Thursday, November 20, 2014

Catatan Kecil - JANGAN PERNAH BERHENTI BERLARI

Kata ‘Lulus’, terkesan sebuah titik temu, titik akhir dari sebuah perjuangan. Namun, lulus–kelulusan–sebenarnya awal dari langkah baru untuk menapaki ujian baru.
Ya, kita bisa berbahagia saat kelulusan menyambut kita. Namun, apa gunanya kelulusan itu jika setelahnya kita malah tak melakukan apa-apa. Kalah, terlalu letih menapaki apa yang harusnya kembali kita perjuangkan untuk kelulusan yang baru.
Manusia hidup seperti seorang murid yang terus bersekolah. Dia mengalami ujian-ujian yang berakhir pada sebuah hasil–gagal atau menang. Kemudian, dia dituntut untuk menjalani ujian lanjutan, dan begitu seterusnya sampai dia tak lagi menjejak bumi.
Kelulusan, untuk sebagian besar terdengar sebagai berita gembira. Sama seperti kabar ulang tahun. Namun, jika mau menelaah, kedua kata tersebut sebenarnya sebuah alarm alam yang mengingatkan kita bahwa, kelulusan harusnya menjadi titik berikutnya untuk semakin giat meraih kesuksesan, dan ulang tahun mengingatkan kita bahwa umur kita semakin menipis, terpotong dari jatah waktu kita hidup di bumi.
Apakah kau akan mendiamkan saja? Membiarkan alarm itu berdenging tanpa guna?
Ya, kau tahu apa yang harus kau lakukan.
Saat seseorang lulus–makna semakin dewasa dan semakin paham akan dunia –semakin melekat pada seseorang.  Orang tersebut dianggap sudah matang. Banyak harapan yang tanpa sadar disematkan di bahunya. Semakin berat? Pasti! Tapi, itulah hidup.
Hidup seorang yang bernasib sukses sebenarnya sangat berat. Tapi, karena dia orang yang sukses, dia juga pasti mempunyai kemampuan yang handal. Maka, apa yang berat terlihat ringan di tangannya. Itu karena dia jadi orang yang selalu lulus dengan gemilang dalam ujiannya.
Haaah, rasanya sudah lama sekali kata lulus itu berlalu dari hidupku. Lulus sekolah, lulus kuliah. Sekarang, tinggal meluluskan berbagai hal yang harus aku perjuangkan untuk diluluskan. Berbagai hal yang konteksnya lebih luas, lulus dari cobaan hidup, lulus dalam memilih pasangan hidup, lulus dalam kesuksesan untuk sebuah kehidupan yang lebih baik.

Aku sedang berjuang sekarang, berjuang mendapatkan nilai memuaskan di depan Tuhan Yang Maha Esa. Ini lebih sulit dari pada ujian nasional, atau ujian CPNS. Dan hasilnya pun, masih sangat rahasia.
Rasanya, mengejar kelulusan itu melelahkan. Benarkah? Sama seperti yang aku bilang tadi, manusia hidup tak akan pernah lulus, kecuali dia sudah tak bisa bernapas lagi.
Lelah, kadang-kadang di sebuah sisi hidup ada kalanya kita menghela napas, dan berkata, “Kapan semua ini berakhir? Kapan aku jadi orang yang lulus dan menang? Kapan?
Bolehlah kita berhenti, menengadah pada langit biru, membayangkan kembali apa yang bisa kita dapat dari sebuah kelulusan gemilang? Kebahagiaan, senyum dari orang-orang yang menyayangi kita, rasa lega. Tekat baru untuk bangun pasti lahir kembali. Dan saat itu, saat yang tepat untuk memulai untuk berlari kembali.
Berjuang. Kesannya, manusia memang dituntut untuk terus berlari, mengejar apapun yang dia inginkan agar bisa terteriak, “AKU LULUS!!!”
Kau, lihatlah di depanmu! Garis finis sedang melambai padamu! Kau melihatnya? Di sana menunggu orang-orang yang berharap besar untukmu. Orang-orang yang membuka lebar pelukan mereka untuk memberimu sebuah pelukan hangat saat kau lulus.
Lulus, kelulusan, apapun itu, dia akhir dari sebuah perjuangan, dan awal dari perjuangan baru untuk kembali lulus. []

Tulisan ini diikutsertakan Keina Tralala First Birthday Giveaway

3 comments:

  1. Keren banget ,Kak, tulisannya :D Semakin memotivasi saya yang sedang berjuang untuk UN. Terima kasih Kak :)

    ReplyDelete
  2. lulus...kata ini adalah semangat untuk terus berjuang :)

    ReplyDelete
  3. Lajeng : Terima kasih. Ah,, senangnya tulisanku bisa sedikit ada manfaatnya :D

    Arga : Yap, benar banget, Mbak.

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos