Penulis : Baek Myo
Penerjemah : Dimitri Dairi Tampubolon
Penerbit : Haru
Genre : Young Adult
Katergori : Romance, Musik, Family Drama
Terbit : Agustus 2013
Tebal : 320 hlm
ISBN : 978 – 602 – 7742 – 16 – 1
Harga : Rp. 55.000
“Memang ada alasan apa hingga kau sampai
menyamar jadi seorang laki-laki?”
– Hyeon Ju – hlm. 103
Perjuangan Sweet Melody kembali berlanjut.
Kali ini, mereka harus masuk karantina dan tinggal di asrama selama proses GMF
(Green Music Festival) di Busan.
Hwan semakin kesulitan menyembunyikan jati
dirinya, karena mereka harus tinggal dalam satu tempat yang sama dengan satu
kamar mandi. Untung, Chang Ryong mau membantunya. Dia bersedia menjaga pintu
agar anggota lain tidak masuk.
Diam-diam, di dalam hati Chang Ryong terjadi
pergolakan yang sangat besar. Dia mencintai Hwan? Tapi, Hwan kan laki-laki! Dan
lagi, dia sangat tahu, hidupnya sudah diatur oleh keluarganya, termasuk dengan
siapa dia akan menikah.
“Sekalipun hal itu benar, rasa cinta tetaplah
cinta. Orang yang menebar rasa cinta itu, tak lain adalah Hwan sendiri. Hwan
tidak bisa berkata dengan kejam ‘siapa yang menyuruhmu untuk menyukaiku’. Bahkan
untuk marah pun, ia tidak bisa”
– hlm. 63
Hyeon Ju, si Pianis genius yang melarikan diri
dari ibunya, berusaha keras menutupi siapa dia sebenarnya. Dan, diam-diam dia
juga menyukai Hwan. Padahal, kan Hwan itu…
Permasalahan makin runyam saat H2O mulai
berulah. Mereka selalu saja mengusik Sweet Melody. Saking bencinya mereka
dengan Sweet Melody, mereka sampai menculik Hwan. Mereka ingin melihat Sweet
Melody gagal untuk tampik di babak berikutnya.
Tidak hanya H2O yang menjadi penghalang,
Gerombolan Kang Kog Ji juga tak mau kalah mencari gara-gara. Mereka yang sangat
kesal dengan Hwan yang sudah berhasil menganggu mereka – mencoba menangkapnya
di Busan. Mereka tahu keberadaan Hwan saat menyaksikan GMF di televisi.
Kemudian orang tua Hyeon Jo yang tiba-tiba
muncul dan memaksanya untuk pergi meninggalkan Sweet Melody. Begitu juga dengan
keluarga Chang Ryong dan Mi Rae – tunangan Chang Ryong, mereka juga datang dan
menyeret Chang Ryong, bahkan mereka memaksanya untuk berhenti bermusik.
Begitu banyak rintangan Sweet Melody untuk
menjadi yang terbaik di GMF demi bisa masuk ke Sekolah Seni BaekJaego. Mampukah
mereka menghadapinya? Dan, apakah mereka bisa menerima kenyataan siapa
sebenarnya Hwan?
“…Itu
karena alasan Hwan untuk bernyanyi
adalah Sweet Melody. Satu-satunya tempat Hwan ingin bernyanyi hanyalah
dalam Sweet Melody. Sekali pun dia tak pernah berpikir untuk bernyanyi dengan
anggota tim lain.” – hlm. 162
Sweet
Melody 2 – sekuel dari Sweet Melody 1, tidak
hanya menceritakan tentang persahabatan, tapi juga perjuangan yang begitu
besar. Bahkan, pengorbanan yang mereka lakukan tidak tanggung-tanggung.
Kisah cinta antara Chang Ryong dan Hwan pun
tampak seru karena Chang Ryong yang menganggap Hwan seorang laki-laki.
Kenyataan tentang perasaan Turan dan Hyeon Ju pada Hwan pun makin membuat novel
ini menemukan intrik yang berbeda.
Aku merasa, bagian kedua ini lebih seru.
Karena setelah satu masalah selesai, kita akan dipertemukan dengan masalah
lainnya yang semakin pelik. Bagusnya, beberapa konflik diselesaikan dengan
cukup baik, meskipun agak sedikit kurang nalar.
Masak gerombolan Kang Kog Ji bisa takluk
begitu saja hanya dengan pidato Hwan tentang musik dan mimpi? Lalu, bukannya
kalau hotel berbintang itu keamanannya benar-benar dijaga dengan sangat baik.
Trus, kenapa saat Hwan dan teman-temannya menyerang orang tua Hyeon Ju – untuk menyelamatkan
Hyoen Ju – di kamar hotel mereka dengan
begitu buasnya, kok g ada satupun keamanan hotel yang melerai atau mengamankan
mereka. Apa para tamu yang lain nggak melihat dan terganggu?
Kesalahan di sekuel pertama kembali terulang
di sekuel kedua. Cara pemenggalan paragraf untuk percakapan menurutku kurang
tepat. Dan, kesalahan seperti ini tersebar hampir di keseluruhan novel. Nggak
perlu aku sebutkan contohnya, ya? Karena aku sudah menuliskan contoh
kesalahannya di novel pertama.
Kalau di sekuel pertama fokusnya lebih ko Hwan,
kali ini fokusnya lebih luas. Ada Hyeon Ju dengan orang tuanya dan Hwan. Chang
Ryong pada Hwan, juga Mi Rae dan orang tuanya. Bahkan, siapa sebenarnya Go Hu
pun sedikit diungkap di sini. Ternyata, dia bukan orang sembarangan. Konflik Hwan
dan keluarganya pun ikut diselesaikan.
Dan kali ini, ending-nya bisa benar-benar bisa
disebut ending.
Rating untuk novel ini 2,8 dari 5 bintang.
No comments:
Post a Comment