Thursday, July 9, 2015

Resensi – Sweet Melody #2 “Apakah aku harus berhenti mencintaimu?”



Penulis : Baek Myo
Penerjemah : Dimitri Dairi Tampubolon
Penerbit : Haru
Genre : Young Adult
Katergori : Romance, Musik, Family Drama
Terbit : Agustus 2013
Tebal : 320 hlm
ISBN : 978 – 602 – 7742 – 16 – 1
Harga : Rp. 55.000

“Memang ada alasan apa hingga kau sampai menyamar jadi seorang laki-laki?” – Hyeon Ju – hlm. 103

Perjuangan Sweet Melody kembali berlanjut. Kali ini, mereka harus masuk karantina dan tinggal di asrama selama proses GMF (Green Music Festival) di Busan.
Hwan semakin kesulitan menyembunyikan jati dirinya, karena mereka harus tinggal dalam satu tempat yang sama dengan satu kamar mandi. Untung, Chang Ryong mau membantunya. Dia bersedia menjaga pintu agar anggota lain tidak masuk.
Diam-diam, di dalam hati Chang Ryong terjadi pergolakan yang sangat besar. Dia mencintai Hwan? Tapi, Hwan kan laki-laki! Dan lagi, dia sangat tahu, hidupnya sudah diatur oleh keluarganya, termasuk dengan siapa dia akan menikah.
“Sekalipun hal itu benar, rasa cinta tetaplah cinta. Orang yang menebar rasa cinta itu, tak lain adalah Hwan sendiri. Hwan tidak bisa berkata dengan kejam ‘siapa yang menyuruhmu untuk menyukaiku’. Bahkan untuk marah pun, ia tidak bisa” – hlm. 63

Hyeon Ju, si Pianis genius yang melarikan diri dari ibunya, berusaha keras menutupi siapa dia sebenarnya. Dan, diam-diam dia juga menyukai Hwan. Padahal, kan Hwan itu…
Permasalahan makin runyam saat H2O mulai berulah. Mereka selalu saja mengusik Sweet Melody. Saking bencinya mereka dengan Sweet Melody, mereka sampai menculik Hwan. Mereka ingin melihat Sweet Melody gagal untuk tampik di babak berikutnya.
Tidak hanya H2O yang menjadi penghalang, Gerombolan Kang Kog Ji juga tak mau kalah mencari gara-gara. Mereka yang sangat kesal dengan Hwan yang sudah berhasil menganggu mereka – mencoba menangkapnya di Busan. Mereka tahu keberadaan Hwan saat menyaksikan GMF di televisi.
Kemudian orang tua Hyeon Jo yang tiba-tiba muncul dan memaksanya untuk pergi meninggalkan Sweet Melody. Begitu juga dengan keluarga Chang Ryong dan Mi Rae – tunangan Chang Ryong, mereka juga datang dan menyeret Chang Ryong, bahkan mereka memaksanya untuk berhenti bermusik.
Begitu banyak rintangan Sweet Melody untuk menjadi yang terbaik di GMF demi bisa masuk ke Sekolah Seni BaekJaego. Mampukah mereka menghadapinya? Dan, apakah mereka bisa menerima kenyataan siapa sebenarnya Hwan?
“…Itu karena alasan Hwan untuk bernyanyi  adalah Sweet Melody. Satu-satunya tempat Hwan ingin bernyanyi hanyalah dalam Sweet Melody. Sekali pun dia tak pernah berpikir untuk bernyanyi dengan anggota tim lain.” – hlm. 162
 

Sweet Melody 2 – sekuel dari Sweet Melody 1, tidak hanya menceritakan tentang persahabatan, tapi juga perjuangan yang begitu besar. Bahkan, pengorbanan yang mereka lakukan tidak tanggung-tanggung.
Kisah cinta antara Chang Ryong dan Hwan pun tampak seru karena Chang Ryong yang menganggap Hwan seorang laki-laki. Kenyataan tentang perasaan Turan dan Hyeon Ju pada Hwan pun makin membuat novel ini menemukan intrik yang berbeda.
Aku merasa, bagian kedua ini lebih seru. Karena setelah satu masalah selesai, kita akan dipertemukan dengan masalah lainnya yang semakin pelik. Bagusnya, beberapa konflik diselesaikan dengan cukup baik, meskipun agak sedikit kurang nalar.
Masak gerombolan Kang Kog Ji bisa takluk begitu saja hanya dengan pidato Hwan tentang musik dan mimpi? Lalu, bukannya kalau hotel berbintang itu keamanannya benar-benar dijaga dengan sangat baik. Trus, kenapa saat Hwan dan teman-temannya menyerang orang tua Hyeon Ju – untuk menyelamatkan Hyoen Ju –  di kamar hotel mereka dengan begitu buasnya, kok g ada satupun keamanan hotel yang melerai atau mengamankan mereka. Apa para tamu yang lain nggak melihat dan terganggu?
Kesalahan di sekuel pertama kembali terulang di sekuel kedua. Cara pemenggalan paragraf untuk percakapan menurutku kurang tepat. Dan, kesalahan seperti ini tersebar hampir di keseluruhan novel. Nggak perlu aku sebutkan contohnya, ya? Karena aku sudah menuliskan contoh kesalahannya di novel pertama.
Kalau di sekuel pertama fokusnya lebih ko Hwan, kali ini fokusnya lebih luas. Ada Hyeon Ju dengan orang tuanya dan Hwan. Chang Ryong pada Hwan, juga Mi Rae dan orang tuanya. Bahkan, siapa sebenarnya Go Hu pun sedikit diungkap di sini. Ternyata, dia bukan orang sembarangan. Konflik Hwan dan keluarganya pun ikut diselesaikan.
Dan kali ini, ending-nya bisa benar-benar bisa disebut ending.
Rating untuk novel ini 2,8 dari 5 bintang.

No comments:

Post a Comment

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos