Penulis : Emma Chase
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Erotica Romance
Kategori : Adult, Terjemahan, Series
Terbit : 2014
Tebal : viii + 332 hlm
ISBN : 979 – 780 – 767 – 3
Harga : Rp. 63.000
Drew Evans, si i-Banker yang handal. Dia bukan tipe
cowok yang mudah jatuh cinta. Namun, akhir pekannya tak pernah tanpa wanita.
Drew menyukai hubungan singkat satu malam saja, karena dia tak menyukai
hubungan serius.
“Takdir? Please. Takdir iru dongeng Sweetheart. Bagian lain kisah itu juga omong kosong. Kehidupan nyata tidak
seperti itu.” – Drew Evans – hlm. 172
Tapi, itu sebelum Drew
bertemu Katherine Brooks. Wanita yang sejak pertama langsung menarik perhatian
Drew, sampai-sampai dia tak lagi menginginkan wanita manapun kecuali Kate.
Sayang sekali, Kate
Brooks bukan wanita sembarangan, juga bukan wanita murahan. Bahkan, Kate sudah
mempunyai seorang tunangan. Tunangan yang bagi Drew cuma pecundang belaka.
“Kate seperti kubus rubik. Terkadang,
benar-benar membuat frustasi hingga kau ingin melemparnya ke jendela. Tapi, kau
tidak melakukannya. Kau tidak bisa melakukannya. Kau tergoda untuk memainkannya
sampai berhasil menyelesaikannya.” – Drew Evans – hlm. 91
Drew ingin sekali bertemu
Kate setelah pertemuan pertama itu. Namun, situasi membuat Drew harus melanggar
prinsip hidupnya sendiri saat bertemu dengannya, bahwa dia tidak akan mempunyai
hubungan apapun – termasuk hubungan satu malam saja – dengan orang di tempat
kerjanya. Yap…yap… Kate Brooks muncul di kantor Drew sebagai pegawai baru, dan
kemudian berubah menjadi saingan sengit Drew.
“Pengumuman, Ladies. Kami tidak bisa membaca pikiranmu. Sejujurnya, aku tidak yakin apakah
aku ingin melakukannya. Benak perempuan adalah tempat yang menakutkan.” –
Drew Evans – hlm. 131
Pekerjaan membuat mereka
menjadi musuh, lalu menjadi teman, dan kehadiran Drew akhirnya menjadi pengobat
patah hati Kate saat dia berpisah dengan tunangannya.
Tunggu dulu, Drew dan
Kate tidak semudah itu menjalani kisah bahagia. Tunangan Kate kembali, dia
mencoba mendekati Kate yang mulai menaruh hati pada Drew. Tapi, Kate tak yakin
pada Drew.
“Seharusnya, aku sudah menyadari,
semua itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Biasanya, hal-hal terbaik
memang terlalu indah untuk menjadi kenyataan…” – Drew Evans – hlm. 196
Jadi, apakah Kate kembali
pada tunangannya atau mencoba percaya pada Drew?
Bukan masalah gampang
untuk menaklukan seorang Kate Brooks. Dan, Drew harus menjalani perang untuk
merebut wanita yang diinginkannya, sangat…sangat dinginkannya.
“Dulu, ibuku bilang,’kalau tidak sulit. Tidak
pantas didapatkan.” – Kate Brooks – hlm. 95
Tangled, sebuah novel yang bercerita dari sudut pandang cowok dan memperlihatkan
bagaimana cara cowok berpikir tentang sebuah hubungan. Dari sinilah aku tahu
seperti apa cowok-cowok memandang seorang perempuan, tentang cinta, komitmen,
dan seks.
“Kalau seorang lelaki menyukaimu? Sepotong
cheese-burger deluxe tidak akan membuatnya pergi ketakutan. Dan,
jika dia tidak menyukaimu? Mencerna seluruh sayuran hijau di perkebunan Peter
Cottontail tak akan sanggup mengubahnya, percayalah kepadaku.” – Drew Evans
– hlm. 70
“Ini logika sederhana. Kalau seorang
perempuan marah, artinya dia peduli. Kalau kau menjalani hubungan dan cewek itu
bahkan tidak mau repot-repot membentakmu, nasibmu sudah tamat. Ketidakpedulian
seorang perempuan adalah ciuman kematian.” – Drew Evans – hlm. 222
Novel ini memang
sangat-sangat-sangat dewasa. Hampir keseluruhan cerita berbau seks, dari yang
hanya gambaran singkat, sampai yang detail. Dan, meskipun penulisnya cewek,
tapi rasanya benar-benar cowok, seperti yang menulis ya memang cowok. Ini
hebat!
Karakter Drew yang di
awal cerita khas cowok bad boy dan
petualang perlahan tersamar saat dia mulai jatuh cinta pada Kate. Drew bagaikan
cowok impian semua cewek di dunia ini. Dia sukses, manis, gentleman, begitu gigih mengejar cinta dan erg…! Yang paling aku
suka dari Drew adalah dia sadar dia brengsek, dan dia mengakui itu. Satu lagi,
aku suka cara berpikir Drew yang quote-able.
“Kalau ingin menjadi pemenang, kau
membutuhkan ruangan yang seakan mengatakan kau sudah menjadi pemenang.” – Drew Evans – hlm. 184
Sedangkan Kate, sejak
awal dia memang diciptakan sebagai cewek yang tangguh, pintar, dan bukan cewek
murahan. Dia semakin mempesona dengan kemampuannya menaklukan seorang Drew.
Satu kebodohan Kate, kenapa dia masih bisa mencintai cowok kayak Billy Warren –
mantan tunangannya yang menurutku menyebalkan sekali.
Billy memang hanya
sekelebat saja tampil di novel ini. Tapi, saat Billy menjemput Kate suatu malam
saat dia selesai bersama Drew, aku merasa sikap Billy bukan sikap cowok yang
menyenangkan. Dia lebih terasa menyebalkan dan emosional.
“Dia sama sekali tak sebanding denganku. Aku ibarat
Porsche, dia truk pickup yang tak
akan lolos inspeksi.” – Drew Evans – hlm. 199
Aku juga suka cara-cara
Drew yang romantis untuk mengejar Kate. Dia cukup jenius untuk berpikir semanis
itu, meskipun dia mengakui kalau semua triknya diambil dari film-film roman
yang dia tonton.
Novel ini banyak banget
adegan romantisnya, tapi karena diceritakan dari sudut pandang cowok, jadi
manisnya itu terasa gahar. Trus nggak bikin ‘idiihh…males’. Nggak sama sekali.
Lalu alurnya, alurnya
sangat cepat namun dinamis. Meskipun penulis sering menggunakan banyak
perumpamaan untuk menggambarkan suasana hati Drew atau menggambarkan kejadian
atau suatu keadaan.
“Perempuan lebih cepat jatuh cinta
dibanding pria. Lebih mudah dan lebih sering. Tapi, saat lelaki jatuh cinta? Kami
jatuh lebih keras. Dan saat keadaan memburuk? Saat bukan kami yang
mengakhirinya? Kami tidak bisa pergi begitu saja. Kami merangkak.” – Drew Evans – hlm. 211
Terjemahan Gagasmedia
menurutku cukup bagus. Dia tidak sekedar mengalihbahasakan, namun juga berhasil
memilih kalimat yang enak untuk dinikmati dalam Bahasa Indonesia. Ah,
Gagasmedia juga pandai memilih diksi dan berhasil memperhalus adegan-adegan hot-nya jadi sedikiiiiittt lebih soft. Tapi, buat yang nggak biasa baca
novel dewasa akut, mending nggak usah.
Ending novel ini diakhiri dengan kalimat bijak yang berhasil menguar dari mulut
seorang Drew yang sudah tobat, Drew yang jatuh cinta.
Rating untuk novel ini
4,5 dari 5 bintang.
Punya pdf indonya ga?
ReplyDeleteAku g punya PDF-nya hehehe...
Deletetangled seri 1 aku punya pdf nya terjemahan indo, tp belum baca... masih cari seri² selanjutnya..
ReplyDeleteBoleh minta gak
Delete