Penulis : Lisa Kleypas
Penerjemah : Anggraini Novitasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Romance
Kategori : Adult, Historical Romance,
Terjemahan, The Hathaways
Terbit : April 2010
Tebal : 400 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 5644 – 4
Harga : 50.000
Kev Merripen, dia
memendam hasrat yang sangat besar untuk mencintai Winnifred Hathaways. Dia
merasa tak pantas untuk gadis itu, karena masa lalunya.
“Kau tidak pernah bisa memperkirakan
apa yang akan terjadi. Yang bisa kau lakukan hanyalah mencintainya.” – hlm. 373
Kev adalah Bangsa Romani,
seorang Gipsi yang dimata bangsa Gadjo adalah seorang dengan status rendah.
Namun, keluarga Hathways adalah bangsa Gadjo yang berbeda. Mereka menolong Kev
dari jurang kematian. Merubah sisi liar Kev menjadi lebih terkendali.
“Hidup yang aneh ya, kan? … Seorang Roma tanpa suku. Betapapun
kerasnya kau mencari. Kau tidak akan pernah menemukan rumah. Karena bagi kita,
rumah bukan bangunan, tenda atau vardo… keluarga adalah
rumah.” – Cam Rohan – hlm. 135
Sejak pertama kali
melihat Win, Kev sudah jatuh cinta. Namun, Kev memilih menolak cinta itu,
meskipun dia tahu Win juga menginginkannya.
Win menderita penyakit
paru-paru setelah terkena wabah demam merah. Dia terpaksa pergi ke Prancis
untuk melakukan pengobatan. Selama Win pergi, Kev mulai berubah. Dia menjadi
pria yang keras dan tak tersentuh.
Win mendapatkan
kesembuhan berkat Dr. Harrow. Dan, dia kembali ke Inggris untuk bertemu lagi
dengan Kev. Namun, Kev semakin menolak Win. Meskipun beberapa kali Kev tak bisa
ngengendalikan dirinya di depan Win, tapi Kev tetap bersikukuh menolak cinta
Win.
“Meskipun bisa membuatku gila, aku
lebih bisa melihatmu hidup dipelukan bajingan dingin tak berperasaan itu
daripada mati di pelukanku.” – Kev Merripen – hlm. 211
Akankah Kev tetap pada
pendiriannya? Benarkah Kev akan membiarkan Win mencari cinta lain? Dan, siapa
sebenarnya Kev Merripen sebenarnya?
“Bagian terburuk dari mencintai
seseorang, Merripen, selalu ada hal-hal yang tidak bisa kau jauhkan darinya. Hal-hal
diluar kendalimu. Akhirnya, kau menyadari ada yang lebih buruk daripada sekarat…
yaitu saat sesuatu terjadi padanya. Kau harus selalu hidup dengan ketakutan
itu. Tapi kau harus menerima bagian yang buruk, jika menginginkan bagian yang
baik.” – Cam Rohan –
hlm. 131
Seduce Me at Sunrise, novel yang karakter cowoknya bikin panas dingin. Kev Merripen
ini biarpun terkesan menyeramkan, tapi dia secara reflek akan jadi cowok super
protektif, begitu penyayang dan sangat peduli kalau menyangkut tentang Win.
Yang menyebalkan, kenapa
dia harus menolak cinta Win, sih? Padahal, kan, jelas dua-duanya menginginkan
cinta itu. Baiklah, memang Kev takut menyakiti Win yang memang punya fisik
sangat lemah. Cuman, kan dia tahu batasannya. Karena dia cinta, dia tak akan
menyakiti Win.
Menurut Kev, dia lebih
bisa melihat Win bersama laki-laki lain, dari pada bersamanya. Itu pemikiran
bodoh, menurutku. Kenapa Kev bisa berpikiran seperti itu? Mana mungkin Win bisa
bahagia kalau tidak sama dia?
Aku suka cara Win
mengatasi Kev. Aku juga suka saat Win memaksa Kev untuk mengakui cintanya, dan
aku suka saat Win memutuskan untuk menyerah karena Kev benar-benar keras
kepala.
Win wanita yang kuat, dan
penuh tekat. Dia juga pintar dan menarik. Penggambaran fisik Win terasa sangat
bertolak belakang dengan fisik Kev. Namun, mereka sama-sama menarik.
Misteri siapa sebenarnya
Kev membuat novel ini semakin seru. Salah satunya Tato Pooka di tubuh Kev dan
Cam – suami Amelia, kakak Win. Aku sudah menduga, pasti ada hubungan erat di
atara mereka berdua.
Masa lalu Kev yang kelam
juga membuat novel ini terasa auranya. Dan, tarik ulur hubungan Win dan Kev
benar-benar membuat gemas.
Kemunculan konfli demi
konflik sangat menghibur, nggak bikin bosan dan hadir di saat yang tepat.
Andaikan saja aku bisa membacanya terus tanpa henti, aku pasti lebih gampang
menangkap kesannya lebih dalam. Sayangnya, dalam dua hari terakhir, aku
disibukan dengan berbagai tetek bengek, jadi yah…begitulah.
Yang bikin nggak nyaman,
di novel ini panggilan Kev saat narasi sering berubah-ubah. Kadang, penulis
memangginya Merripen dan kadang Kev. Harusnya, dalam narasi harus dipilih satu
panggilan khusus untuknya. Oh, iya. Di novel ini ada kata yang sejak awal
sampai akhir novel pun, aku belum menemukan artinya. ‘Phral’ ini apa, sih?
Aku memilih Lisa Kleypas
karena rekomendasi salah satu buyer di olshop-ku. Dia bilang, kalau suka novel
roman harus baca novel karya Lisa Kleypas. Nyoba browsing, dan ketemu tiga novel
Lisa Kleypas. Ternyata, memang seru baca Hisrom.
Di novel ini banyak
sekali tokohnya. Karakter yang menarik selain Kev dan Win adalah Cam Rohan dan
Amelia. Mereka pasangan yang membuat iri. Cuma, aku lebih suka pasangan Kev dan
Win, sih.
Ratingnya 3,4 dari 5
bintang
Phral itu saudara kak. Kata Cam Rohan
ReplyDelete