Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, Family Drama
Kategori : Adult
Terbit : 2015
Tebal : 344 halaman
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1892 – 9
Harga : Rp. 79.000
Cinta itu sebenarnya
bukan pernyataan. Tapi, cinta adalah sebuah keputusan.
Aldebaran ‘Ale’ Risjad memutuskan
bahwa dia mencintai Tanya ‘Anya’ Laetitia Baskoro sejak pertama kali mereka
bertemu dalam penebangan Jakarta-Sydney. Sebuah keputusan yang disambut gembira
oleh Anya. Keputusan yang tak perlu lagi dipikirkan secara berkepanjangan
meskipun Anya tahu, hubungan mereka akan lebih banyak direntang oleh jarak.
“Berani menjalin hubungan berarti
berani menyerahkan sebagian kendali atas perasaan kita kepada orang lain. Menerima
fakta bahwa sebagian dari rasa kita ditentukan oleh orang yang menjadi pasangan
kita.” – Anya – hlm.
7
Anya mencinta Ale, semua
tahu itu. Dia tak pernah mempertanyakan waktu yang berjalan tanpa bisa mereka
lalui bersama-sama. Dia tak pernah menuntut perhatian yang kadang datang hanya
lewat ucap semata.
Tapi, semua terasa salah
saat Anya kehilangan bagian terpenting dalam hidupnya. Dia ingin Ale memeluknya
dan meredakan rasa bersalahnya. Namun, kalimat tak disengaja Ale membuyarkan
semua harapan Anya. Anya merasa tak lagi tahu siapa Ale. Dia mulai
mempertanyakan keputusannya untuk bersama Ale dulu.
“Nya, orang yang membuat kita paling
terluka biasanya adalah orang yang memegang kunci kesembuhan kita.” – Tara – hlm. 252
Baginya, ada yang salah
dengan keputusan itu. Ada sesuatu yang tidak diperhitungkannya dulu.
Masihkah Anya
menginginkan Ale sebagai suaminya? Atau, dia menyerah pada luka dan rasa kecewanya?
“Aku ingin pulang ke kamu yang dulu. Aku
ingin pulang ke Aldebaran Risjad yang telah aku pilih jadi suamiku. Aku ingin
pulang ke kita yang dulu.” – Anya – hlm.213
Citical Eleven, Novel Ika Natassa yang langsung jadi National Bestseller
sejak awal peluncuran. Hebat! Ini hanya terjadi pada penulis yang sudah
berkaliber di atas angin.
Harus aku akui, ide yang
dituangkannya benar-benar sangat menari. Tentang kehidupan sepasang suami istri
yang harus diguncang prahara setelah anak pertama mereka meninggal. Karena
sebuah ucapan tolol sang suami – Ale, si istri – Anya merasa sangat tersakiti.
Dan musim dingin dalam hubungan mereka terjadi.
Membaca novel ini, aku
merasa sangat ingin segera menuntaskan karena penasaran bagaimana cara penulis
menyelesaikan konfliknya. Bisa dibilang, aku suka hampir di semua bagian novel
ini. Hanya satu yang membuat aku bosan, narasinya. Kadang, aku merasa beberapa
bagian narasinya tidak perlu ada. Rasanya, seperti membaca sesuatu yang tidak
ada sangkut pautnya dengan isi cerita.
Karakter Ale menurutku
tipe cowok yang baik banget jadi suami. Ya, meskipun dia melakukan kesalahan
dalam satu kali ucapannya.
Dari Ale, para cewek
harusnya tahu bahwa cowok itu radar sensitifnya benar-benar sangat lemah.
Menurutku, Anya hanya ingin Ale meminta maaf atas ucapannya, dan mau masuk ke
kamar Aidan, anak mereka – hanya itu saja. Tapi, Ale tak akan tahu itu.
Anya sendiri lebih senang
berdiam diri. Dia tidak ingin mengatakan apa yang dia mau dari Ale. Egonya juga
cukup besar hingga terlalu susah melupakan sebuah kesalahan.
Aku selalu tersentuh jika
cerita sudah berbicara tentang Aidan dan Anya. Bagaimana Anya yang begitu
merana setiap harinya di kamar Aidan, yang masih membawa kaus kakinya setiap
saat di dalam tas-nya. Huft, syukurilah para ibu yang bisa memeluk anak-anak
mereka.
Endingnya, mantap banget.
Suka!
Rating 3,4 dari 5
bintang.
Wah aku udah punya bukunya tapi belum sempet aku baca. Emang saat awal rilis udah tertarik banget sama novel ini, tapi baru baca sekarang -_- Penasaran sebenarnya kata-kata apa yang membuat Anya sakit hati. cuus baca aja ya langsung wkwk . Reviewnya keren ^_^
ReplyDeleteAku suka baca buku ini walaupun gemez sama Anya yang menurutku agak berlebihan, hehe, pernah ku review juga di blog umimarfa.web.id, silahkan mampir :)
ReplyDeleteBelum pernah baca. Tapi awal mula kenal karya karyanya kak Ika Natassa itu ya lewat booming nya novel ini. Penasaran abis. Nice review bikin penasarannya jadi ++++ banget!
ReplyDeleteBener banget deh review ini >_< Novel ini benar-benar membuat penasaran gimana sih akhir dari kisah Ale dan Anya ini. FYI aja, Ale ini sulung dari keluarga Risjad loh jadi Harris masih sempat hadir di novel ini. Aku suka dengan bagaimana Ale yang care banget ke keponakannya, bagaimana Ale dan Harris menghabiskan waktu bersama yang saat itu berasa banget hubungan persaudaraan mereka. Bener-bener cowok idaman banget deh si Ale ini, walaupun dia sering ninggal istri begitu sih, heuheu. Oh ya, di novel ini kita bakal tahu bagaimana akhirnya kisah Keara dan Harris. Makin suka!
ReplyDeleteSaya udah punya buku ini tapi masih ada di timbunan buku yang belum terbaca... :D *dasar penimbun*. Buku ini juga yang memperkenalkan saya dengan sosok penulis. Jujur aja, saya selalu penasaran dengan semua review dari buku ini. Karena setiap review yang saya baca sebanding antara yang ngasih respon positif dan juga negatif. Dan saya benar-benar penasaran dengan kalimat yang terlontar dari mulut Ale. Ah, membaca review ini saya makin penasaran. Mungkin setelah baca ini, saya akan merobek segel buku ini dan segera membacanya... haha.
ReplyDeleteTerima kasih untuk reviewnya ^^