Thursday, March 17, 2016

[Review] TERPIKAT SANG PLAYBOY “Rayuan Ulung Casanova”



Penulis : Astrid Zeng
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Amore
Terbit : 2014
Tebal : 248 halaman
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1121 – 0
Harga : Rp. 54.000
Eirwen sangat tahu, Fabian masuk dalam jenis cowok seperti apa. Dia semakin yakin dengan pemikirannya itu karena sejak pertama kali mereka bertemu, Fabian sudah memperlihatkan siapa dirinya sebenarnya.
Fabian cukup menyesal dengan tindakannya yang gegabah saat pertama kali menilai Eirwen. Karena itulah, sekarang dia harus berusaha keras menaklukan hati model cantik itu. Sayang sekali, Eirwen bukan jenis cewek yang sering kali mampu ditaklukan Fabian. Eirwen punya kekuatan untuk menolak pesona Fabian.
Kira-kira, dengan cara apa Fabian mampu mendapatkan hati Eirwen? Dan, mampukah Fabian membuktikan pada semua orang bahwa dia tak se-playboy yang orang-orang kira?
“Pasti ada satu atau dua wanita dengan kualifikasi pas untukku. Dan aku akan membuktikan pada mereka bahwa aku juga bisa serius dengan satu wanita.” – Fabian – hlm. 90  

Terpikat Sang Playboy, setelah Cindy and the Playboy Prince, novel ini juga mengangkat tentang kisah cinta cowok playboy. Dan, Fabian lebih dua kali lipat berjiwa playboy dari pada Patrick.
Kali ini aku menebak, penulis menggunakan tema Putri Salju, karena beberapa kali apel muncul diceritanya. Tapi, aku nggak ingat, Putri Salju hobi makan kayak Eirwen. Rasanya, taste Putri Saljunya sangat kurang.
Novel ini sudah seru dari awal. Berkat karakter Eirwen yang childish, tapi berjiwa tak mudah luluh oleh romantisme gombal para playboy, membuat aku beberapa kali tertawa membayangkan beberapa adegannya. Aku suka saat Fabian kesal dikerjain Eirwen. Dan, aku harus senyum kalau Eirwen sudah menyerah hanya karena makanan – tapi saat itu aku bisa maklum melihat seperti apa Eirwen disiksa oleh aturan diet mamanya.
Fabian yang punya tabiat emosional, kadang tampak frustasi dengan polah Eirwen. Tapi, dia cukup cerdik juga. Trik memberi buket ayam goreng untuk Eirwen harus diacungi jempol. Kalau Patrick tak terasa playboynya, kali ini Fabian cukup menampilkan sisi jiwa petualangnya.
Aku membaca novel Cindy and the Playboy Prince dan Terpikat sang Playboy secara beruntun. Sehingga, aku seperti menemukan kepingan-kepingan pazzel dari cerita seri yang lalu, termasuk diseri sebelumnya, Sleepaholic Jatuh Cinta, Suami Sempurna untuk Tatiana, dan Bella and the Beast.
Bahkan, di dalam seri-seri ini, kita akan menemukan setting tempat dimana waktu dan dalam peristiwa yang sama, namun mempunyai situasi dari sudut pandang yang berbeda. Ini lebih menarik daripada novel-novel yang dibuat seri dengan tokoh yang berkaitan namun tak mempunyai hubungan keterkaitan sedalam seri novel Astrid Zeng ini.
Mungkin kalimat di atas sulit dicerna saking panjangnya. Aku akan berikan contoh. Dalam novel Cindy and the Playboy Prince, Cindy dan Patrick berbaikan di malam sebelum pernikahan Tecla dan Phillip. Nah, saat itu dalam novel Terpikat Sang Playboy, Fabian melamar Eiwen saat pagi hari sebelum pernikahan Tecla dan Phillip. Dan, masih sangat banyak hal-hal seperti itu dalam keempat novel Astrid Zeng ini.
Yang jelas, aku salut sekali sama Astrid Zeng karena bisa dengan sangat cermat membuat keterkaitan-keterkaitan itu terjadi. Dia seperti membuat lima novel secara bersamaan. Apakah di novelnya yang terbaru, “Pengantin Pengganti”, juga akan seperti itu?
Itu tadi sanjunganku untuk Astrid Zeng. Tapi, aku punya kritik juga. Saking serunya kejar-kejaran antara Eirwen dan Fabian, lama-lama aku bosan juga. Dan, penulis agak sedikit terlambat untuk mengganti situasi di antara mereka.
Oh iya, aku curiga, Astrid Zeng ini penggemar berat film Spongebob karena beberapa karakternya punya nama tokoh film kartun itu. Ada Patrick, Gerry dan Sandy.
Endingnya cukup mirip dengan Cindy and the Playboy Prince, sebuah kejutan yang  sangat manis. Yang ini sepertinya lebih glamor dibanding kejutan milik Patrick.
Rating 2,6 dari 5 bintang


1 comment:

  1. Saya belum baca yang ini mah. Baru yg pengantin pengganti saja

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos