Penulis : Ninit Yunita
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance, adult
Terbit : 2006 (Cetakan ketujuh)
Tebal : xiv + 230 hlm
ISBN : 979 – 3600 – 96 – 9
Harga : 36.500
Menikah, memiliki anak,
dan hidup bahagia selamanya adalah keinginan – hampir – semua orang. Tapi,
bagaimana jadinya jika tak satupun seorang anak hadir dalam pernikahan yang
sudah berdiri selama tujuh tahun?
“Terkadang dunia berputar tidak
sejalan dengan apa yang ada di hati. Keinginan tidak searah dengan apa yang
terjadi.” – Tata –
Hlm. 156
Tata dan Rahmat hidup
bahagia sebagai suami istri. Tata berprofesi sebagai seorang Pengacara, dan
Rahmat berkerja sebagai Psikolog. Namun, pekerjaan mereka tampak saling
bertolak belakang. Tata sering ditugasi untuk menyelesaikan masalah perceraian.
Sedangkan Rahmat lebih berusaha untuk mendamaikan suami istri yang ingin
bercerai.
Tunggu, Test Pack bukan
membahas masalah ini. Tapi ini tentang rumah tangga Tata dan Rahmat yang tak
juga mendapatkan seorang anak meskipun mereka sudah tujuh tahun menikah.
“Saya nikah sama kamu kan karena saya
ingin nikah sama kamu, karena saya sayang kamu, bukan karena kamu hamil… bukan
karena kamu bisa punya anak atau nggak…” – Rahmat – Hlm. 10
Buat Rahmat, anak bukan
jadi masalah besar asalkan dia masih bisa bersama Tata. Namun, buat Tata, anak
sudah menjadi ambisi dalam hidupnya. Dia ingin seorang anak yang dia lahirkan
sendiri. Itulah sebabnya, Tata selalu melakukan pengecekan menggunakan test
pack. Dia mengumpulkan test pack itu dalam kantong plastik. Bahkan, Tata
mengoleksi berbagai bentuk test pack. Sampai-sampai, jika ada teman yang pulang
dari berpergian, oleh-oleh untuk Tata adalah test pack.
Sayangnya, tanda dua
garis merah yang lama dinanti Tata tak pernah muncul. Semakin hari, Tata
semakin tertekan. Masalah anak dan kehamilan
jadi masalah yang sensitif untuknya.
Sebenarnya, Rahmat juga
menginginkan seorang anak. Namun, dia berusaha tetap tegar dengan keadaan rumah
tangganya agar Tata tetap memiliki pegangan untuk terus kuat. Rahmat sudah
bertekat, dia tidak akan meninggalkan Tata meskipun istrinya itu invertil.
“Saya sayang kamu, Ta… saya ingin
kamu jadi dunia saya. Kamu mau ‘kan?” – Rahmat – Hlm. 169
“Bagi dunia, kamu mungkin hanya seseorang. Tapi bagi saya,
kamu adalah dunia yang selama ini sata cari.” – Tata – Hlm. 169
Test Pack adalah sebuah
novel segar dengan humor ringan dan karakter yang kuat. Tema yang diambil juga
menarik. Cara berceritanya terasa aktif dan memikat. Novel ini jauh dari rasa
datar dan membosankan. Jempol buat penulisnya.
Tata tipe wanita karier
yang sigap. Namun, dia terkesan emosional dan sensitive. Dia tampak pas
disandingkan dengan Rahmat yang terkesan cuek, tenang, tapi sebenarnya dia
peduli.
Yang paling aku suka
adalah cara interaksi si Neng, panggilan sayang Rahmat untuk Tata, dan si
Kakang, panggilang sayang untuk Rahmat yang – terkesan kocak. Penggunaan Bahasa
Indonesia, Sunda dan Inggris dalam percakapan mereka juga terasa begitu
mengalir. Pertengkaran-pertengkaran ringan antara mereka adalah bagian menarik
lainnya yang tak kalah memikat.
Meskipun kocak, di akhir
cerita aku menemukan kisah yang sendu. Saat Tata ditantang untuk mengikuti
egonya, atau tetap ada dalam jalur yang selama ini berjalan meskipun apa yang
dia inginkan akan menjadi nihil.
“Gue menyakiti kakang, Kakang
menyakiti gue. We
keep on fighting over and over again.” – Tata – Hlm. 154
Beberapa quote di akhir
cerita juga manis sekali. Namun, aku kurang suka dengan pilihan nama dokternya.
Kenapa harus Dokter Peni. S, sih? Kenapa nggak pakai nama yang biasa saja.
Udah hanya itu, sih.
Lainnya top.
Untuk cover, novel ini
sepertinya punya tiga versi cover. Yang pertama, seperti pada gambar paling
atas resensi ini. Versi inilah yang aku baca. Lalu, ada versi cetak ulang dan
cover film-nya.
Untuk ratingnya 2,9 dari
5 bintang.
Buku ini bisa
langsung
kalian order ke aku dengan harga Rp. 23.000 saja (Exc ongkir). Minat?
Langsung kontak BBM 74D81B01 atau Whatsapp : 085736100626.
No comments:
Post a Comment