Penulis :
Kim Eun Jeong
Penerjemah :
Putu Pramania Adnyana
Penerbit :
Penerbit Haru
Edisi :
Indonesia
Tahun
Terbit : 2012
Halaman :
540
ISBN :
978-602-98325-4-9
Saat kau memutuskan
membenci seseorang, kau harus bersiap jika suatu hari kenyataannya akan berubah
180 derajat. Bisa saja orang yang sangat kau benci itu adalah orang yang
akhirnya kau cintai, bahkan kau mungkin saja akan berkorban sangat banyak untuk
kebaikannya. Karena pada dasarnya, manusia tak akan tahu takdir apa yang harus
diterimanya. Seperti yang terjadi pada
Lee Geun Yong dan Hu Joon.
Dua orang ini awalnya
hanya seorang wartawan dan seorang selebriti yang menjalankan kehidupannya masing-masing.
Sampai suatu hari, Geun Yong dipecat dari tempatnya bekerja, karena berbuat
ulah yang tidak dia sengaja pada Hu Joon.
Kemudian, Geun Yong
berubah menjadi anti-fan yang siap menghancurkan Hu Joon. Namun, itu bukan hal
yang mudah, dia harus menghadapi para fans fanatiknya yang mengerikan.
Ternyata, para fans itu tak membuat dia mundur, dia terus gencar menyerang,
membuat beberapa media menyorotinya.
Karena itu, seorang Program Director bernama PD Han menghubungi
Geun Yong untuk sebuah acara variety show.
Geun Yong─yang memang membutuhkan pekerjaan─menyambut senang pekerjaan barunya.
Namun, traallllaaaa… Hu Joon membuat Geun
Yong menyesali keputusannya, karena ternyata dia harus menjalani shooting itu dengan orang yang paling
dibencinya. Jadilah, dia harus menjalani hidup yang semakin mengenaskan, karena
harus menghadapi Hu Joon yang menyebalkan, bahkan dia harus menerima dicaci
maki semua orang karena tayangan variety
show yang terlihat menjatuhkannya.
Geun Yong cukup shock
dengan caci maki yang diterimanya, dia hampir-hampir tak tahan dan menangis
tersedu-sedu. Tapi, PD Han berhasil menenangkannya dan membuatnya bisa menerima
hujatan-hujatan itu. Bahkan, dia juga membuat Geun Yong menyadari beberapa hal
dalam sebuah hidup.
“Satu hal yang
ingin kukatakan, bola yang semakin kencang jatuh di tanah adalah yang paling
tinggi memantulnya. Jangan lupakan itu.”( –PD Han– Hal. 223)
Lupakan saja apa yang terjadi di masa lalu. Kau tahu
apa yang terjadi kalau kau hanya memikirkan masa lalu? Rasanya seperti
terkurung di sebuah ruangan. Berkompromilah dengan kehidupan. Bukankah itu hal
yang indah? ( –PD Han– Hal. 122)
Geun Yong memang sering
merasakan sakit, namun dia selalu mampu berdiri lagi. Bahkan, dia mampu belajar
banyak dari hidup seorang Hu Joon. Dari bagaimana sulitnya menjadi artis,
bagaimana arti seorang anti-fan sebenarnya, dan dia juga belajar tentang
bagaimana rasa perihnya cinta.
“Coba kau
berada di posisi kami. Mau jalan-jalan saja susah. Meskipun kau benar-benar
marah, kau bahkan tidak bisa mengerutkan kening di hadapan orang banyak. Bahkan
aku sampai memperhatikan apa aku memegang sumpit dengan benar kalau sedang
makan di tempat umum.” (– Hu Joon– Hal. 107)
“Jangan salah
paham. Anti-fan bukan orang yang selalu melawan atau memaki-maki selebriti
tanpa tahu apa itu fakta atau bukan. Keberadaan anti fan menandakan bahwa ada
kekurangan pada diri selebriti tersebut. Bukankah anti-fan sejati adalah
anti-fan yang bisa memberinya tepuk tangan, menepuk pundaknya, dan menyalaminya
ketika selebriti itu mengalami kekurangan, bersedia mengkritik pedas, dan
berusaha memperbaikinya? ……” (– Lee Geun Yong– Hal. 402)
“Cinta kedua,
ketiga mungkin bisa begitu, tapi cinta pertama tetap saja cinta pertama,”
(– Hu Joon– Hal. 324)
“Aku akan
memikirkannya selamanya. Sekaligus menyesal untuk selamanya. Aku benar-benar
tidak bisa berkata aku menyesal… tetapi itu membuatku lebih sakit. Ke depannya
sepertinya akan lebih sakit.” (– Hu
Joon– Hal. 324)
Sedangkan bagi Hu Joon,
kehadiran Geun Yong seperti udara segar yang membuatnya lega dan lebih nyaman
menjalani hidupnya, karena di depan Geun Yong dia bisa bersikap apa adanya
tanpa harus menjaga image seperti di
depan para fansnya.
“Kau pasti
tidak suka padaku. Sama aku juga begitu. Makanya aku suka. Karena aku bisa rileks dans antai. Kalau kau
suka padaku, aku ‘kan harus menjaga citra dan memberi fan service sebagai seorang selebriti. Maksudku, aku suka
padamu karena kau tidak menyukaiku dan tidak mengharapkan apapun dariku,
sehingga aku merasa nyaman.” (– Hu Joon– Hal. 174)
Membaca novel setebal
550 halaman ini tidak menjadi berat untukku. Karena, penulis mampu membuatku
merasakan dentuman-dentuman yang mengasyikan, seperti saat Hu Joon yang
mengerjai Geun Yong, tentang beberapa celetukan Hu Joon yang menjengelkan,
tingkah laku Geun Yong yang aneh, juga beberapa usaha balas dendamnya yang
lebih sering dibalas telak oleh Hu Joon, dan juga kejutan yang menyakitkan dari
keberadaan In Hyong dan JJ, yang selalu membuat Hu Joon sulit.
Karakter-karakternyapun
tidak membuat bingung, dan terasa sangat kuat. Entah itu karakter Hu Joon yang
kadang terasa seenaknya, Geun Yong yang emosian, Ji Hyang yang terkesan
sempurna, PD Han yang seperti memikirkan dirinya sendiri padahal dia tipe orang
yang meneynangkan dan peduli dengan orang lain, JJ yang licik dan jahat, juga
In Hyong yang begitu kuat sekaligus lemah karena cintanya.
Nama tokoh-tokohnya
juga cukup mudah diingat. Rasanya aku mampu dengan mudah memvisualisasikannya
di imajinasiku.
Adegan yang aku sukai
adalah saat Hu Joon dan Geun Yong bersama menikmati soju sambil makan tteokpoki
dan cumi kering. Interaksi mereka kadang membuatku tertawa, kadang juga membuat
hatiku berdenyut, atau menghela nafas sekaligus.
Aku juga suka saat
adegan saat mereka terperangkap di dalam mobilnya yang kehabisan bensin di
tengah jalan, mereka melihat bintang di rumah Geun Yong, adegan Hu Joon menatap
dengan pedih kepergian Geun Yong di teras apartemennya, dan adegan-adegan akhir
saat hampir ending. Juga adegan waktu
di pesawat menuju Alaska juga sangat menyentuh. Tapi, bagian terakhir endingnya
aku juga suka. Rasanya semua menarik di novel ini, jadi bingung mau nulis apa
tentang kelemahannya.
Em, mungkin
kelemahannya pada beberapa dialog yang sama dilakukan oleh satu tokoh, namun
sudah dipisahkan paragrafnya. Harusnya, mereka menjadi satu, sehingga pembaca tidak
salah faham dan mengira paragraf di bawahnya sudah dilakukan oleh tokoh
lainnya. Alhasil, pembaca jadi kebingungan mengikuti ceritanya. Contoh paragraf
itu seperti ini :
“Kenapa?” Geun
Yong teringat perkataan Ji Hyang saat ditempat jajanan kaki lima dulu. Katanya,
Hu Joon tidak pernah bicara sedikitpun tentang masa lalunya. Geun Yong teringat
bahwa nada bicara Ji Hyang saat itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan.
“Tidak ada hal
yang harus diceritakan, lagi pula tak ada hal yang bagus untuk dijadikan bahan
obrolan.”(Hal. 320)
Dua dialog di atas
sama-sama dilakukan oleh Hu Joon. Namun, satu bagian dialog dipisahkan begitu
saja, membuat aku mengira dialog selanjutnya dilakukan oleh Geun Yong. Bukankah
seharusnya seperti ini?
“Kenapa?” Geun
Yong teringat perkataan Ji Hyang saat ditempat jajanan kaki lima dulu. Katanya,
Hu Joon tidak pernah bicara sedikitpun tentang masa lalunya. Geum Yong teringat
bahwa nada bicara Ji Hyang saat itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan.“Tidak
ada hal yang harus diceritakan, lagi pula tak ada hal yang bagus untuk
dijadikan bahan obrolan.”
Kalau seperti ini, aku tahu dua-duanya
diucapkan oleh Hu Joon.
Dan, layaknya sebuah
cerita yang dibuat manusia, selalu ada saja kesalahan penulisan, alias typo.
Yang satu sih tak terlalu parah, “Pergi” di tulis “Pagi” dalam kalimat “Benar
aku harus pagi dari sini?..." (page 70) dan yang paling fatal,
“tetapi
Hu Joon bahkan tidak memedulikan perkataan Hu Joon. (page 192)
Bukannya Hu Joon di baris terakhir harusnya Geun Yong?
Selain itu, semua
berjalan dengan sangat baik, termasuk diskisnya, plotnya, bahkan cerita
keseluruhannya sangat bagus. Buat penikmat film dan drama Korea wajib banget
baca novel ini. Karena sebentar lagi novel ini akan diadaptasi menjadi film
atau drama korea. Dan, buat penyuka novel komedi roman novel ini harus kamu
baca, karena kamu akan menemukan semua yang kamu cari disini, dari
adegan-adegan konyol, romatisme yang manis, sampai pahit yang sepahit-pahitnya
cinta. Lengkap!
Dan, untuk nilainya,
aku beri 4 bintang dari 5. Cukup ‘kan? Cukup dong! Bintang 4 bagi aku udah
sangat bagus, lho! So, akhirnya aku mulai terjangkit “haru syndrome” nih! Hikz…hikz…
Kak, ini dijadikan komik kan?
ReplyDeleteIya, ada komiknya. Pernah lihat di bukabuku dijual tuh.
ReplyDeleteDan, kemarin juga ada yang tanya, apa booklaza ready komik So I Married. Dan, aku nggak punya. Kan, Aku readynya cuma novel doang :D
Ses sorry mau nanya, novelnya beli dimana, istri saya nyari2 gaketemu :D thx
ReplyDeleteMaaf baru balas... hehehe
ReplyDeleteIni dapatnya udah lama.
Kemarin aku ready nih, tapi g ada 3 minggu 3-4 pcs gitu, langsung sold.
Follow aja Instagram Booklaza, kalau ready ntar bisa order di sana
Penasaran sama yang ini. Temanya umum sih antis-idol, tapi kayaknya alurnya menggoda. Dialog yg kamu tulis di situ juga bikin penasaran. Apalagi yg ini --> Maksudku, aku suka padamu karena kau tidak menyukaiku dan tidak mengharapkan apapun dariku, sehingga aku merasa nyaman.
ReplyDeletePenasaran juga sama reality shownya ^^ semoga bisa deh koleksi yg ini juga. Thanks for reviewnyaa :D
Pengen banget beli yg ini..
ReplyDeleteTp budget nya belm mencukupi...
moga aja bs terkoleksi tahun ini bukunya.. ;)
Setahuku buku ini mau diangkat jadi film layar lebar. Salut deh, sebagus apa sih buku ini aslinya? Jadi penasaran
ReplyDeleteJujur saja, sebenarnya Saya tipikal pembaca yang cukup fanatik terhadap buku luar. Yap, karena rata-rata seringkali Saya dikecewakan dengannya, terutama mengenai penerjemahan yang sebagian besar lebih terfokus pada bahasa formal Indonesia yang menurut Saya terasa aneh, kurang membumi, dan lebih terkesan seperti buku paket pelajaran ;D. Tapi setelah baca review di atas, Saya percaya kalau gak semua juga seperti itu, Kak Dian sangat mahir memotret buku dengan ulasannya dari berbagai sisi, Saya cukup penasaran dg kisahnya ini, sangat berharap bisa mencicipinya suatu saat ;).
ReplyDeleteTerima kasih lho review-nya ;D
mf mau menanya , baca novel ini dimana ya? katanya juga bisa baca online atau download novel nya gmna ya? trims.
ReplyDeleteSetahu aku, kalau mau baca cerita lengkapnya cuma bisa lewat buku cetak. Memang, bisa baca online di Wattpad. Tapi, Penerbit Haru cuma nge-post beberapa bab saja, alias nggak utuh.
DeleteKalau download,aku rasa nggak bisa :D
BACA NYA DMNA YAAAAAAA
ReplyDeletePLSSS BAGI INFO DONK