Thursday, February 11, 2016

[Review] CRITICAL ELEVEN – Awal dan Akhir yang Mendebarkan



Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance, Family Drama
Kategori : Adult
Terbit : 2015
Tebal : 344 halaman
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1892 – 9
Harga : Rp. 79.000

Cinta itu sebenarnya bukan pernyataan. Tapi, cinta adalah sebuah keputusan.
Aldebaran ‘Ale’ Risjad memutuskan bahwa dia mencintai Tanya ‘Anya’ Laetitia Baskoro sejak pertama kali mereka bertemu dalam penebangan Jakarta-Sydney. Sebuah keputusan yang disambut gembira oleh Anya. Keputusan yang tak perlu lagi dipikirkan secara berkepanjangan meskipun Anya tahu, hubungan mereka akan lebih banyak direntang oleh jarak.
“Berani menjalin hubungan berarti berani menyerahkan sebagian kendali atas perasaan kita kepada orang lain. Menerima fakta bahwa sebagian dari rasa kita ditentukan oleh orang yang menjadi pasangan kita.” – Anya – hlm. 7

Anya mencinta Ale, semua tahu itu. Dia tak pernah mempertanyakan waktu yang berjalan tanpa bisa mereka lalui bersama-sama. Dia tak pernah menuntut perhatian yang kadang datang hanya lewat ucap semata.
Tapi, semua terasa salah saat Anya kehilangan bagian terpenting dalam hidupnya. Dia ingin Ale memeluknya dan meredakan rasa bersalahnya. Namun, kalimat tak disengaja Ale membuyarkan semua harapan Anya. Anya merasa tak lagi tahu siapa Ale. Dia mulai mempertanyakan keputusannya untuk bersama Ale dulu.
“Nya, orang yang membuat kita paling terluka biasanya adalah orang yang memegang kunci kesembuhan kita.” – Tara – hlm. 252

Baginya, ada yang salah dengan keputusan itu. Ada sesuatu yang tidak diperhitungkannya dulu.
Masihkah Anya menginginkan Ale sebagai suaminya? Atau, dia menyerah pada luka dan rasa kecewanya?
“Aku ingin pulang ke kamu yang dulu. Aku ingin pulang ke Aldebaran Risjad yang telah aku pilih jadi suamiku. Aku ingin pulang ke kita yang dulu.” – Anya – hlm.213

Citical Eleven, Novel Ika Natassa yang langsung jadi National Bestseller sejak awal peluncuran. Hebat! Ini hanya terjadi pada penulis yang sudah berkaliber di atas angin.
Harus aku akui, ide yang dituangkannya benar-benar sangat menari. Tentang kehidupan sepasang suami istri yang harus diguncang prahara setelah anak pertama mereka meninggal. Karena sebuah ucapan tolol sang suami – Ale, si istri – Anya merasa sangat tersakiti. Dan musim dingin dalam hubungan mereka terjadi.
Membaca novel ini, aku merasa sangat ingin segera menuntaskan karena penasaran bagaimana cara penulis menyelesaikan konfliknya. Bisa dibilang, aku suka hampir di semua bagian novel ini. Hanya satu yang membuat aku bosan, narasinya. Kadang, aku merasa beberapa bagian narasinya tidak perlu ada. Rasanya, seperti membaca sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan isi cerita.
Karakter Ale menurutku tipe cowok yang baik banget jadi suami. Ya, meskipun dia melakukan kesalahan dalam satu kali ucapannya.
Dari Ale, para cewek harusnya tahu bahwa cowok itu radar sensitifnya benar-benar sangat lemah. Menurutku, Anya hanya ingin Ale meminta maaf atas ucapannya, dan mau masuk ke kamar Aidan, anak mereka – hanya itu saja. Tapi, Ale tak akan tahu itu.
Anya sendiri lebih senang berdiam diri. Dia tidak ingin mengatakan apa yang dia mau dari Ale. Egonya juga cukup besar hingga terlalu susah melupakan sebuah kesalahan.
Aku selalu tersentuh jika cerita sudah berbicara tentang Aidan dan Anya. Bagaimana Anya yang begitu merana setiap harinya di kamar Aidan, yang masih membawa kaus kakinya setiap saat di dalam tas-nya. Huft, syukurilah para ibu yang bisa memeluk anak-anak mereka.
Endingnya, mantap banget. Suka!
Rating 3,4 dari 5 bintang.

 

5 comments:

  1. Wah aku udah punya bukunya tapi belum sempet aku baca. Emang saat awal rilis udah tertarik banget sama novel ini, tapi baru baca sekarang -_- Penasaran sebenarnya kata-kata apa yang membuat Anya sakit hati. cuus baca aja ya langsung wkwk . Reviewnya keren ^_^

    ReplyDelete
  2. Aku suka baca buku ini walaupun gemez sama Anya yang menurutku agak berlebihan, hehe, pernah ku review juga di blog umimarfa.web.id, silahkan mampir :)

    ReplyDelete
  3. Belum pernah baca. Tapi awal mula kenal karya karyanya kak Ika Natassa itu ya lewat booming nya novel ini. Penasaran abis. Nice review bikin penasarannya jadi ++++ banget!

    ReplyDelete
  4. Bener banget deh review ini >_< Novel ini benar-benar membuat penasaran gimana sih akhir dari kisah Ale dan Anya ini. FYI aja, Ale ini sulung dari keluarga Risjad loh jadi Harris masih sempat hadir di novel ini. Aku suka dengan bagaimana Ale yang care banget ke keponakannya, bagaimana Ale dan Harris menghabiskan waktu bersama yang saat itu berasa banget hubungan persaudaraan mereka. Bener-bener cowok idaman banget deh si Ale ini, walaupun dia sering ninggal istri begitu sih, heuheu. Oh ya, di novel ini kita bakal tahu bagaimana akhirnya kisah Keara dan Harris. Makin suka!

    ReplyDelete
  5. Saya udah punya buku ini tapi masih ada di timbunan buku yang belum terbaca... :D *dasar penimbun*. Buku ini juga yang memperkenalkan saya dengan sosok penulis. Jujur aja, saya selalu penasaran dengan semua review dari buku ini. Karena setiap review yang saya baca sebanding antara yang ngasih respon positif dan juga negatif. Dan saya benar-benar penasaran dengan kalimat yang terlontar dari mulut Ale. Ah, membaca review ini saya makin penasaran. Mungkin setelah baca ini, saya akan merobek segel buku ini dan segera membacanya... haha.

    Terima kasih untuk reviewnya ^^

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos