Penulis : Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Grasindo
Genre : Romance, Drama Family
Kategori : Young Adult
Terbit : 2014
Tebal : vi + 145 hlm
ISBN : 978 – 602 – 251 – 776 – 4
Harga : Rp. 36.000
“Mungkin begitulah hidup orang
dewasa, banyak hal dan masalah yang tidak bisa kita pahami.” Reno – hlm. 118
Ya, Amy tak pernah
mengerti kenapa tiba-tiba keluarganya berubah berantakan seperti ini. Dia
berusaha tidak peduli, berusaha tuli, berusaha buta setiap kali orang tuanya bertengkar. Sayangnya, semua indranya
tetap berfungsi sebagaimana mestinya, dan ini membuat Amy selalu ingin menjauh
dari rumah.
Satu tempat yang selalu
dia tuju saat Amy tak tahu lagi harus ke mana, Gereja. Disanalah dia bertemu
dengan seorang cowok bernama Reno yang selalu membuatnya kesal. Baginya, Reno
tidak ubahnya sebagai penganggu.
Sialnya, mereka malah
dipersatukan oleh event natal yang
akan digelar di bulan Desember. Reno adalah ketua seksi dekorasi, dan Amy ada
di dalamnya. Alhasil, Amy tak bisa menghindari Reno lagi.
“Sungguh mengherankan! Setiap hari
aku melihat begitu banyak cowok, juga Bimo, mengenakan kemeja putih dan celana
panjang abu-abu dengan ranselnya, berseliweran di sekolah, tetapi kenapa
terlihat berbeda jika aku melihatnya di diri Reno?” – Amy – hlm. 52
Tapi, kehadiran Reno
malah membantu Amy untuk memilih jalan saat dia mulai tersesat. Reno
mengajarinya betapa berharganya keluarga, betapa beruntungnya mempunyai
mama-papa. Dia juga mengajari Amy untuk mau melihat lebih dalam pada masalah-masalah
yang membelitnya.
Hidup Amy memang seperti
di bolak-balik. Kenyataan yang coba disembunyikan, mulai diungkap. Bisakah Amy
tetap menjadi Amy yang dulu? Dan, tetapkah Reno menjadi orang yang menyebalkan
untuknya?
“Kalau aku bisa memilih, aku lebih
memilih mempunyai orang tua yang bermasalah, tetapi aku masih bisa mengenal
mereka. Bisa hidup bersama mereka.” – Reno – hlm. 118
Jalan Amy masih panjang.
Dia sekarang sedang berjuang menemukan ujung yang membahagiakan.
“Kebahagiaan selalu ada, hanya kita
mau meraihnya atau tidak.” – Reno – hlm. 119
Runaway, novel yang mengangkat konflik keluarga sebagai tema utamanya.
Diceritakan dari sudut pandang Amy, aku semakin bisa menyelami bagaimana
perasaannya.
Pertemuannya dengan Reno
membuat novel ini ada sudut happy-nya,
nggak melulu tegang kayak di medan perang.
Penulis sangat berhasil
menciptakan momen-momen penting, seperti pertama kali Amy dan Reno bertemu. Kemudian
yang membuat novel ini mencapai klimaks, saat Mama Amy masuk rumah sakit dan
Amy sudah tak bisa menahan amarahnya pada sang papa. Lalu, saat Amy menangis di
Gereja dan Reno hadir membawa pelita yang menunjukkan jalan untuk Amy. Semuanya
tampak pas sesuai porsinya.
Di novel ini, Reno jadi
tokoh favoritku. Dia bisa jadi sosok yang tegar menghadapi kehidupannya. Cara
berfikirnyapun tampak harus dicontoh. Reno ini meskipun kadang jahil, tapi dia
begitu bijak.
“Hidup kita penuh dengan pilihan. Kamu
mau pilih yang mana? Selalu marah dan sedih? Atau mencoba menerima dan tetap
bersyukur? Karena masalah akan tetap ada.” – Reno – hlm. 119
Amy sendiri jadi tokoh
yang sebenarnya kuat – menurutku. Dia masih bisa berdiri tegar meskipun sering
kali tak mampu menahan hasrat untuk berlari dari masalah.
Menurutku, sebenarnya Amy
tak pernah membenci kehadiran Reno. Sebaliknya, sejak awal dia sudah tertarik
padanya. Tapi, karena tidak ingin mengakui itu, Amy bersikap ketus pada Reno.
Intinya, Amy membohongi dirinya sendiri.
Karakter Mama Amy
menurutku lebih kayak childish.
Setiap kali kalah bertengkar, dia akan mencari perhatian suaminya dengan
menyakiti dirinya sendiri.
“…semua hal yang
dilakukan Mama yang menurutku aneh, adalah bentuk protes Mama agar Papa kembali
memperhatikan dan mencintainya.” – Amy – hlm. 43
Sedangkan sang papa, dia
sebenarnya tipe pria baik dan bertanggung jawab. Namun karena terluka, dia
mencoba mencari obat dengan cara melukai lawannya dengan cara yang sama.
Bisa dibilang, orang tua
Amy terlalu egois dalam menghadapi masalahnya. Mereka tidak memikirkan seperti
apa dampak dari keputusan yang mereka ambil. Disinilah kita bisa belajar, satu
langkah saja salah berpijak, maka apa yang tertata baik akan berantakan. Dan,
satu langkah saja salah mengambil jalan keluar, akan banyak pihak yang menanggung
akibatnya.
Novel ini memang novel
remaja, tapi bagus juga dibaca oleh orang dewasa seperti aku. Apalagi oleh
orang tua agar mereka bisa tahu posisi mereka dalam mengambil keputusan untuk
diri mereka sendiri sebenarnya berpengaruh besar pada anak-anak mereka. Untuk
remaja, mereka bisa belajar dari Amy dan Reno dalam menghadapi berbagai
masalah.
Novel ini tampak semakin
mendekati sempurna karena dibawakan dengan cara bercerita yang ringan dan khas kehidupan
remaja.
Rating novel ini 3,5 dari
5 bintang.
No comments:
Post a Comment