Tuesday, May 20, 2014

[Blog Tour Interlude #1] Interlude Wish


Sinopsis Interlude
Hanna,
listen.
Don't cry, don't cry.
The world is envy.
You're too perfect
and she hates it.
Aku tahu kau menyembunyikan luka di senyummu yang retak.
Kemarilah, aku akan menjagamu,
asalkan kau mau mengulurkan tanganmu.
"Waktu tidak berputar ulang. Apa yang sudah hilang,
tidak akan kembali. Dan, aku sudah hilang."
Aku ingat kata-katamu itu. Masih terpatri di benakku.
Aku tidak selamanya berengsek.
Bisakah kau memercayaiku, sekali lagi?
Kilat rasa tidak percaya di matamu,
membuatku tiba-tiba meragukan diriku sendiri.
Tapi, sungguh, aku mencintaimu,
merindukan manis bibirmu.
Apa lagi yang harus kulakukan agar kau percaya?
Kenapa masih saja senyum retakmu yang kudapati?
Hanna, kau dengarkah suara itu?
Hatiku baru saja patah....

* * *
Aku bertemu Interlude, novel terbaru Windry Ramadhina saat aku membuka akun twitter-ku dan bertemu foto profil Mbak Windry yang menggunakan cover novel terbarunya. Sejak saat itu, aku sudah jatuh cinta pada novel ini. Sampai-sampai, aku membuka akunnya dan men-save gambar covernya untuk aku jadikan wallpaper ponselku.
Menurutku, novel ini sudah punya daya tarik untuk membuat terpesona pada pandangan pertama. Apalagi saat membaca tagline-nya, “Selalu ada jeda untuk bahagia”, dan kemudian membaca sinopsisnya, aku benar-benar langsung jatuh cinta setengah mati dengan novel ini. Waoo…
Melihat begitu excited-nya diriku pada novel ini, jelas aku punya harapan besar padanya. Harapan agar novel ini bukan novel biasa yang sekedar bercerita tentang cinta. Ada unsur non-mainstrain yang harus diangkatnya. Harus ada gelombang rasa yang dahsyat saat membacanya. Dan, tokoh-tokohnya harus melahirkan karakter yang kental dan sangat mempengaruhi cerita. Atau, kalau bisa sekalian mampu membuat pembaca tergila-gila sama tokohnya.
Aku memang belum membaca semua novel Mbak Windry. Orange, dan Memory sudah agak langka. Baru London "Angel" dan Montase yang berhasil aku tamatkan. Kedua novel ini membuatku berekspektasi, Windry Ramadhani adalah penulis dengan gaya menulis yang lincah, manis, dan dengan rasa roman yang lembut dan menenangkan seperti aroma Vanila. Itu yang bikin aku merasa Mbak Windry special.
Dalam novel terbarunya ini, aku semakin yakin, dan tentu berharap semoga Interlude mampu menyampaikan rasa yang membuat hatiku jatuh cinta, kasmaran, galau, terluka, bahagia, dan mengharu biru bersama tokoh-tokohnya.
So, aku benar-benar nggak sabar untuk segera membaca novel ini.

10 comments:

  1. ahh...me too, kak :D nggak sabar buat baca Interlude.
    Novel mba Windy bikin kadar penasaranku meningkat!
    Melahap montase belum cukup kenyang... :D

    ReplyDelete
  2. Sinopsisnya uhhh.. Pengen cepet2 baca ._.

    ReplyDelete
  3. Azzah dan Lajeng : Hahaha... ini aku baru 1/4 hari aja udah bisa melahat 200 halaman lebih. Wao... rekor buat aku. Novel ini beneran bikin g bisa berhenti baca :D

    ReplyDelete
  4. Ayo cepet selesaiin dan kasih bocoran lagi ke aku :D

    ReplyDelete
  5. Setiap hari, pasti ada bocorannya. Hahahaha.... Tungguin, ya?!

    ReplyDelete
  6. wiw, gak sabar menungg kebocoran-kebocoran yang lain. hehe...

    ReplyDelete
  7. Iya nih Mbak, orange sama memori sudah langka :(

    ReplyDelete
  8. Novel kayaknya udah ready di gramedia, deh. Selamat berburu :D

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos