Penulis : Astrid Zeng
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Amore
Terbit : 2014
Tebal : 248 halaman
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1121 – 0
Harga : Rp. 54.000
Eirwen sangat tahu,
Fabian masuk dalam jenis cowok seperti apa. Dia semakin yakin dengan
pemikirannya itu karena sejak pertama kali mereka bertemu, Fabian sudah
memperlihatkan siapa dirinya sebenarnya.
Fabian cukup menyesal
dengan tindakannya yang gegabah saat pertama kali menilai Eirwen. Karena
itulah, sekarang dia harus berusaha keras menaklukan hati model cantik itu.
Sayang sekali, Eirwen bukan jenis cewek yang sering kali mampu ditaklukan
Fabian. Eirwen punya kekuatan untuk menolak pesona Fabian.
Kira-kira, dengan cara
apa Fabian mampu mendapatkan hati Eirwen? Dan, mampukah Fabian membuktikan pada
semua orang bahwa dia tak se-playboy yang orang-orang kira?
“Pasti ada satu atau dua wanita
dengan kualifikasi pas untukku. Dan aku akan membuktikan pada mereka bahwa aku
juga bisa serius dengan satu wanita.” – Fabian – hlm. 90
Terpikat Sang Playboy, setelah Cindy and the Playboy Prince, novel ini juga
mengangkat tentang kisah cinta cowok playboy. Dan, Fabian lebih dua kali lipat
berjiwa playboy dari pada Patrick.
Kali ini aku menebak,
penulis menggunakan tema Putri Salju, karena beberapa kali apel muncul diceritanya.
Tapi, aku nggak ingat, Putri Salju hobi makan kayak Eirwen. Rasanya, taste
Putri Saljunya sangat kurang.
Novel ini sudah seru dari
awal. Berkat karakter Eirwen yang childish, tapi berjiwa tak mudah luluh oleh
romantisme gombal para playboy, membuat aku beberapa kali tertawa membayangkan
beberapa adegannya. Aku suka saat Fabian kesal dikerjain Eirwen. Dan, aku harus
senyum kalau Eirwen sudah menyerah hanya karena makanan – tapi saat itu aku
bisa maklum melihat seperti apa Eirwen disiksa oleh aturan diet mamanya.
Fabian yang punya tabiat
emosional, kadang tampak frustasi dengan polah Eirwen. Tapi, dia cukup cerdik
juga. Trik memberi buket ayam goreng untuk Eirwen harus diacungi jempol. Kalau
Patrick tak terasa playboynya, kali ini Fabian cukup menampilkan sisi jiwa petualangnya.
Aku membaca novel Cindy
and the Playboy Prince dan Terpikat sang Playboy secara beruntun. Sehingga, aku
seperti menemukan kepingan-kepingan pazzel dari cerita seri yang lalu, termasuk
diseri sebelumnya, Sleepaholic Jatuh Cinta, Suami Sempurna untuk Tatiana, dan
Bella and the Beast.
Bahkan, di dalam
seri-seri ini, kita akan menemukan setting tempat dimana waktu dan dalam
peristiwa yang sama, namun mempunyai situasi dari sudut pandang yang berbeda.
Ini lebih menarik daripada novel-novel yang dibuat seri dengan tokoh yang
berkaitan namun tak mempunyai hubungan keterkaitan sedalam seri novel Astrid
Zeng ini.
Mungkin kalimat di atas
sulit dicerna saking panjangnya. Aku akan berikan contoh. Dalam novel Cindy and
the Playboy Prince, Cindy dan Patrick berbaikan di malam sebelum pernikahan Tecla
dan Phillip. Nah, saat itu dalam novel Terpikat Sang Playboy, Fabian melamar
Eiwen saat pagi hari sebelum pernikahan Tecla dan Phillip. Dan, masih sangat
banyak hal-hal seperti itu dalam keempat novel Astrid Zeng ini.
Yang jelas, aku salut
sekali sama Astrid Zeng karena bisa dengan sangat cermat membuat
keterkaitan-keterkaitan itu terjadi. Dia seperti membuat lima novel secara
bersamaan. Apakah di novelnya yang terbaru, “Pengantin Pengganti”, juga akan
seperti itu?
Itu tadi sanjunganku
untuk Astrid Zeng. Tapi, aku punya kritik juga. Saking serunya kejar-kejaran
antara Eirwen dan Fabian, lama-lama aku bosan juga. Dan, penulis agak sedikit
terlambat untuk mengganti situasi di antara mereka.
Oh iya, aku curiga,
Astrid Zeng ini penggemar berat film Spongebob karena beberapa karakternya
punya nama tokoh film kartun itu. Ada Patrick, Gerry dan Sandy.
Endingnya cukup mirip dengan
Cindy and the Playboy Prince, sebuah kejutan yang sangat manis. Yang ini sepertinya lebih glamor
dibanding kejutan milik Patrick.
Rating 2,6 dari 5 bintang
Saya belum baca yang ini mah. Baru yg pengantin pengganti saja
ReplyDelete