi buruk.
Awalnya, saat dia menyadari sosok putih berambut panjang di kamar mandi sekolah, Liv menganggap itu hanya salah lihat, tak nyata, hanya halusinasi. Seperti saat melihat Chandra, anak tetangganya. Liv merasa aneh saja, kenapa anak itu bisa jalan-jalan sendirian di jalan, padahal saat itu sudah malam. Chandra melihat ke arah Liv, namun Liv tidak tahu, bahwa yang dilihatnya bukan Chandra seperti biasanya, itu hantu Chandra.
Namun, saat dia melihat Frans, temannya yang hilang dan belum ditemukan, Liv menyadari bahwa Frans sudah meninggal, dan ada sesuatu yang terjadi padanya, sampai-sampai arwah Frans tidak bisa keluar dari area sekolah. Untuk Frans, Liv tidak bisa tinggal diam, dia akan membantu Frans untuk menguak apa yang sebenarnya terjadi padanya. Liv yakin, ada sesuatu yang tak beres.
Mereka sudah meninggal, nggak bisa melukai kita. Kitalah yang bisa mempengaruhi kondisi mereka. Berdoa bagi mereka, memelihara tempat istirahat mereka.” – Olivia – hlm. 193

Hidup Liv makin kacau saat dia harus menghadapi beberapa temannya yang mencoba menjatuhkannya karena mereka tahu, Liv menyukai salah satu Terrific Trio – tiga cowok populer di sekolahnya.
Belum lagi masalah Daniel yang menjauh setelah Liv menceritakan bahwa dia melihat Frans, dan mengatakan Frans dibunuh. Kemudian, Terrific Trio yang mencoba membuatnya ketakutan. Juga masalah Saras, cewek yang mengalami bullying di sekolah.
“Berbuat kekeliruan dan ingin dimaafkan, itu lumrah. Tapi apa guna pemberian maaf? Agar bisa mengulangi kekeliruan itu lagi, atau sekedar menyamankan perasaan?” – hlm. 174

Mampukah Liv menguak kasus Frans? Kenapa Daniel tiba-tiba menjauh? Benarkah hanya karena takut dengan kemampuan Liv? Dan, siapa sebenarnya Terrific Trio? Benarkah sifat mereka sama baiknya dengan reputasi mereka di muka umum?

Aku Tahu Kamu Hantu, novel bergenre Horror yang emang disetting bernuansa horror, bukan bertokoh hantu namun nggak ada ngeri-ngeriannya kayak beberapa novel yang aku baca. Sebenarnya, aku ini penakut. Baca novel ini aja aku nggak berani malam-malam. Paling pol sebelum magrib, abis itu ganti baca novel lain.
Liv yang terganggu sekali dengan kemampuannya, aku bisa memahami perasaannya, karena dulu, aku pernah hampir punya kemampuan seperti itu. Alhamdulillah, bukan langsung bisa lihat, tapi aku bisa merasakannya. Namun, karena aku nggak mau, jadi kemampuan itu meluruh dengan sendirinya.
Aku suka cara berceritanya Eve Shi. Makanya, aku berani-beraniin baca novel ini. Padahal, beberapa rumor tentang novel ini bikin merinding.
Dulu, pas novel ini baru terbit, ada yang cerita saat baca novel ini ada yang ngetokin jendela, kayak yang dialami Liv sama Chandra. Trus, ada yang anaknya ngelihat sesuatu, dll. Nah lho, jiper deh aku. Cuma, penasaran aja, sih. Akhirnya setelah beberapa hari kelar juga bacanya.
Konfliknya juga nggak melulu tentang hantu dan pemecahan kasus pembunuhan saja. Ada konflik keluarga Liv yang orang tuanya bercerai, kemudian mamanya menikah lagi. Ada juga kisah bullying di sekolah, juga masalah kenakalan remaja lainnya. Ah, dan nggak ketinggalan konflik cinta juga.
Aku suka karakter Liv yang berani banget. Secara, dia anak klub karate, pasti nyalinya nggak perlu ditanya. Cara menghadapi konflik keluarganya pun aku suka.
Penyelesaiannya juga cukup masuk akal, memang beberapa ada yang nggak, tapi kalau balik lagi – ingat – novel ini novel horror, beberapa kejadian janggal tetap masuk akal, kayak pisau yang tiba-tiba terbang dan mendarat melukai penjahatnya. Ini, malah bikin lebih masuk akal. Karena kalau Liv bisa melawan sendirian tanpa bantuan, itu terlalu khayal.
Ending-nya bisa dibilang ngasih kejutan. Aku suka itu, karena sejak seperempat bagian, aku sudah bisa nebak siapa pelaku pembunuhan Frans. Tapi, fakta lain di ending, tak terpikirkan kalau ternyata seperti itu.
Rating 3,3 dari 5 bintang

2 comments:

  1. Minat? Booklaza punya 1 pcs buat kamu order

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos