Friday, April 17, 2015

Resensi – TANGLED #Tangled 1 “Seberapa besar kamu mengingikannya?”



Penulis : Emma Chase
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Erotica Romance
Kategori : Adult, Terjemahan, Series
Terbit : 2014
Tebal : viii + 332 hlm
ISBN : 979 – 780 – 767 – 3
Harga : Rp. 63.000
Drew Evans, si i-Banker yang handal. Dia bukan tipe cowok yang mudah jatuh cinta. Namun, akhir pekannya tak pernah tanpa wanita. Drew menyukai hubungan singkat satu malam saja, karena dia tak menyukai hubungan serius.
“Takdir? Please. Takdir iru dongeng Sweetheart. Bagian lain kisah itu juga omong kosong. Kehidupan nyata tidak seperti itu.” – Drew Evans – hlm. 172

Tapi, itu sebelum Drew bertemu Katherine Brooks. Wanita yang sejak pertama langsung menarik perhatian Drew, sampai-sampai dia tak lagi menginginkan wanita manapun kecuali Kate.
Sayang sekali, Kate Brooks bukan wanita sembarangan, juga bukan wanita murahan. Bahkan, Kate sudah mempunyai seorang tunangan. Tunangan yang bagi Drew cuma pecundang belaka.
“Kate seperti kubus rubik. Terkadang, benar-benar membuat frustasi hingga kau ingin melemparnya ke jendela. Tapi, kau tidak melakukannya. Kau tidak bisa melakukannya. Kau tergoda untuk memainkannya sampai berhasil menyelesaikannya.” – Drew Evans – hlm. 91

Drew ingin sekali bertemu Kate setelah pertemuan pertama itu. Namun, situasi membuat Drew harus melanggar prinsip hidupnya sendiri saat bertemu dengannya, bahwa dia tidak akan mempunyai hubungan apapun – termasuk hubungan satu malam saja – dengan orang di tempat kerjanya. Yap…yap… Kate Brooks muncul di kantor Drew sebagai pegawai baru, dan kemudian berubah menjadi saingan sengit Drew.
“Pengumuman, Ladies. Kami tidak bisa membaca pikiranmu. Sejujurnya, aku tidak yakin apakah aku ingin melakukannya. Benak perempuan adalah tempat yang menakutkan.” – Drew Evans – hlm. 131

Pekerjaan membuat mereka menjadi musuh, lalu menjadi teman, dan kehadiran Drew akhirnya menjadi pengobat patah hati Kate saat dia berpisah dengan tunangannya.
Tunggu dulu, Drew dan Kate tidak semudah itu menjalani kisah bahagia. Tunangan Kate kembali, dia mencoba mendekati Kate yang mulai menaruh hati pada Drew. Tapi, Kate tak yakin pada Drew.
“Seharusnya, aku sudah menyadari, semua itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Biasanya, hal-hal terbaik memang terlalu indah untuk menjadi kenyataan…” – Drew Evans – hlm. 196

Jadi, apakah Kate kembali pada tunangannya atau mencoba percaya pada Drew?
Bukan masalah gampang untuk menaklukan seorang Kate Brooks. Dan, Drew harus menjalani perang untuk merebut wanita yang diinginkannya, sangat…sangat dinginkannya.
Dulu, ibuku bilang,’kalau tidak sulit. Tidak pantas didapatkan.” – Kate Brooks – hlm. 95

Tangled, sebuah novel yang bercerita dari sudut pandang cowok dan memperlihatkan bagaimana cara cowok berpikir tentang sebuah hubungan. Dari sinilah aku tahu seperti apa cowok-cowok memandang seorang perempuan, tentang cinta, komitmen, dan seks.
“Kalau seorang lelaki menyukaimu? Sepotong cheese-burger deluxe tidak akan membuatnya pergi ketakutan. Dan, jika dia tidak menyukaimu? Mencerna seluruh sayuran hijau di perkebunan Peter Cottontail tak akan sanggup mengubahnya, percayalah kepadaku.” – Drew Evans – hlm. 70
“Ini logika sederhana. Kalau seorang perempuan marah, artinya dia peduli. Kalau kau menjalani hubungan dan cewek itu bahkan tidak mau repot-repot membentakmu, nasibmu sudah tamat. Ketidakpedulian seorang perempuan adalah ciuman kematian.” – Drew Evans – hlm. 222

Novel ini memang sangat-sangat-sangat dewasa. Hampir keseluruhan cerita berbau seks, dari yang hanya gambaran singkat, sampai yang detail. Dan, meskipun penulisnya cewek, tapi rasanya benar-benar cowok, seperti yang menulis ya memang cowok. Ini hebat!
Karakter Drew yang di awal cerita khas cowok bad boy dan petualang perlahan tersamar saat dia mulai jatuh cinta pada Kate. Drew bagaikan cowok impian semua cewek di dunia ini. Dia sukses, manis, gentleman, begitu gigih mengejar cinta dan erg…! Yang paling aku suka dari Drew adalah dia sadar dia brengsek, dan dia mengakui itu. Satu lagi, aku suka cara berpikir Drew yang quote-able.
“Kalau ingin menjadi pemenang, kau membutuhkan ruangan yang seakan mengatakan kau sudah menjadi pemenang.” – Drew Evans – hlm. 184

Sedangkan Kate, sejak awal dia memang diciptakan sebagai cewek yang tangguh, pintar, dan bukan cewek murahan. Dia semakin mempesona dengan kemampuannya menaklukan seorang Drew. Satu kebodohan Kate, kenapa dia masih bisa mencintai cowok kayak Billy Warren – mantan tunangannya yang menurutku menyebalkan sekali.
Billy memang hanya sekelebat saja tampil di novel ini. Tapi, saat Billy menjemput Kate suatu malam saat dia selesai bersama Drew, aku merasa sikap Billy bukan sikap cowok yang menyenangkan. Dia lebih terasa menyebalkan dan emosional.
Dia sama sekali tak sebanding denganku. Aku ibarat Porsche, dia truk pickup yang tak akan lolos inspeksi.” – Drew Evans – hlm. 199

Aku juga suka cara-cara Drew yang romantis untuk mengejar Kate. Dia cukup jenius untuk berpikir semanis itu, meskipun dia mengakui kalau semua triknya diambil dari film-film roman yang dia tonton.
Novel ini banyak banget adegan romantisnya, tapi karena diceritakan dari sudut pandang cowok, jadi manisnya itu terasa gahar. Trus nggak bikin ‘idiihh…males’. Nggak sama sekali.
Lalu alurnya, alurnya sangat cepat namun dinamis. Meskipun penulis sering menggunakan banyak perumpamaan untuk menggambarkan suasana hati Drew atau menggambarkan kejadian atau suatu keadaan.
“Perempuan lebih cepat jatuh cinta dibanding pria. Lebih mudah dan lebih sering. Tapi, saat lelaki jatuh cinta? Kami jatuh lebih keras. Dan saat keadaan memburuk? Saat bukan kami yang mengakhirinya? Kami tidak bisa pergi begitu saja. Kami merangkak.” – Drew Evans – hlm. 211

Terjemahan Gagasmedia menurutku cukup bagus. Dia tidak sekedar mengalihbahasakan, namun juga berhasil memilih kalimat yang enak untuk dinikmati dalam Bahasa Indonesia. Ah, Gagasmedia juga pandai memilih diksi dan berhasil memperhalus adegan-adegan hot-nya jadi sedikiiiiittt lebih soft. Tapi, buat yang nggak biasa baca novel dewasa akut, mending nggak usah.
Ending novel ini diakhiri dengan kalimat bijak yang berhasil menguar dari mulut seorang Drew yang sudah tobat, Drew yang jatuh cinta.
Rating untuk novel ini 4,5 dari 5 bintang.

4 comments:

  1. tangled seri 1 aku punya pdf nya terjemahan indo, tp belum baca... masih cari seri² selanjutnya..

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos