Tulisan ini diikutsertakan dalam
Kuis Best Rival dari Naima Knisa
RIVAL, musuh dalam balutan makna yang positif.
Itulah pengertianku tentang rival.
Beberapa orang menganggap rival sebagai musuh
dalam selimut. Mereka berstatus sahabat, tapi mereka menginginkan apa yang kita
mau. Padahal, kalah dari sahabat terasa lebih menyesakkan dari pada kalah dari
orang lain, aku pernah mendengar kutipan itu. Benar atau tidak, silahkan tanya
pada diri sendiri.
Namun, tidak semua menganggap kekalahan dari
sahabat adalah sebuah pesakitan. Ada juga yang bahagia melihat dia mencapai apa
yang dia mau, lebih dari kita.
Mempunyai seorang rival membuat kita punya
semangat untuk lebih bekerja keras mencapai apa yang kita mau, sekaligus
belajar ikhlas untuk menerima kekalahan, tidak mudah jatuh pada sebuah
kekecewaan, dan tetap menjaga diri dari rasa iri hati. *Berat*
Tapi, apa yang kita lakukan saat kita menjadi
pemenang?
Ingat! Yang kita kalahkan adalah sahabat,
bukan musuh dalam artian yang sebenarnya.
Haruskan kita pongah? Sepertinya bukan hal yang
pantas, bukan?
Aku sendiri lebih senang memberinya semangat
untuk tidak menyerah dan mau kalah begitu saja denganku. Ini tidak seru! Dia
harus melawanku lagi! Buat kekalahan ini jadi pendorong untuk kedua belah
pihak. Ciptakan lagi sebuah konflik yang memacu adrenalin.
Ehm.. sebentar… konflik di sini bukan konflik
yang menuju kesesatan, tapi sebuah hal yang hebat. Dalam pelajaran, mungkin.
Atau, bisa jadi dalam hal mengejar kesuksesan hidup.
Tapi, tidak semua orang menggap rival adalah
musuh sebagai sahabat. Sepertinya, rival tetap saja bermakna musuh sebagai
musuh untuk mereka. Persaingan terbuka, cara-cara licik secara
sembunyi-sembunyi, bahkan saling menyakiti. Ini banyak terjadi.
Dan, mana yang sudah kamu lalui? Rival sebagai
sahabat? Atau Rival sebagai musuh?
Banyak novel yang berkisah dengan tema rival.
Salah satunya Novel terbaru Gagasmedia yang
berjudul Best Rival karya Naima Knisa. Novel ini merupakah salah satu pemenang
dalam kompetisi menulis SEVEN DEADLY SINS. (Baca sinopsisnya disini)
Jujur saja, aku tertarik dengan novel ini
karena tagline-nya Best Rival, Sahabat
Terbaik, Bisa jadi Musuh Terdekat. Benarkah? Yap, aku menemui hal semacam
itu di dunia nyata. Jadi, seperti apa jika di dunia fiksi? Apakah lebih seru?
Semoga aku berjodoh dengan novel ini.
Pengen ikutan juga ah. RIVAL, musuh di sisi kanan kiri
ReplyDeleteYap, ikut aja. Kali aja lagi beruntung dan menang :)
ReplyDelete