Penerbit : Gagasmedia
Genre : Fiksi, Fiksi
Kategori : Young Adult, Friendship,
Bullying
Terbit : 2013
Tebal : viii + 278 hlm
ISBN : 979 – 780 – 648 – 0
Harga : Rp. 42.000
“Janganlah berjalan di depanku, aku tak’kan mengikutimu.
Janganlah berjalan di belakangku, aku tak’kan menunjukkan jalanmu. Berjalanlah
di sisiku, dan jadilah sahabatku” – Albert Camus
Katrissa, baginya terpilih menjadi
sahabat Aura adalah sebuah keberuntungan. Secara langsung, Katrissa akan
tertular kepopuleran Aura sebagai queen
bee di sekolahnya.
Berkat Aura, Katrissa mendapatkan
banyak sekali keistimewaan yang membuat iri siswa lainnya. Namun, mereka yang
hanya melihat dari luarnya, tidak akan tahu seperti apa isi hati Katrissa
sebenarnya.
Dia tidak bahagia dengan persahabatan
ini. Dia merasa, yang dia lakukan salah. Bukan begini yang disebut
persahabatan. Namun, Katrissa takut, sangat takut melawan Aura.
“Teman tidak saling melukai. Teman saling menghormati,
mencintai, menghargai. Hentikan sebelum terlambat. Tidak ada yang berhak hidup
dalam luka.” –Katrissa – hlm. 265
Kehadiran Priska di dalam lingkaran
persahabatan mereka, mengusik nurani Katrissa saat Aura dan Milani bersikap
sangat kejam pada gadis itu. Tapi, lagi-lagi Katrissa sangat ketakutan. Aura
bisa membuatnya bernasib sama dengan Priska.
Jadi, jalan mana yang akan dipilih
Katrissa, tetap diam dan membiarkan dadanya semakin penuh karena rasa bersalah,
atau mengikuti saran Langit, mencoba bicara dan berani membuka tabir yang
sebenarnya?
“Gosip, ejekan,
panggilan nama jelek, pengucilan bisa mengirimkan sahabatmu ke palung derita
paling dalam. Kita tak pernah menyadarinya. Dan saat sadar, kita telah
kehilangan sahabat kita, dan berteman dengan penyesalan.” – Katrissa – hlm. 265
Unfriend You,
sebuah novel yang aku yakin punya tujuan yang sangat mulia, cara yang cukup
manis untuk melakukan seruan “Stop
bullying”
Awalnya, aku menebak, si tokoh utama
adalah korban bullying. Namun, saat
membacanya, ternyata aku salah. Katrissa – mulanya – bukan korban, tapi pelaku.
Meskipun, dia melakukannya dengan berat hati. Dan, aku suka dengan pilihan
penulis.
Secara manusiawi, jika kita di posisi
Katrissa, mungkin kita akan memilih posisi aman. Namun, tanpa kita sadari,
memilih posisi aman berati kita secara tidak langsung sama saja mendukung aksi bullying.
Novel Unfriend You ini benar-benar
membuat pembacanya sadar untuk peduli pada segala hal bentuk bullying. Dan, aku sangat salut dengan
Mbak Dyah Rinni, sebuah inovasi keren, nih.
Untuk karakter, semua karakternya
cukup hidup. Meskipun, aku merasa karakter Langit kurang digalih. Dia lumayan
berpotensi membuat novel ini ada sisi manis jika penulis lebih menceritakan hubungan
di antara Katrissa dan Langit lebih detail lagi.
Dan, maaf aku harus jujur. Aku masih
merasa novel ini datar. Mungkin, karena kurang romantis. Konflik terus berputar
tentang bullying. Kurasa, novel ini kurang konflik lain yang bisa membuatnya
lebih semarak.
Untuk endingnya, bisa ditutup dengan
manis. Aku cukup puas, karena tebakanku salah. Aku pikir Jonas diam-diam
menyukai Katrissa, dan ada affair di antara mereka. Lalu, inilah yang menyulut
konflik utamanya. Ternyata, jalan ceritanya lumayan sedikit meleset dari
tebakanku.
Ratingnya 2,7 dari 5 bintang.
ReplyDeleteTulisan bagus kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini