Penulis : Dyah Rinni
Penerbit : Gagasmedia
Genre : Romance, Family Drama
Kategori : Young Adult, 7 Deadly Sins
Terbit : 2014
Tebal : vi + 294 hlm
ISBN : 979 – 780 – 739 – 8
Harga : Rp. 55.000
“Dunia ini seperti permainan tadi, Lulu. Semua yang
terlihat itu tidak seperti yang terlihat. Selalu ada yang tersembunyi dari apa
yang terlihat.” –
Papa Lunetta – hlm. 258
Lunetta ‘Lulu’, benarkah
dia tampak seperti yang dilihat mata – manis, baik dan friendly? Tidak! Dia tidak seperti itu. Banyak hal licik yang
bercokol di otaknya. Kamu akan terkejut dibuatnya.
Lunetta begitu marah saat
dia harus pindah dari Madiun ke Jakarta, berpisah dari papanya, dan tinggal
dengan mama dan ayah tirinya. Dia berencana akan tetap mencari papanya
bagaimana pun caranya.
Papa Lunetta adalah
buronan polisi. Dia terlibat banyak kasus penipuan. Selama ini, dia selalu
mengikuti papanya berpindah-pindah untuk melarikan diri. Tapi, bagi Lunetta itu
lebih menyenangkan dari pada harus tinggal dengan mamanya.
“…kalau kita mau berbohong, maka
yakini kebohongan itu sebagai kebenaran. Dengan demikian, orang lain akan
mempercayai kebohongan kita.” – hlm. 47
Sekolah baru
mempertemukan Lunetta dengan orang-orang baru. Di sini, Lunetta mendapatkan tantangan
besar. Karena setiap trik dan tipu dayanya selalu bisa dibaca dan digagalkan
guru BP-nya, Miss Nadine. Dia juga mulai mengejar mangsanya, Alvad, cowok anak
orang kaya yang jadi idola di sekolahnya. Lunetta berencana untuk menggaetnya
dan mendapatkan uangnya.
Tapi, Alvad punya anjing
penjaga – kira-kira begitulah Lunetta menyebut Badai, sahabat baik Alvad yang
selalu ada di sekeliling Alvad setiap saat. Dan, Lunetta mencoba menggunakan
Badai untuk mendekati mangsanya.
“Di dunia ini nggak ada cowok normal
yang bersedia ngebantuin cewek untuk ngedapetin cowok lain.” – Badai – hlm. 88
Badai adalah cowok yang
sangat ingin Lunetta musnahkan dari muka bumi. Dia tak menyukai cowok ini sejak
pertama kali bertemu. Dan begitu juga Badai. Sejak melihatnya, dia pun
merasakan perasaan tak suka pada Lunetta. Bahkan, dia selalu curiga pada
Lunetta.
“Kata Bokap, kita boleh menipu seisi
dunia, tapi kita tidak boleh menipu orang yang kita sayangi karena mereka
satu-satunya pegangan kita saat dunia kita penuh dengan ilusi” – Lunetta – hlm. 178
Setiap tindakan selalu
ada alasan, begitu juga dengan Lunetta. Dia melakukan segala hal besar yang
setiap saat bisa menghancurkan dirinya sendiri hanya untuk papanya. Tapi,
apakah mereka memahami alasan itu?
“…Bahwa alam ini memiliki sistemnya
sendiri dan jika kita melawannya, cepat atau lambat kita akan menerima
akibatnya.” – Miss
Nadine – hlm. 268
Beautiful Liar, novel dari seri 7 Deadly Sins pertama yang aku baca. Seru!
Serius, novel ini kerasa beda banget. Biasanya, tokoh utama adalah tokoh yang
dijahati, yang sengsara, atau tokoh yang mendekati sempurna. Tapi, tidak untuk
kali ini.
Tokoh utamanya, Lunetta,
dia dibuat sebagai tokoh antagonis. Aku pikir, membuat novel seperti ini lebih
sulit daripada bikin novel romance biasa yang sibuk dengan konflik cinta
segitiga, patah hati, atau ditinggal mati.
Di novel ini, penulis
benar-benar dituntut untuk berpikir menciptakan trik dan akal busuk untuk
mendukung jalan cerita dan memperkuat karakter tokohnya. Dan menurutku, ini
cukup berhasil!
Penulis juga seperti
memberikan trik dan tips untuk menipu. Tapi, pada akhirnya dia menyampaikan
pada kita bahwa selalu ada balasan dari setiap tindakan yang kita terima.
Aku suka saat penulis
tidak membuat trik-trik Lunetta bisa berjalan mulus. Meskipun triknya termasuk
oke. Karena bagi aku, kalau berhasil kesannya malah biasa aja. Jadi, disini
Lunetta terus ditantang untuk bereksperimen.
Kehadiran Badai cukup
membuat novel ini jadi punya sisi badboy yang asyik dan menyenangkan. Sedangkan
karakter Miss Nadine jadi bagian yang semakin membuat ceritanya makin
menantang.
Alurnya memang tidak
terlalu cepat. Memang ada beberapa bagian yang membuat aku sedikit menurunkan
rasa semangat membaca. Cuma, lagi-lagi penulis kembali berhasil membuat
ceritanya seru kembali.
Ending-nya, aku suka sama ending-nya.
Penulis tidak membuat Lunetta berubah jadi malaikat. Dia memang menemukan
alasan untuk berubah lebih baik. Tapi, sifat tetaplah sifat. Dan, sifat itu
tidak hilang begitu saja. Mungkin, malah tidak akan pernah hilang.
Ratingnya 3,8 dari 5
bintang.
No comments:
Post a Comment