Friday, October 23, 2015

Resensi – SEDUCE ME AT SUNRISE “Disisimu yang tak ingin nampak”



Penulis : Lisa Kleypas
Penerjemah : Anggraini Novitasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Romance
Kategori : Adult, Historical Romance, Terjemahan, The Hathaways
Terbit : April 2010
Tebal : 400 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 5644 – 4
Harga : 50.000

Kev Merripen, dia memendam hasrat yang sangat besar untuk mencintai Winnifred Hathaways. Dia merasa tak pantas untuk gadis itu, karena masa lalunya.
“Kau tidak pernah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi. Yang bisa kau lakukan hanyalah mencintainya.” – hlm. 373

Kev adalah Bangsa Romani, seorang Gipsi yang dimata bangsa Gadjo adalah seorang dengan status rendah. Namun, keluarga Hathways adalah bangsa Gadjo yang berbeda. Mereka menolong Kev dari jurang kematian. Merubah sisi liar Kev menjadi lebih terkendali.
“Hidup yang aneh ya, kan? … Seorang Roma tanpa suku. Betapapun kerasnya kau mencari. Kau tidak akan pernah menemukan rumah. Karena bagi kita, rumah bukan bangunan, tenda atau vardo… keluarga adalah rumah.” – Cam Rohan – hlm. 135

Sejak pertama kali melihat Win, Kev sudah jatuh cinta. Namun, Kev memilih menolak cinta itu, meskipun dia tahu Win juga menginginkannya.
Win menderita penyakit paru-paru setelah terkena wabah demam merah. Dia terpaksa pergi ke Prancis untuk melakukan pengobatan. Selama Win pergi, Kev mulai berubah. Dia menjadi pria yang keras dan tak tersentuh.
Win mendapatkan kesembuhan berkat Dr. Harrow. Dan, dia kembali ke Inggris untuk bertemu lagi dengan Kev. Namun, Kev semakin menolak Win. Meskipun beberapa kali Kev tak bisa ngengendalikan dirinya di depan Win, tapi Kev tetap bersikukuh menolak cinta Win.
“Meskipun bisa membuatku gila, aku lebih bisa melihatmu hidup dipelukan bajingan dingin tak berperasaan itu daripada mati di pelukanku.” – Kev Merripen – hlm. 211

Akankah Kev tetap pada pendiriannya? Benarkah Kev akan membiarkan Win mencari cinta lain? Dan, siapa sebenarnya Kev Merripen sebenarnya?
“Bagian terburuk dari mencintai seseorang, Merripen, selalu ada hal-hal yang tidak bisa kau jauhkan darinya. Hal-hal diluar kendalimu. Akhirnya, kau menyadari ada yang lebih buruk daripada sekarat… yaitu saat sesuatu terjadi padanya. Kau harus selalu hidup dengan ketakutan itu. Tapi kau harus menerima bagian yang buruk, jika menginginkan bagian yang baik.” – Cam Rohan – hlm. 131

Seduce Me at Sunrise, novel yang karakter cowoknya bikin panas dingin. Kev Merripen ini biarpun terkesan menyeramkan, tapi dia secara reflek akan jadi cowok super protektif, begitu penyayang dan sangat peduli kalau menyangkut tentang Win.
Yang menyebalkan, kenapa dia harus menolak cinta Win, sih? Padahal, kan, jelas dua-duanya menginginkan cinta itu. Baiklah, memang Kev takut menyakiti Win yang memang punya fisik sangat lemah. Cuman, kan dia tahu batasannya. Karena dia cinta, dia tak akan menyakiti Win.
Menurut Kev, dia lebih bisa melihat Win bersama laki-laki lain, dari pada bersamanya. Itu pemikiran bodoh, menurutku. Kenapa Kev bisa berpikiran seperti itu? Mana mungkin Win bisa bahagia kalau tidak sama dia?
Aku suka cara Win mengatasi Kev. Aku juga suka saat Win memaksa Kev untuk mengakui cintanya, dan aku suka saat Win memutuskan untuk menyerah karena Kev benar-benar keras kepala.
Win wanita yang kuat, dan penuh tekat. Dia juga pintar dan menarik. Penggambaran fisik Win terasa sangat bertolak belakang dengan fisik Kev. Namun, mereka sama-sama menarik.
Misteri siapa sebenarnya Kev membuat novel ini semakin seru. Salah satunya Tato Pooka di tubuh Kev dan Cam – suami Amelia, kakak Win. Aku sudah menduga, pasti ada hubungan erat di atara mereka berdua.
Masa lalu Kev yang kelam juga membuat novel ini terasa auranya. Dan, tarik ulur hubungan Win dan Kev benar-benar membuat gemas.
Kemunculan konfli demi konflik sangat menghibur, nggak bikin bosan dan hadir di saat yang tepat. Andaikan saja aku bisa membacanya terus tanpa henti, aku pasti lebih gampang menangkap kesannya lebih dalam. Sayangnya, dalam dua hari terakhir, aku disibukan dengan berbagai tetek bengek, jadi yah…begitulah.
Yang bikin nggak nyaman, di novel ini panggilan Kev saat narasi sering berubah-ubah. Kadang, penulis memangginya Merripen dan kadang Kev. Harusnya, dalam narasi harus dipilih satu panggilan khusus untuknya. Oh, iya. Di novel ini ada kata yang sejak awal sampai akhir novel pun, aku belum menemukan artinya. ‘Phral’ ini apa, sih?
Aku memilih Lisa Kleypas karena rekomendasi salah satu buyer di olshop-ku. Dia bilang, kalau suka novel roman harus baca novel karya Lisa Kleypas. Nyoba browsing, dan ketemu tiga novel Lisa Kleypas. Ternyata, memang seru baca Hisrom.
Di novel ini banyak sekali tokohnya. Karakter yang menarik selain Kev dan Win adalah Cam Rohan dan Amelia. Mereka pasangan yang membuat iri. Cuma, aku lebih suka pasangan Kev dan Win, sih.
Ratingnya 3,4 dari 5 bintang

1 comment:

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos