Wednesday, May 21, 2014

[Blog Tour Interlude #2] Interlude Pieces



Hari kedua Blog Tour Novel Interlude Karya Windry Ramadhina. Dan, sepertinya rangkaian event ini makin menghangat, terutama untuk host-nya.
Blog Tour hari pertama, aku belum menyentuh sama sekali novel ini, karena memang novel baru sampai kemarin, bersamaan dengan posting pertama. Dan, seharian kemarin, aku terlalu larut dalam buaiannya. Sampai-sampai aku hampir menamatkannya. Dan, sekarang hanya bersisa, mungkin, sekitar lima puluh atau empat puluh halaman.
Novel ini ternyata begitu lembut, lemah, bahkan penuh luka. Beberapa kali aku merasakan sentuhan kasat mata di hatiku. Dan ini, beberapa bagian Interlude yang menyentuhku.
 
- Kei - (P.1 – Hlm. 176)
Aku menemukan rasa sendu dalam kalimat-kalimatnya. Nggak hanya di hidup Hanna yang memang diciptakan terlihat lemah, namun juga pada Kai. Dia memang terlihat kokoh, tapi ternyata….

- Kai - (P.4 - Hlm. 147)

Bagiku, dalam kalimat ini aku merasa Kai adalah cowok gentle yang mau mengakui kelemahannya. Dan, aku lebih suka cowok yang mau mengakui seperti apa dirinya dengan gamblang dari pada harus bertemu cowok terlihat baik-baik yang menyembunyikan kebusukannya.

- Kai - (P.5 – Hlm. 131)
Ketulusan, Kai punya ketulusan yang melembutkan hatinya. Ini karena dia mulai merasakan cinta untuk Hanna. Oouuhh….
 
- Hanna - (P.6 – Hlm. 194)
Keputusasaan yang tak berbatas. Ya, itu yang aku rasakan saat membaca kalimat di atas. Rasanya, aku bisa merasakan apa yang ingin disampaikan Hanna lewat kata-katanya.

- Hanna & Kai - (P. 6 - P.9 – Hlm. 147)
Hah… paragraf ini membuatku tersenyum. Manis, namun ada denyut nyerinya.

- Kai - (P.1 – Hlm. 195)
Aku mendengar suara camar bersahutan saat membaca paragraf ini.

- Gitta - (P.1 - Hlm. 191)
Mau tahu apa yang ada di pikiranku saat membacanya? Sahabat-sahabatku yang menolak cinta di antara mereka. Mereka yang memilih menghindari cinta, karena ketakutan pada apa yang belum tentu terjadi. Persahabatan yang renggang, kehilangan teman, tak ada lagi gurauan kacau atau kebersamaan yang hangat, mereka takut semua itu hilang.
Bisa dibilang, Gitta dan Jun mirip dengan dua sahabatku.
Ayolah, cinta tak serumit itu, kawan! (Semoga mereka membaca omonganku ini, dan semoga nggak ada barang terlempar ke arah kepalaku :D)

- Lorraine - (P. 2 – Hlm. 254)
Benarkah masa lalu seberat itu? Mungkin, untuk Hanna iya.

Itulah penggalan Novel Interlude. Apakah semakin bikin penasaran? Ya, itu yang aku harapakan. :D Dan, sampai ketemu besok, di hari ketiga Blog Tour Interlude dengan tema yang berbeda tentunya. Yang jelas,  rangkaian acara ini, makin hari bakal makin seru dan misterius.

9 comments:

  1. Aaaahh!!! kutipannya... ihihihi.. Jadi kesannya galau bener ya?
    Aku juga sisa dikit lagi halamannya. Disayang-sayang gitu bacanya biar ga cepet tamat.

    ReplyDelete
  2. Kai brengsek tapi romantis, Hanna lemah tapi lugu... oke perpaduan yang manis. :D umm... Gitta sama Jun? ._.

    ReplyDelete
  3. Kai ♡♡♡ Dari covernya saja sudah jatuh cinta apalagi kalau sudah "bertemu" Kai :)

    ReplyDelete
  4. Hai teman-teman ini foto kutipan saya atas Interlude silakan berkunjung :)
    http://ridhodanbukunya.wordpress.com/2014/05/22/blog-tour-interludeday-2/

    ReplyDelete
  5. Hahaha.... Novel ini memang punya pesona yang nggak bisa di tolak. Nggak cuma para tokohnya, tapi kisahnyapun tak kalah mempesona :D
    Siap-siap bikin resensi :)

    ReplyDelete
  6. Ahh penasaran! Quotenya astagaaa! Oke, baru liat ini aja aku uda jatuh cinta sama Kai kak :D
    Gimana kalau uda baca? *emh, mikir*

    ReplyDelete
  7. "Biar aku jadi lautmu," Kai.
    Kyaaaaaa!! Aku merinding baca itu! Kai romantis :3

    ReplyDelete
  8. Kok Kai bikin jatuh cintaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos