Sunday, September 6, 2015

Resensi – UTUKKI : SAYAP PARA DEWA “Cinta yang menembus waktu”

Penulis : Clara Ng
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, Fantasy
Kategory : Young Adult, Mitologi, Dongeng
Terbit : Juli 2011
Tebal : 408 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 6983 – 3
Harga : Rp. 65.000

Siapa bilang cinta hanya dimiliki penghuni bumi? Cinta juga menyentuh hati para dewa-dewi di dunia atas. Namun, cinta yang tidak pada tempatnya bisa membuat sebuah bencana.
“Cinta… adalah kekuatan, kekuatan untuk berani untuk merelakannya pergi, walau itu menyakitkan. Cinta adalah…ketabahan, ketabahan untuk menerima hal-hal yang sangat sulit untuk diterima. Cinta… adalah keabadian, karena cinta itu adalah jantung, pemberi kehidupan.” – Dewa Ea – hlm. 172

Nannia adalah putri Dewa Anu dan Dewi Antu. Dia merupakan Utukki ke delapan dan Utukki yang memiliki fisik paling sempurna. Tujuh Utukki lainnya tercipta sebagai monster yang mengerikan. Meskipun Nannia memunyai fisik sempurna bak dewi, dia tetap saja monster.
Kemudian, Nannia jatuh cinta pada pendeta bernama Enka. Jelas saja cinta mereka ditentang kuat oleh Dewa Anu dan Dewi Antu. Keadaan semakin runyam karena Dewi Cinta dan Perang, Dewi Ishtar juga jatuh cinta pada Enka.
Lalu, Dewa Anu menuliskan takdir mereka.
“Hidup mereka terdiri atas pilihan-pilihan. Apa yang sudah dipilih langit selalu dapat ditulis ulang.” – hlm. 95

Beribu-ribu tahun kemudian, Nannia dan Enka bereinkarnasi menjadi Thomas dan Celia. Mereka bertemu dan jatuh cinta kembali. Namun, lagi-lagi mereka diuji. Dewi Ishtar masih menginginkan Enka. Dia berusaha memisahkan mereka berdua. Dengan bantuan Utukki dan Dewi Antu, Dewi Ishtar melakukan berbagai hal jahat untuk memisahkan mereka.
Mampukah Thomas dan Celia menyatukan cinta mereka yang sudah berkembang sejak beribu-ribu tahun yang lalu?
“Kau tahu apa yang dapat melemahkan serangan dewa kepada manusia? Cinta, adalah mata rantai yang terkuat.” – Dewi Antu – hlm. 81
 
Utukki, novel roman yang dipadukan dengan fantasi. Mengangkat tentang mitologi Babylonia, terasa seperti ide yang sangat segar.
Novel dibuka oleh Adam dan Naeva. Dilanjutkan cerita kebangkitan Dewi Ishtar yang dilakukan oleh Dewi Antu. Lalu, pertemuan Thomas dan Celia di sekolah.
Kita akan menemukan info sejarah mitologi Babylonia dari Adam dan Naeva yang kuliah di The Michigan State University. Meskipun Naeva merasa jenuh setiap kali Adam berceloteh tentang mitologi yang sedang dipelajarinya, perlahan Naeva mulai menikmati kuliah singkat Adam spesial untuknya.
Lalu, saat ada Thomas dan Celia kita akan disuguhi kisah remaja yang masih malu-malu. Sayangnya, sebelum mereka bisa semakin dekat, Dewi Ishtar datang dan menculik Celia ke dunia atas. Mulailah perjuangan cinta mereka benar-benar diuji.
Akan muncul banyak dewa di cerita ini, dari Dewa Ea sang dewa air dan kebijaksanaan, Dewa Anu, Dewa langit atau raja dunia atas, Dewa Antu, Marduk, juga Utukki. Para Dewa-Dewi itu tidak selamanya baik. Mereka punya nafsu dan bisa berbuat sangat jahat.
Ada beberapa hal di novel ini yang membuat aku kurang nyaman. Saat percakapan Nannia dan Enka, Nannia sering menggunakan bahasa ABG jaman sekarang, bahkan bahasa Inggris. Padahal, setting waktu  saat itu adalah beribu-ribu tahun sebelum masehi. Kalau novelnya memang berbahasa Inggris sih nggak masalah. Kalau Indonesia, ya Indonesia aja.
Aku juga menemukan Dewa Anu menggunakan bahasa Inggris. Rasanya, kurang pas saja jika di dunia dewa ada bahasa selain bahasa mereka sendiri. Lebih nyaman jika menggunakan bahasa Indonesia formal untuk Dewa Anu.
Aku merasa kehadiran Adam dan Naeva tak ada hubungannya dengan kisah ini. Mereka seperti moderator atau pemberi informasi tentang siapa tokoh-tokoh dalam novel ini. Maksudku, spesial tokoh yang lahir dari mitologi. Padahal, tanpa itupun, pembaca akan mengerti. Penulis cukup menambahkan informasi siapa mereka di dalam narasi.
Beberapa adegan kesannya tampak konyol. Tapi, namanya juga novel fantasi. Mungkin ini efek aku yang jarang baca novel fantasi.
Alurnya lumayan lambat. Diceritakan dengan alur waktu maju mundur tapi tidak terasa membingungkan. Namun, konfliknya terlalu berkutat dengan itu-itu saja sampai akhir, lumayan bikin boring.
Rating 1,4 dari 5 bintang.


1 comment:

  1. Minat sama novel ini? Mampir aja di Instagram Booklaza atau cek updatenya di http://booklazashop.blogspot.com/

    Novel ini bisa diorder. harga 43.000 | Kondisi Second mulus 1x baca

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos