Thursday, July 2, 2015

12 Tahun Gagas Media



Wah, Gagas Media sudah 12 tahun melalang buana membuka cakrawala kita tentang dunia.
Buku, buat aku lebih mudah melihat tentang apapun, termasuk tentang rasa dan cinta. Dan, selama ini, aku menemukan berbagai jenis rasa dan cinta dari novel-novel romance terbitan Gagas Media.
Umur 12 tahun bukanlah umur yang belia lagi. Gagas Media sudah semakin dewasa, dan itu jelas terlihat dari kualitas novel-novelnya yang semakin keren.
Nah, sebagai kadoku untuk Gagas Media, aku ingin mempersembahkan postingan yang berisi jawaban ‘Tantangan 12 Pertanyaan Gagas Media untuk para Blogger’. 
Berikut jawabanku :
1.  Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya!
Marriageable – Riri Sardjono
Notasi – Morra Quatro
Sempurna – Nonier
Coupl(ov)e – Rhain Fathia
Melbourne “Rewind” – Winna Efendi
Bangkok “The Journal” – Moemoe Rizal
My Partner – Retni S.B
Mencarimu – Retni S.B
Tangled – Emma Chase
People Like Us – Yosephine Monica
Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990 – Pidi Baiq
Bella and The Beast – Astrid Zeng

2.  Buku apa yang pernah membuatmu menangis?
Nggak banyak buku yang bisa membuat aku menangis. Tapi, pasti ada beberapa yang berhasil menyentuh perasaanku terlalu dalam.
Bangkok ‘The Journal’ karya Moemoe Rizal, ini adalah salah satu novel yang membuat aku menangis. Bang Moemoe memang berhasil menciptakan nuansa renyah dan sedikit nakal di novel ini. Tapi, kisahnya tentang ibu dan adiknya membuat aku begitu tersentuh. Dia mengajarkan, bahwa seperti apapun perasaan hatinya, kasih sayang seorang anak tak akan pernah kalah dari rasa benci.
Dan, satu lagi yang aku ingat, aku juga menangis saat membacanya, Notasi karya Morra Quatro. Novel ini punya kisah cinta yang manis meskipun tidak romantis. Tapi, ketulusan dan cara mereka mencintai membuat aku tak bisa menahan air mataku. Apalagi, aku harus mengetahui seperti apa akhir kisah mereka. Rasanya, aku tak terima dengan hasilnya.
People Like Us karya Yosephine Monica. Novel ini pada dasarnya novel dengan tema yang aku benci, sakit. Tapi, cara Amy menghadapi umurnya yang singkat tidak membuat pembaca seperti mengulang cerita dari novel yang pernah dibaca. Novel ini fresh, dan aku sangat tersentuh dengan perjuangannya.

3. Apa quote dari buku yang kamu ingat dan menginspirasi?
Bisa dibilang, quote ini menyentil aku banget. Dia kayak menyadarkan aku tentang sebenarnya apa yang ada di benakku selama ini.
“Kadang gue pikir, gue nggak pengin kawin. Tapi, kadang gue ngerasa itu nggak normal dan seharusnya gue emang kawin. Tapi gue takut sakit kalau gue kawin. Tapi gue juga takut kesepian kalau gue nggak kawin.” Hlm. 75
“Sementara orang Timur bilang, untuk menikah kita cuma perlu kematangan kantong rahim dan sperma. We called it old enough.” Hlm. 306

Itu dua quote dari novel Marriageable karya Riri Sardjono. Dua-duanya nyeletuk dengan bahasa sedikit blak-blakan tapi sebenarnya benar sekali.
Aku dibuat berpikir tentang sebuah pernikahan yang kadang bisa begitu simpel, tapi kadang bisa lebih ribet dari pada apapun di dunia ini. 

4.  Siapakah tokoh dalam buku yang ingin kamu pacari? Hayoo, berikan alasan  kenapa kamu  cocok jadi pasangannya?
Hahahai… kalau yang ini sih banyak banget jawabannya. Oke, tapi yang sampai sekarang cowok itu nggak pernah benar-benar pergi dari otak aku, meskipun banyak cowok fiksi keren sering mampir dan berseliweran. Dia adalah Awang, tokoh cowok dalam novel Sempurna karya Nonier.
Awang bukan tipe cowok kaya, juga nggak ganteng-ganteng amat. Tapi, semangat dia dalam bekerja, setianya pada pasangan, cara melindungi cewek, dan segala hal yang tampak begitu keren itu, membuat aku berpikir, cowok kayak Awang paling cocok jadi suami. Dia bisa diandalkan dan bisa menjadi sandaran saat hati mulai lelah.
Dia juga nggak romantis, dan aku memang nggak terlalu suka cowok romantis. Karena? Ya, memang nggak semua, tapi cowok romantis biasanya kadal.

5.  Ceritakan Ending berkesan dan tak akan kamu lupakan
Ending ini membuka siapa sebenarnya yang bercerita. Sejak awal, pembaca tak akan menduganya. Walaupun sebenarnya, novel ini diceritakan dengan POV 1. Tapi, ternyata selama dia bercerita, dia menggunakan sudut pandang orang yang diceritakannya, orang yang sangat dia cintai.
Ending ini membuat sang pencerita semakin terasa bahwa cintanya pada tokoh utama yang dia gunakan sebagai sudut pandang – sangat besar dan mendalam.

6. Buku Pertama GagasMedia yang Kamu baca dan kenapa memilih buku itu?
Alexandria karya Salman Aristo.  Alasannya simpel banget, karena film-nya oke. Ternyata, baca novelnya lebih oke lagi. 

7.  Dari sekian buku yang kamu punya, apa judul yang menurutmu menarik, kenapa?
Interlude karya Windry Ramadhina. Menurutku, judul singkat tapi maknanya benar-benar mengena seperti inilah judul yang paling top! Satu kata, tapi bisa menggambarkan cerita. Wao… bikin judul seperti itu kadang tampak sepele. Tapi, sebenarnya susah banget.

8.  Sekarang lihat rak bukumu... cover mana yang kamu suka, kenapa?
Lagi-lagi aku harus menyebut novel ini. Aku sangat suka dengan cover Interlude karya Windry Ramadhina. Sampai-sampai, cover novel ini jadi wallpaper di ponselku. Sampai sekarang belum aku ganti.
Aku menyukai cover ini karena menurutku, cover ini seperti sebuah lukisan yang menggambarkan masa lalu seorang perempuan muda. Hanya dengan melihat covernya, aku bisa merasakan aura rasa yang ingin disampaikan.

9.  Tema cerita apa yang kamu sukai, kenapa?
Tema cerita cinta – tetap – tapi tidak melulu harus romantis. Cinta yang sederhana tapi menyentuh. Kisah yang bisa menginspirasi dan membuat pembacanya juga ikut belajar tentang hidup. Cerita seperti ini pasti tidak akan gampang terlupakan. 

10. Siapa penulis yang ingin kamu temui, kalau sudah bertemu, kamu mau apa?
Aku ingin bertemu Windry Ramadhina dan Retni S.B.
Jika bertemu, aku pengin bertanya, apakah karakter cowok di novel mereka itu ada? Kalau ada aku mau satu kayak mereka.

11. Lebih suka baca e-book (buku digital) atau buku cetak (kertas) , kenapa?
Jelas jawabannya 100% adalah buku cetak. Alasannya, karena bisa dikoleksi. E-book juga bisa. Tapi, nggak ada seninya. Pernah melihat punggung buku yang berjejer di rak? Itu hal menyenangkan yang sering aku lakukan. Warnanya, judul yang tertera di sana, dan baunya, mereka seperti hidup dan menenangkan. Mungkin, hal seperti ini nggak semua bisa merasakan. Tapi, aku bisa.

12.  Sebutkan 12 kata untuk Gagas Media menurutmu?
Romantis, kreatif, up to date, beragam, mempesona, semakin mantap, tak pernah lekang oleh waktu. 

Selamat ulang Tahun Gagas Media. Ditunggu buku-buku kerennya lagi...dan lagi!!!!


No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos