Penulis : Astrid Zeng
Penerbit : Gramedia
Genre : Romance
Kategori : Adult, Amore
Terbit : 2012
Tebal : 256 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 159 – 0
Harga : Rp. 38.000
Bellatrix Wibisono, si
gadis lugu putri bungsu keluarga Wibisono. Dia sangat di sayang kedua orang
tuanya sampai-sampai dia dilarang berhubungan bebas dengan dunia luar.
Masalah muncul saat Bella
sudah masuk masa menikah. Karena selalu mendapat perlindungan ketat, Bella
tidak mengenal satupun pria di luar lingkungan keluarganya. Kemudian, muncul ide
untuk menjodohkannya.
“Setiap orang punya bakat masing-masing. Mungkin kamu belum
menemukannya.” –
Tecla – hlm. 162
Pilihan jatuh pada
keluarga sahabat Ayah Bella, Hubert. Ternyata, putra Hubert – Pilliph sudah
mempunyai wanita pilihan. Dan Demetri Yoso-lah yang akhirnya menjadi calon
suami Bella.
Demetri, dia dikenal
sebagai laki-laki berparas mengerikan karena mempunyai parut bekas luka di
wajahnya. Sebuah tanda yang tak ingin dihilangkan Demetri karena itu merupakan
simbul luka di masa lalunya.
Demetri tak hanya dikenal
memiliki wajah menyeramkan, namun dia juga terkenal punya tempramen yang
emosional. Di dukung dengan fisiknya yang kekar hasil melatih ototnya setiap
hari. Hingga dia pantas disebut monster.
Demetri sedikit terkejut
saat Bella tak terlihat takut padanya. Bahkan, dia bisa sedikit bercanda
dengannya. Dan, saat di kencan pertamanya. Demetri sudah dibuat tertawa lepas
oleh Bella.
“Orang lain mungkin hanya melihat
dirimu dari luar, penampilan saja. Tapi ada sebagian orang yang bisa melihat
jauh ke lubuk hatimu.” – Hadi – hlm. 28
Kemudian mereka menikah.
Demetri merasa dia akan
membuat Bella takut karena bekas lukanya. Dan, Bella pun selalu menjawab bekas
luka itu memang menakutkan saat Demetri menanyakannya.
Salah paham dimulai.
Demetri selalu menjauh saat Bella mengeluarkan jawaban tersebut. Padahal, bukan
itu maksud Bella.
Bella juga sempat dibuat
cemburu pada wanita masa lalu Demetri dan sahabatnya sendiri, Tatiana. Dan
dengan bodohnya, Demetri juga sempat cemburu pada Michael, suami Tatiana.
“Wanita makhluk yang paling aneh. Sulit
ditebak. Dan lebih sulit lagi membuat mereka mengungkapkan hal apa yang membuat
hatinya terluka.” –
Gerry – hlm. 145
Kesalahpahaman dan
kecemburuan mereka berdua adalah sahabat mereka untuk saling mengenal satu sama
lain. Dan cinta, membuat semua selalu indah meski harus melalui liku yang
teramat panjang.
Bella and the Beast, sebuah novel amore yang mengangkat tema tentang dongeng
Beauty and the Beast.
Novel ini memang novel
Indonesia asli. Namun, cita rasanya khas novel harlequin terjemahan. Mungkin
karena nama-nama tokohnya lebih ke Barat-baratan kayak Bellatrix, Demetri dan
kawan-kawannya.
Nggak masalah, sih buat
aku. Karena novel ini benar-benar membuat aku larut dalam alur ceritanya yang
sangat ringan dengan cara bercerita yang nggak belibet.
Namun, sayang sekali.
Typo-nya super duper buanyak. Beberapa membuat kalimat jadi ambigu dan jadi
susah dimengerti juga. Bahkan, nama Demetri pun beberapa kali salah penulisan. Di
luar typo, aku sangat menyukai cerita ini.
Bella disini dibentuk
sebagai wanita yang super lugu. Bisa dibilang dia ini benar-benar cewek yang
nggak tahu apa-apa – em… maaf, medekati blo’on, maybe. Ini yang bikin aku dibuat gemas sama dia.
Apalagi karakter Bella
yang seperti itu dipertemukan dengan karakter Demetri yang superior, dan
emosional. Wah, kayak es dan api yang
dipertemukan, mencair.
Konflik tentang hubungan
salah paham antara Bella dan Demetri tentang ketakutan Bella pada bekas luka
Demetri, juga perasaan cemburu di antara keduanya membuat novel ini bikin
senyum juga geregeran.
Aku pikir novel ini cuma
akan membahas konflik ringan ini. Ternyata, klimaksnya ada di bagian hampir
ending. Dan, yah… meskipun klimaksnya nggak eksotik. Namun, endingnya manis
banget. Suka-suka-suka!!!
Jadi nggak sabar buat
baca seri berikutnya. Walaupun sekarang udah cukup susah nyari seri ini. Baru
dapat 3 nih. Masih kurang 2. Pelan-pelan deh carinya.
Rating buat novel ini 3,5
dari 5 bintang.
No comments:
Post a Comment